Profil Informan Biasa 1. Bongaran

proses belajar apa yang dibutuhkan dan menjadi suatu kepentingan bagi anak jalanan ini, terutama dalam hal membaca dan menulis bahkan menghitung. Dalam hal seperti ini Pusat Kegiatan Balajar Masyarakat PKBM Hati Nurani baru HANUBA mempunyai target kedepan dalam program pendidikan ini, salah satunya adalah menjalankan dan mensukseskan program pendidikan ini terhadap anak jalanan agar mereka ikut serta dan mempunyai bekal dan kemampuan yang mereka miliki terutama bagi pendidikan mereka agar mereka termotifasi untuk ikut dalam program pendidikan anak jalanan ini. Terlepas dari program pendidikan yang dilakukan yaitu proses belajar mengajar yang diajarkan oleh para pekerja sosial, peserta didik atau anak jalanan ini juga diberi bekal untuk mengembangkan bakat dan keterampilan mereka, pihak dari Pusat Kegiatan Belajar Mayarakat ini juga membuat suatu kegiatan kusus sepert menciptakan suatu karya yang bisa dilakukan oleh tangan atau kerajinan tangan dalam membentuk suatu hasil karya dari bahan – bahan yang sudah terbuang atau sampah bahkan botol-botol aqua yang semuanya bisa disulap untuk menjadi barang yang berguna yang bisa di manfaatkan dan dipergunakan lagi, dan dari hasil prakarya yang dilakukan itu akan di perjualkan kepada pembeli yang membeli dan hasilnya juga akan menjadi masukan bagi Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat PKBM Hati Nurani Baru HANUBA dalam program pendidikan terhadap anak jalanan.

4.2.1 Profil Informan Biasa 1. Bongaran

Bungaran adalah seoarang peserta didik program pendidikan berusia 8 tahun tinggal di simalingkar B mempunyai 2 adik kandung dan orang tua, dan sekarang sedang duduk dibangku sekolah dasar. Dalam melakukan wawancara ini kepada Bungaran mengatakan bahwa kehiudpan Bngaran dijalanan sudah cukup lama, sudah hampir dua tahun Bungaran turun untuk selalu 51 Universitas Sumatera Utara kejalanan lepas pulang sekolah, dan yang menjadi latar belakang Bungaran untuk turun kejalanan merupakan factor dari terpengaruh oleh teman- teman nya yang selalu dia ikuti. Bungaran merasa selama dia menjadi anak jalanan ini merupakan suatu suasana baru yang dia dapat, dengan bersama- sama teman dia melakukan aktifitas di jalan, seperti : mengamen dan meminta- minta kepada orang yang lewat sekitaran tempat dia melakukan akfitas beiau selama dijalanan, dengan melakukan aktiftas ini Bungaran merasa nyaman karena hanya bermodalkan suara untuk mengamen dan meminta kepada orang beliau sudah bisa menghasilkan duit sendiri yang bisa dia pergnakan untuk kepentingan uang jajan dia bahkan kalau dia medapatkan sedikit kelebihan duit dia akan memberikan keada orang tuanya. Orang tua Bongaran hanya berprofesi sebagai kuli panggul di pasar yang terrkadang penghasilannya tidup cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari – hari dalam kebutuhan pangan mereka dan lain- lain, nah dari sini Bongaran beranggapan dengan dia melakuka aktifitas dijalan tiusetdaknya pengghasilan yang Bongaran dapat sedikit membantu perekonomian dalam memenuhi kebutuhan mereka. pengahsilan yang didapat Bongaran dalam sehari bisa menghasilkan uang Rp 20.000- 30.000, itupun kalau banyak orang yang menyumbang dan baik untk member. Disini Bongaran menyampaikan salah satu niat untuk masuk ke dalam program pendidikan Pusat kegaiatan Belajar masyarakat PKBM Hati Nurani Baru HANUBA untuk dalam proses belajar dan lebih mengasah kemampuan lagi dalam belajar, ini sebagai les tambahan yang bisa Bongaran dapatkan tanpa harus mengikuti pelajaran tambahan diluar yang mengeluarkan uang tambahan. Bongaran bergabung kedalam program pendidikan ini kurang lebih sudah 1 tahun mengikuti proses yang ada didalamnya, dan kenyataannya dengan adanya program pendidikan ini sangat membantu Bongaran dalam mengembangkan kemampuan ilmu dan dalam proses belajarnya juga. Banyak yang sudah didapat dalam mengikuti prigram pendidikan ini, Bongaran merasa 52 Universitas Sumatera Utara sudah sedikit memahami jikalau ada suatu soal yang diadakan dan dipertanyakan guru di sekolahnya, Bongaran sudah bisa untuk lebih cepat memahami pelajaran tersebut. Bongaran juga selalu hadir dalam pelaksanaan program ini, dengan mengahadiri setiap pertemuan yang dialakuakn oleh pekerja sosial selama ini. Karena Bongaran beranggapan waktu dan jam nya tepat dengan waktu yang memang bisa untk diikuti. Dengan adanya kedekatan dan interaksi serta adanya kesinambungan dengan pekerja sosial Bongaran sudah merasa dekat dengan pengajar yang memberikan Bongaran pelajaran dan bisa saling berbagi dan bertanya didalam proses belajar mengajar itu berlangsung.

2. Nelly

Dokumen yang terkait

Faktor Dominan Penyebab Anak Menjadi Anak Jalanan di Kota Binjai

8 77 115

Konstruksi Identitas Diri Murid pada Lembaga Pendidikan Non Formal (Studi Kasus pada Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Emphaty Medan).

2 74 151

PERAN LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT PPAP SEROJA DALAM PELAKSANAAN PROGRAM KOTA LAYAK ANAK Peran Lembaga Swadaya Masyarakat PPAP Seroja Dalam Pelaksanaan Program Kota Layak Anak Pada Lingkungan Pendidikan Anak Jalanan Di Kota Surakarta.

0 5 11

PERAN LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT PPAP SEROJA DALAM PELAKSANAAN PROGRAM KOTA LAYAK ANAK PADA Peran Lembaga Swadaya Masyarakat PPAP Seroja Dalam Pelaksanaan Program Kota Layak Anak Pada Lingkungan Pendidikan Anak Jalanan Di Kota Surakarta.

0 3 16

PENDAHULUAN Peran Lembaga Swadaya Masyarakat PPAP Seroja Dalam Pelaksanaan Program Kota Layak Anak Pada Lingkungan Pendidikan Anak Jalanan Di Kota Surakarta.

0 4 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Anak Jalanan 2.1.1 Anak Jalanan - Model Pendidikan Anak Jalanan Pada Lembaga Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat di Kota Medan

0 0 14

Bab I Pendahuluan 1.1 Latar belakang - Model Pendidikan Anak Jalanan Pada Lembaga Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat di Kota Medan

0 0 8

Model Pendidikan Anak Jalanan Pada Lembaga Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat di Kota Medan

0 1 9

PERANAN LEMBAGA PERLINDUNGAN ANAK (LPA) SUL-SEL DALAM PENGEMBANGAN PENDIDIKAN ANAK JALANAN DI KOTA MAKASSAR

0 0 133

EFEKTIVITAS PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA ANAK PRIA TANGERANG

0 1 151