Protein Kebutuhan Dasar Nutrisi Atlet Muda 1. Karbohidrat

bisa meningkatkan metabolisme, karena tubuh memerlukan banyak tenaga untuk memprosesnya. Bijirin gandum bisa dikonsumsi dalam bentuk barley, beras merah, dan beras coklat. 10. Buah berry Tingginya kadar vitamin C dan vitamin E membuat jenis buah ini termasuk dalam sumber karbohidrat sehat. Selain sumber vitamin, fitonutrien dalam buah berry juga berfungsi sebagai antioksidan yang memberikan banyak manfaat bagi tubuh. 11. Oatmeal Oatmeal memiliki kadar glycemic index yang rendah tidak meningkatkan level insulin sehingga menjadi salah satu pilihan diet sehat. Cara terbaik mengonsumsi oat adalah dengan mencampurkan 1 cangkir oat, sejumput kayu manis, 34 cangkir susu skim rendah lemak dan 1 sendok teh madu. Anda juga bisa menambahkan potongan pisang, peach, kacang almond atau kismis. Selain itu, sumber karbohidrat juga bisa didapatkan dari jagung, singkong, pasta atau mi, makaroni, fetuccini, lasagna, pita bread, pizza, spaghetti, permen, coklat, dan sebagainya.

2.2.2. Protein

Protein merupakan elemen nutrisi dasar yang berperan untuk menjaga dan mengembangkan sel-sel otot. Protein memegang peranan kunci dalam pembentukan enzim, antibodi, dan hormon untuk metabolisme dan fungsi tubuh lain. Protein juga meregulasi kadar air di dalam sel. Karena memiliki banyak fungsi penting di dalam tubuh, asupan protein bagi seorang atlet, terutama atlet muda, harus memenuhi untuk menunjang aktivitas olahraganya Gaspar, 2010. Asupan protein yang adekuat merupakan salah satu faktor yang akan meningkatkan performa fisik atlet. Sel-sel otot merupakan aset berharga seorang atlet dan fungsi protein untuk menjaga dan mengembangkannya. Protein sendiri dibangun oleh asam amino. Dan ada 20 jenis asam amino yang bisa dikombinasikan untuk membentuk berbagai jenis protein yang akan digunakan Universitas Sumatera Utara untuk membangun seluruh struktur tubuh Gaspar, 2010. Dari 20 asam amino dibagi lagi menjadi 11 asam amino esensial dan 9 asam amino nonesensial. Asam amino esensial adalah asam amino yang dihasilkan di dalam tubuh. Sedangkan asam amino nonesensial tidak bisa dihasilkan oleh tubuh sehingga harus didapatkan dari makanan yang dikonsumsi, baik itu hewani atau nabati Almatsier, 2010. Mutu protein ditentukan oleh jenis dan proporsi asam amino yang dikandungnya. Ada protein komplit dan ada protein tidak komplit. Protein komplit atau protein bermutu tunggi adalah protein yang mengandung semua jenis asam amino esensial dalam proporsi yang sesuai untuk keperluan pertumbuhan. Semua protein hewani, kecuali gelatin, adalah protein komplit. Protein tidak komplit atau protein bermutu rendah adalah protein yang tidak mengandung atau mengandung kurang satu atau lebih asam amino esensial. Sebagian besar protein nabati kecuali kacang kedelai dan kacang-kacangan lain merupakan protein tidak komplet Almatsier, 2010. Jumlah protein yang dirokemendasikan untuk seorang atlet sedikit berbeda dengan orang biasa BetterHealth, 2013: 1. Masyarakat umum dan aktif: jumlah protein yang direkomendasikan per hari adalah 0,8 – 1 gkg BB. Berarti seseorang dengan berat badan 60 kg harus mengonsumsi protein sekitar 45-60 g. 2. Atlet dengan olahraga intensitas sedang: atlet yang latihan selama 45-60 menit sehari dianjurkan untuk mengonsumsi protein sekitar 1 – 1,2 gkg BB per hari. 3. Atlet dengan olahraga intensitas berat kecepatan dan beban: atlet yang latihan dalam jangka waktu lama lebih dari 1 jam atau yang latihannya berhubungan dengan beban seperti angkat besi, dianjurkan untuk mengonsumsi protein sekitar 1,2 – 1,7 gkg BB per hari. Bahan makanan hewani merupakan sumber protein yang baik, dalam jumlah maupun mutu, seperti telur, susu, daging, unggas, ikan, dan kerang. Sumber protein nabati adalah kacang kedelai dan hasilnya, seperti tempe dan tahu, serta kacang-kacangan lain. Kacang kedelai merupakan sumber protein nabati Universitas Sumatera Utara yang mempunyai mutu tertinggi. Padi-padian dan hasilnya relatif rendah dalam kandungan protein, tetapi karena orang Indonesia memakannya dalam jumlah banyak sehingga memberi sumbangan besar terhadap konsumsi protein per hari Almatsier, 2010. Tabel 2.3. Nilai protein berbagai bahan makanan gram100 gram Bahan Makanan Nilai Protein Kacang kedelai 34,9 Kacang merah 29,1 Kacang tanah terkelupas 25,3 Kacang hijau 22,2 Biji jambu monyet 21,2 Tempe kacang kedelai murni 18,3 Tahu 7,8 Daging sapi 18,8 Ayam 18,2 Telur bebek 13,1 Telur ayam 12 Udang segar 21 Ikan segar 16 Tepung susu skim 35,6 Tepung susu 24,6 Keju 22,8 Kerupuk udang 17,2 Jagung kuning, pipil 9,2 Mie kering 7,9 Beras setengah giling 7,6 Daun singkong 6,8 Bayam 3,5 Kangkung 3 Kentang 2 Universitas Sumatera Utara Bahan Makanan Nilai Protein Gaplek 1,5 Singkong 1,2 Wortel 1,2 Sumber: Prinsip Dasar Ilmu Gizi, 2010.

2.2.3. Lemak