Sejarah PKBM HANUBA di Kota Medan

2. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Medan Polonia Kecamatan Medan Johor dengan luas wilayahnya 16,96 KM², dan 6 kelurahan yaitu: 1. Kelurahan Gedung Johor 2. Kelurahan Pangkalan Mansyur 3. Kelurahan Kwala Bekala 4. Kelurahan Titi Kuning 5. Kelurahan Sukamaju 6. Kelurahan Kedai Durian Kecamatan Medan Johor adalah merupakan daerah pemukiman di Kota Medan di sebelah Selatan, dan merupakan daerah resapan air bagi Kota Medan, dengan penduduknya berjumlah : 123.851 Jiwa 2011 . Di Kecamatan Medan Johor ini banyak terdapat perumahan-perumahan kelas menengah dan mewah, daerah ini sangat potensial bagi para investor yang bergerak dibidang Real Estate, disamping itu juga sangat berpotensi dibidang agrobisnis dan pendidikan. Disini juga terdapat Balai Pembibitan Pertanian dan sebuah Asrama Haji yang besar dan megah dengan pelayanan hajinya setiap tahun sering mendapat penghargaan secara Nasional. Walaupun bukan sebagai daerah pusat industri di Kecamatan Medan Johor ini juga terdapat beberapa industri kecil seperti Pengolahan Kopi dan Produk Minuman ringan.

4.2 Sejarah PKBM HANUBA di Kota Medan

Pusat kegiatan belajar masyarakat PKBM didirikan pada tahun 2000 oleh beberapa aktifis gereja HKBP kemenagan Medan yang peduli dengan anak. Kami menjalankan pelayanan terhadap masyarakat dengan prioritas program pendidikan dan pemberdayaan anak. 35 Universitas Sumatera Utara Dengan modal itu sudah berupaya melakukan berbagai program satu demi satu kami kembangkan dengan bekerja sama dengan berbagai pihak. Hingga sekarang dapat melakukan program yang berkesinambungan. LSM Hanuba yang berdiri sejak tahun 2001 dengan berlatar belakang dari kondisi yang terjadi di Negara ini dampak krisis ekonomi terutama issu banyaknya anak jalanan dan banyaknya anak terpaksa putus sekolah karena ketidak mampuan ekonomi keluarga. Awalnya LSM ini mengembangkan konsep pendidikan alternatif dan membantu anak jalanan untuk menyelesaikan pelajarannya di sekolah masing-masing bagi anak yang masih sekolah dan mengumpulkan anak jalanan dan anak putus sekolah untuk kami berikan pembelajaran alternative. Pekerjaan ini dilakukan oleh aktifis pemuda HKBP kemenangan resort Medan Kota yang memiliki komitmen bersama dalam masalah-masalah sosial anak di sekitar gereja kemenangan dan lingkungan jemaat HKBP kemenangan. Untuk mengukuhkan legalitas program pendampingan, maka pada tahun 2004 kami membuat badan hokum notaris dengan nama PKBM Hati Nurani Baru. Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat hati Nurani Baru beralamat di Jalan Parang I No. 5 sempakata Padang Bulan yang memokuskan pelayanannya pada pendidikan anak dan masyarakat yang putus sekolah yang bekerja sama dengan dinas pendidikan dengan program pendidikan Non formal PNF untuk dapat mengeluarkan ijazah setelah lulus daam menghadapi ujia nasional UN yang diselenggarakan oleh dinas pendidikan, dua kali dalam satu tahun. Masalahnya sarana dan prasarana kurang memadai untuk mengadakan proses pembelajaran di PKBM dan cenderung masih harus mengupayakan tambahan dana dari swadana masyarakat dampingan untuk memfasilitasi pembelajaran di PKBM. 36 Universitas Sumatera Utara Selain itu honor ataupun uang transport bagi tutor yang mengajar masih sangat minim dan belum manusiawi untuk dapat dipergunakan untuk biaya hidup nya sehari-hari. Sehingga pada umumnya staff pengajar di PKBM hanuba harus memiliki kerja sampingan diluar untuk tetap dapat eksis melakukan pendampingan di PKBM Hanuba dengan berbagai aktifitas. Selain itu program yang ada dari dinas pendidikan hanya kejar paket A KPA setara SD dan kejar paket B KPB setara SMP. Sementara realita yang terjadi pada dampingan kebanyakan dampingan membutuhkan program kejar Paket C KPC setara SMA. Sehingga dengan kondisi di atas kami juga menjalankan program paket C setara SMA dengan swadana masyarakat. Tetapi kemampuan masyarakat juga sangat minim untuk mendukung kegiatan sehingga semampunya kami laksanakan program dengan seadanya. Disini dapat dijelaskan bahwa program pusat kegiatan belajar masyarakat hati nurani baru PKBM HANUBA adalah suatu wadah masyarakat untuk memperoleh pendidikan keterampilan dan keahlian yang bermanfaat khususya bagi warga masyarakat yang mengikuti proses belajar jalur pendidikan non formal di PKBM HANUBA yang terdiri dari masyarakat, anak jalananterlantar, pemulung dan anak- anak yang putus sekolah, dan masyarakat yang tidak bekerja yang sasarannya berorientasi peningkatan taraf hidup, sehingga mereka tidak selamanya menjadi anak telantar jalanan, penyemir sepatu, penarik becak, pengangguran tetapi akan beralih profesi yang lebih baik sesuai dengan keahlian yang mereka miliki setelah diadakan pembobotan dan seterusnya yang sifatnya meningkatkan taraf hidup melalui upaya pembekalan pendidikan keterampilan. Selain itu program tersebut diselenggarakan untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat luas untuk memperoleh pendidikan. pkbmhanubayanur.net. Adapun yang menjadi Visi dan Misi PKBM HANUBA ini adalah membantu masyarakat untuk memperoleh pendidikan pendidikan dan pengajaran, menyelenggarakan pendidikan luar 37 Universitas Sumatera Utara sekolah atau pendidikan non formal dan mengadakan pelatihan- pelatihan keterampilan maupun kewirausahaan serta mengupayakan penambahan pengetahuan masyarakat melalui praktek langsung dilapangan kerja mitra PKBM HANUBA di tempat-tempat usaha PKBM. Latar belakang berdirinya PKBM HANUBA adanya realita yang terjadi di tengah-tengah masyarakat, seperti : Fenomena anak- anak jalanan telantar yang mendapatkan perhatian kemanusiaan, banyaknya kasus anak putus sekolah karena ketidakmampuan ekonomi keluarga, kondisi sosial ekonami yang memprihatinkan serta terjadinya PHK akibat terjadinya krisis moneter dan krisis global yang berkepanjangan. Proses belajar mengupayakan partisipasi para anak jalanan tersebut belajar dan diupayakan berjalanan dengan suasana yang hidup. Dalam proses belajar ini tutor dengan modal pelatihan dan pengalaman berupaya melakukan pendidikan yang berwawasan pembebasan dan demokratis. Selain itu juga akan mengupayakan pembebasan pendidikan dari belenggu kebodohan dan kemiskinan yang dapat merobah pola dan tata cara berfikir kreatif warga belajar. Untuk itu metode belajar yang partisipatif sangat diutamakan. Selain itu karena warga belajar keaksraan fungsional yang masuk di pagi hari dan akan memanfaatkan hari yang lain melalui keterampilan- keterampilan hidup yang tersedia fasilitasnya di PKBM HANUBA. Jadi satu hari teori dan satu hari praktek bagi warga yang belajar keaksraan fungsional. Pendidikan keaksraan fungsional diawali dengan melakukan identifikasi baik berupa minat dan kebutuhan kehidupan sehari- hari. Yang bertujuan tutor dapat mengetahui apa yang benar- benar dibutuhkan oleh warga belajar itu sendiri sampai terhadap lingkungan sekitarnya. PKBM HANUBA dalam membuat perencanaan pembelajaran yaitu degan identifikasi tema pembelajaran dilakukan oleh tutor bersama peserta didik dengan memperhatikan potensi 38 Universitas Sumatera Utara lingkungan, minat dan kebutuhan peserta didik serta dukungan sumber daya yang tersedia. Pada proses identifikasi tema pembelajaran ini kemungkinan akan menghasilkan banyak tema akemudian akan menjadi bahan untuk proses belajar. Dalam hal ini tutor banyak melibatkan warga, denga belajar dengan menggunakan metode diskusi untuk lebh dapat mengena kepada tujuan pembelajaran yaitu baca, tulis dan hitung. Diskusi biasanya dimulai dengan dari masalah yang ditemui warga belajar kemudian didiskusikan dari kelompok belajar, membaca dan berhitung. Didalam itu juga mereka juga mendapatkan keterampilan yang di berikan oleh PKBM HANUBA kepada anak- anak jalanan untuk mengasah keterampilan mereka dan keaksaraan fungsional mereka, antara lain yakni merangkai papan bunga, dimana dalam merangkai papan bunga ini anak belajar keaksaraan fungsional yang diberikan oleh tutor yang mempunyai keterampilan di bidang dalam merangkai bunga. Membuat sandal dari gabus bukan termasuk keterampilan yang sulit sehingga warga atau anak jalanan belajar keaksaraan fungsional setelah dibekali kemampuan dan pengetahuan mengenai proses pembuatannya. Dan keterampilan menjahit juga meliputi hal seperti itu yang membutuhkan keterampilan dan pengetahuan yang akan mereka dapatkan dari tutor yang memahami di bidang masing- masing. Jadi lembaga informal seperti yayasan PKBM HANUBA yang sebagaimana akan mereka dapatkan didalam yayasan tersebut yang akan hampir sama halnya seperti lembaga- lembaga formal terhadap pendidikan. Dalam lembaga ini setiap anak itu tidak dikenai pungutan- pungutan biaya sedikitpun, lembaga ini menawarkan pendidikan gratis terhadap anak- anak jalanan yang ikut belajar di yayasan PKBM HANUBA tersebut. Sampai sekarang jumlah anak yang ikut belajar di yayasan tersebut itu mencapai 15 – 20 orang anak jalanan yang di ajarkan. 39 Universitas Sumatera Utara

4.5 Profil Informan

Dokumen yang terkait

Faktor Dominan Penyebab Anak Menjadi Anak Jalanan di Kota Binjai

8 77 115

Konstruksi Identitas Diri Murid pada Lembaga Pendidikan Non Formal (Studi Kasus pada Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Emphaty Medan).

2 74 151

PERAN LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT PPAP SEROJA DALAM PELAKSANAAN PROGRAM KOTA LAYAK ANAK Peran Lembaga Swadaya Masyarakat PPAP Seroja Dalam Pelaksanaan Program Kota Layak Anak Pada Lingkungan Pendidikan Anak Jalanan Di Kota Surakarta.

0 5 11

PERAN LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT PPAP SEROJA DALAM PELAKSANAAN PROGRAM KOTA LAYAK ANAK PADA Peran Lembaga Swadaya Masyarakat PPAP Seroja Dalam Pelaksanaan Program Kota Layak Anak Pada Lingkungan Pendidikan Anak Jalanan Di Kota Surakarta.

0 3 16

PENDAHULUAN Peran Lembaga Swadaya Masyarakat PPAP Seroja Dalam Pelaksanaan Program Kota Layak Anak Pada Lingkungan Pendidikan Anak Jalanan Di Kota Surakarta.

0 4 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Anak Jalanan 2.1.1 Anak Jalanan - Model Pendidikan Anak Jalanan Pada Lembaga Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat di Kota Medan

0 0 14

Bab I Pendahuluan 1.1 Latar belakang - Model Pendidikan Anak Jalanan Pada Lembaga Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat di Kota Medan

0 0 8

Model Pendidikan Anak Jalanan Pada Lembaga Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat di Kota Medan

0 1 9

PERANAN LEMBAGA PERLINDUNGAN ANAK (LPA) SUL-SEL DALAM PENGEMBANGAN PENDIDIKAN ANAK JALANAN DI KOTA MAKASSAR

0 0 133

EFEKTIVITAS PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA ANAK PRIA TANGERANG

0 1 151