Konsep Andragogi Kajian Teori
23
instruktur dengan peserta latihan dan antara sesama peserta latihan, memberikan pengalaman belajar, bukan pemindahan atau penyerapan
materi. Pembelajaran
praktik hendaknya
dapat meningkatkan
produktivitas, memperbaiki kualitas kerja, mengembangkan keterampilan baru, membantu menggunakan alat-alat dengan cara yang tepat,
meningkatkan keterampilan. Menurut Suprijanto 2005: 73. Metode pendidikan orang dewasa
sebaiknya dipilih berdasarkan tujuan pendidikan yang pada garis besarnya dibagi menjadi dua jenis yaitu :
1 Membantu
orang menata pengalaman masa lalu yang dimilikinya melalui cara baru yang membantu individu untuk
dapat lebih memanfaatkan apa yang telah diketahuinya. Maka pengetahuan yang telah dimilikinya akan terus berguna
sepanjang hayatnya yang kemudian terus ditingkatkan seiring perubahan jaman.
2 Memberikan
pengetahuan atau keterampilan baru, yakni mendorong
individu untuk
meraih pengetahuan
atau keterampilan yang lebih baik daripada pengetahuan atau
keterampilan yang sudah dimilikinya dan keterampilan yang dimiliki orang dewasa dapat digunakan untuk sumber
kehidupan bagi dirinya sendiri dan lingkungannya baik secara materiil maupun keterampilan yang dimilikinya dapat
ditularkan kepada generasi selanjutnya.
24
Menurut Marzuki Saleh 2010: 168, perbedaan konsep orang dewasa dan anak dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 3. Matriks Perbedaan Orang Dewasa dan Anak-anak Orang dewasa pada umumnya
Anak pada umumnya
1. Orang dewasa memiliki
pengalaman praktis dan pragmatis yang luas
2. Belajar berpusat pada
pendalaman dan perluasan daripada pengalaman yang
lalu, baik pengetahuan, sikap maupun keterampilan
3. Hambatan-hambatan untuk
mengubah tingkah laku bersumber dari faktor-faktor
yang ada hubungannya dengan lingkungan
sosialnya, pekerjaannya dan kebutuhan-kebutuhan
dirinya untuk kelanjutan hidupnya
4. Kebutuhan belajar
dihubungkan dengan situasi kehidupan yang akan datang
5. Orang dewasa tampak lebih
menggunakan pikiran generalisasi dan abstrak
6. Orang dewasa dapat
mengemukakan kebutuhan belajarnya, sehingga dapat
bernegosiasi dengan programmer dalam
perencanaan.
7. Orang dewasa telah
memiliki konsep diri yan mantap organized and
consistent yang memungkinkan untuk
berpartisipasi dan mandiri
8. Orang dewasa ditugasi dan
dibebani status dan tanggung jawab oleh
masyarakat. 1.
Anak-anak mempunyai sedikit pengalaman
pragmatis
2. Belajar berpusat pada
pembentukan dasar-dasar pengertian, nilai-nilai
keterampilan dan sikap
3. Hambatan untuk berubah
datang dari faktor-faktor yang ada hubungannya
dengan pertumbuhan fisik, tuntutan sosialisasi dan
persiapan-persiapan untuk kehidupan social dan
pekerjaan yang akan datang
4. Kebutuhan belajarnya
berhubungan dengan pengembangan pola-pola
pengertian untuk yang aka datan
5. Anak-anak tampak lebih
menggunakan pikiran konkret
6. Anak-anak tidak dapat
mengemukakakn kebutuhan belajarnya dan karenanya
cenderung ditentukan oleh experts
7. Konsep diri masih belum
terorganisasikan, yang menyebabkan anak
memandang diri masih bergantung
8. Belum dibebani tanggung
jawab dan sedang diharapkan untuk
bertanggung jawab.
Sumber:Tabel Marzuki Saleh 2010:168
25
Menurut Djuju Sudjana 2004: 51. Pendidikan orang dewasa merupakan seluruh proses pendidikan yang terorganisasi dengan berbagai
bahan belajar, tingkatan, dan metoda, baik bersifat resmi maupun tidak, meliputi upaya kelanjutan atau perbaikan pendidikan yang diperoleh dari
sekolah, akademi, universitas atau magang. Pendidikan orang dewasa mengarahkan orang dewasa untuk mengetahui hakikat kebutuhan
pendidikan yang sebenarnya dibutuhkan, sehingga orang dewasa menggunakan pengalaman dan pengetahuannya untuk menunjang
keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran. Menurut Sudarwan Danim 2010: 135, andragogi mensyaratkan
bahwa pelajar dewasa terlibat dalam identifikasi kebutuhan belajar mereka dan
perencanaan bagaimana
kebutuhan-kebutuhan tersebut
bisa dipenuhinya. Orang dewasa sudah mempunyai orientasi belajar dan
kesiapan untuk belajar maka dalam pembelajaran yang dilakukan orang dewasa dapat memilah dan mengasah pengetahuannya menurut kebutuhan
dan situasi kehidupan mereka, sehingga orang dewasa perlu penguatan bahwa semua yang dipelajarinya sangat bermanfaat untuk dirinya.