4.4 Model Pembelajaran Anak Jalanan
Pembelajaran dapat diberi arti sebagai setiap upaya yang sistematik dan disengaja oleh pendidik untuk menciptakan kondisi – kondisi agar peserta didik melakukan kegiatan belajar.
Dalam kegiatan ini terjadi interaksi edukatif antara dua pihak, yaitu antara peserta didik siswa, peserta didik, peserta latihan yang melakukan kegiatan belajar dengan pendidik guru, tutor,
pelatih yang melakukan kegiatan pembelajaran. Dalam hal ini model pendidikan yang dilakukan oleh tenaga kerja Pusat kegaiatan Belajar
Masyarakat Hati Nurani Baru PKBM HANUBA, melakukan pendekatan dengan proses belajar partisipatif. Pembelajaran partisipatif pada intinya dapat diartikan sebagai upaya pendidik untuk
mengikut sertakan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran yaitu dalam tahap perencanaan program, pelaksanaan program dan penilaian program. Partisipasi pada tahap perencanaan adalah
keterlibatan peserta didik dalam kegiatan mengidentifikasi kebutuhan belajar, permasalahan, sumber -sumber atau potensi yang tersedia dan kemungkinan hambatan dalam pembelajaran.
Partisipasi dalam tahap pelaksanaan program kegiatan pembelajaran adalah keterlibatan peserta didikdalam menciptakan iklim yang kondusif untuk belajar. Dimana salah satu iklim yang
kondusif untuk kegiatan belajar adalah pembinaan hubungan antara peserta didik,dan antara peserta didik dengan pendidik sehingga tercipta hubungan kemanusiaan yang terbuka, akrab,
terarah, saling menghargai, saling membantu dan salingbelajar. Partisipasi dalam tahap penilaian program pembelajaran adalah
keterlibatan peserta didik dalam penilaian pelaksanaan pembelajaran maupun untuk penilaian program pembelajaran. Penilaian pelaksanaan
pembelajaran mencakup penilaian terhadap proses, hasil dan dampak pembelajaran.
56
Universitas Sumatera Utara
Proses belajar mengajar mengupayakan partisifasi para anak jalanan dan diupayakan berjalan dengan suasana hidup, begitu juga program pendidikan tentang anak jalanan yang
dilakukan oleh Pusat Kegiatan Belajar masyarakat Hati Nurani Baru PKBM HANUBA . Dalam tahap ini PKBM HANUBA membuat perencanaan pembelajaran, yaitu dengan
identifikasi tema pembelajaran dilakukan oleh tutor bersama peserta didik dengan memperhatikan potensi lingkungan, minat dan kebuthan peserta didik serta dukungan sumber
daya yang tersedia. Pada prose identifikasi tema pembelajaran ini kemungkinan akan menghasilkan banyak tema pembelajaran, oleh karena itu ttor bersama peserta didik harus
menetntukan prioritas tema pembelajaran yang akan dipelajari. Hal ini juga yang diungkapkan oleh informan Rusdin, sebagai berikut:
“Tentunya dalam proses belajat mengajar seperti ini beliau mengutarakan bahwa butuh keahlian dan pendekatan yang tepat terhadap
sianak dan sosialisasi yang benar dalam menghadapi tingkah laku anak dalam proses belajar mengajar disaat sedang berlangsung, terkadang
harus mengukti kemauan si anak dalam pelaran apa yang mereka sukai dan mereka pahami untuk pelajaran mereka pada hari itu juga.’
4.4 Sikap Anak Jalanan dalam Belajar