BAB IV DESKRIPSI DAN INTERPRETASI DATA PENELITIAN
4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Kota Medan
Kota Medan merupakan kota terbesar ketiga di Indonesia setelah Jakarta dan Surabaya. Kota ini merupakan wilayah yang subur di wilayah dataran rendah timur dari
Provinsi Sumatera Utara dengan ketinggian berada 22,5 meter di bawah permukaan laut. Kota ini dilalui oleh dua sungai yaitu Sungai Deli dan Sungai Babura yang bermuara di Selat
Malaka. Secara geografis, Medan terletak pada 3,30º - 3,43º LU dan 98,35º - 98,44º BT
dengan topografi cenderung miring ke utara. Secara Demografi, Kota Medan pada saat ini juga sedang mengalami masa transisi demografi. Kondisi tersebut menunjukkan proses
pergeseran dari suatu keadaan dimana tingkat kelahiran dan kematian tinggi menuju keadaan dimana tingkat kelahiran dan kematian semakin menurun. Berbagai faktor yang
mempengaruhi proses penurunan tingkat kelahiran adalah perubahan pola pikir masyarakat dan perubahan sosial ekonominya. Di sisi lain adanya faktor perbaikan gizi, kesehatan yang
memadai juga mempengaruhi tingkat kematian. Komponen kependudukan lainnya umumnya menggambarkan berbagai dinamika sosial yang terjadi di masyarakat, baik secara
sosial maupun kultural. Menurunnya tingkat kelahiran fertilitas dan tingkat kematian mortalitas, meningkatnya arus perpindahan antar daerah migrasi dan proses urbanisasi,
30
Universitas Sumatera Utara
termasuk arus ulang alik commuters, mempengaruhi kebijakan kependudukan yang diterapkan.
Kondisi sosial yang terbagi atas pendidikan, kesehatan, kemiskinan, keamanan dan ketertiban, agama dan lainnya, merupakan faktor penunjang dan penghambat bagi
pertumbuhan ekonomi Kota Medan. Keberadaan sarana pendidikan kesehatan dan fasilitas kesehatan lainnya, merupakan sarana vital bagi masyarakat untuk mendapat pelayanan hak
dasarnya yaitu hak memperoleh pelayanan pendidikan dan kesehatan serta pelayanan sosial lainnya. Demikian juga halnya dengan kemiskinan, dimana kemiskinan merupakan salah
satu masalah utama pengembangan kota yang sifatnya kompleks dan multi dimensional yang fenomenanya di pengaruhi oleh berbagai faktor yang saling berkaitan, antara lain :
tingkat pendapatan, kesehatan, pendidikan, lokasi, gender dan kondisi lingkungan. Kemiskinan bukan lagi dipahami hanya sebatas ketidakmampuan ekonomi, tetapi juga
kegagalan memenuhi hak-hak dasar dan perbedaan perlakuan bagi seseorang atau sekelompok orang dalam menjalani kehidupan secara bermartabat
.
http:www.pemkomedan.go.idmdntem.php Adapun batas-batas wilayah Kota Medan adalah sebagai berikut:
Sebelah utara : berbatasan dengan Selat Malaka
Sebelah selatan : berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang Sebelah barat
: berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang Sebelah timur : berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang
31
Universitas Sumatera Utara
Letak yang strategis ini menyebabkan Kota Medan berkembang menjadi pintu gerbang kegiatan perdagangan barang dan jasa baik itu domestik maupun internasional. Kota
Medan beriklim tropis basah dengan curah hujan rata-rata 2000-2500 mm per tahun. Suhu udara di Kota Medan berada pada maksimum 32,4º C dan minimum 24º C Sumber:
www.usu.ac.id
.
Di medan terdapat banyak tempat anak jalanan yang ditemui di jalanan, terdapat beberapa titik atau lokasi yang menjadi tempat anak jalanan untuk melakukan aktifitas mereka dijalanan.
Lokasi yang menjadi tempat anak jalanan di kota medan yaitu di lampu merah simpang deli tua dan simpang pos, jalan jamin ginting. Dalam dua lokasi yang terdapat anak jalanan ini
merupakan salah satu tempat sosialisasi Program pendidikan yang dilakukan oleh Pusat kegiatan Belajar Masyarakat Hati Nurani Baru PKBM HANUBA karena dekat dengan lokasi tempat
atau kantor kegiatan belajar. Dengan begitu alasan kenapa program pendidikan yang dilakukan terhadap anak jalanan ini merupakan suatu upaya yang diberikan terhadap anak jalanan agar
mereka bisa mengikuti pendidikan yang sebagaimana semestinya mereka dapatkan. Program pendidikan yang diberikan terhadap anak jalanan ini mengupayakan pendidikan luar sekolah
bagi anak yang putus sekolah sebagai pendidkan alternative bagi anak dan mengupayakan program pelatihan untuk memboboti keahlian anak sebagai bekalnya kelak kedepannya.
Penduduk Kota Medan memiliki ciri penting yaitu yang meliputi unsur agama, suku etnis, budaya dan keragaman plural adat istiadat. Hal ini memunculkan karakter sebagian besar
penduduk Kota Medan bersifat terbuka.
32
Universitas Sumatera Utara
4.1.2 Gambaran peserta dan sumber belajar
Peserta yang mengikuti program pendidikan sejak di mulai tahun 2001 berdirinya Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Hati Nurani Baru PKBM HANUBA sudah banyak meluluskan
anak didik yang pernah mengikuti program pendidikan anak jalanan. alumni PKBM HANUBA sudah terbukti dan sudah nyata mendapatkan pekerjaannya yang mereka dapatkan, dengan
terbukti ada yang sudah bekerja di instansi pemerintah dan ada juga yang sudah membuka usaha kecil- kecilan yang mereka geluti. Ini semua tidak terlepas dari program yang diberikan kepada
anak jalanan, dimana mereka diberi bekal dan kemampuan ataupun pelatihan dan pembobotan kepada anak sebagai bekal mereka kedepannya, dengan harapan dan tujuan inilah Pusat Kegiatan
Belajar Masyarakat Hati Nurani Baru tergerak untuk membantu anak jalanan yang putus sekolah sehingga menghabiskan banyak waktu mereka dijalanan.
Sasaran anak jalanan yang mengikuti kegiatan program pendidikan anak jalanan di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat PKBM Hati Nurani Baru HANUBA sekitar 20 orang tahun
2012 sampai 2014, seperti data pada tabel berikut: Tabel 1
Identitas Peserta Berdasarkan Kelompok Usia
No USIA
F 1
3 sampai 9 Tahun 13
62, 50
2 10 sampai 14 Tahun
7 37,50
JUMLAH 20
100
Sumber : http:pkbmhanubamedan1.blogspot.com diakses 23 Juli 2014, pukul 06.23 WIB
33
Universitas Sumatera Utara
Dilihat dari kelompok usia, sebagian besar peserta berusia 3 – 9 tahun, sebagian lagi berusia antara 10 - 14 tahun. Jika dilihat dari tingkat pendidikannya, sebagian besar berpendidikan SMP,
SD dan tidak tamat SD. Secara lebih rinci tingkat pendidikan peserta kegiatan pada Program Pendidikan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat terhadap Anak Jalanan. dapat dilihat pada tabel
di bawah: Tabel 2
Identitas Peserta Berdasarkan Tingkat Pendidikan
No PENDIDIKAN
F 1
Belum Sekolah 7
44,00 2
SD 6
32,00 3
SMP 5
16,00 4
Tidak Tamat SMP 2
8,00 JUMLAH
20 100,00
Sumber :http:pkbmhanubamedan1.blogspot.com diakses 23 Juli 2014, pukul 06.23 WIB
4.1.3 Gambaran Umum Kecamatan Medan Johor
Kecamatan Medan Johor terletak di wilayah Selatan Kota Medan dengan batas-batas
sebagai berikut :
1. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Medan Selayang
2. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Medan Amplas
3. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang
34
Universitas Sumatera Utara
2. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Medan Polonia
Kecamatan Medan Johor dengan luas wilayahnya 16,96 KM², dan 6 kelurahan yaitu: 1.
Kelurahan Gedung Johor 2.
Kelurahan Pangkalan Mansyur 3.
Kelurahan Kwala Bekala 4.
Kelurahan Titi Kuning 5.
Kelurahan Sukamaju 6.
Kelurahan Kedai Durian
Kecamatan Medan Johor adalah merupakan daerah pemukiman di Kota Medan di sebelah Selatan, dan merupakan daerah resapan air bagi Kota Medan, dengan penduduknya berjumlah :
123.851 Jiwa 2011 . Di Kecamatan Medan Johor ini banyak terdapat perumahan-perumahan kelas menengah dan mewah, daerah ini sangat potensial bagi para investor yang bergerak
dibidang Real Estate, disamping itu juga sangat berpotensi dibidang agrobisnis dan pendidikan. Disini juga terdapat Balai Pembibitan Pertanian dan sebuah Asrama Haji yang besar dan megah
dengan pelayanan hajinya setiap tahun sering mendapat penghargaan secara Nasional. Walaupun bukan sebagai daerah pusat industri di Kecamatan Medan Johor ini juga terdapat beberapa
industri kecil seperti Pengolahan Kopi dan Produk Minuman ringan.
4.2 Sejarah PKBM HANUBA di Kota Medan