2.2.5. Cairan
Menjaga keseimbangan cairan merupakan faktor yang harus diperhatikan pada saat latihan atau saat pertandingan. Dehidrasi kehilangan cairan yang
berlebihan akan menyebabkan penurunan suplai darah ke organ-organ sehingga dapat menyebabkan keram otot, letih, dan pusing. Akibatnya dapat meningkatkan
resiko cedera. Kekurangan konsumsi cairan dapat menyebabkan dehidrasi yang
berpengaruh terhadap performa atlet. Berkurangnya 1-2 beratnya tubuh akibat berkeringat dapat menurunkan performa sebesar 10, berkurangnya 5 berat
badan dapat menurunkan performa sebesar 30. Rehidrasi sulit dilakukan pada saat derajat sedang atau tingi defisit cairan
2 dan interval antar sesi latihan kurang dari 6-8 jam. Agar rehidrasi optimal, perlu dibuat suatu jadwal terencana tentang asupan cairan, seperti cairan harus
dikonsumsi terus menerus walaupun tidak haus dan konsumsi cairan segera setelah berlatih atau bertanding KEMENKES RI, 2013
Secara umum rekomendasi pemberi cairan untuk atlet adalah: 1.
Pemberian cairan didasarkan pada intesitas dan durasi latihan. 2.
Mulai latihan atau pertandingan dalam kondisi hidrasi yang baik. 3.
Cairan harus diberikan setiap waktu saat sesi pertandingan. 4.
Pemberian cairan dilakukan secara bertahap, selama dan setelah latihan atau pertandingan mengonsumsi cairan 150 – 250 cc dengan interval
waktu tertentu. 5.
Membiasakan atlet memenuhi kebutuhan cairan pada masa latihan agar saat pertandingan laju pengosongan lambung tetap terpelihara.
6. Cairan yang diberikan untuk mengganti cairan yang hilang adalah cairan
yang mengandung glukosa 5-7, maksimal diberikan dalam waktu 1 jam setara dengan 30-60 glukosa dan dengan suhu sekitar 15-20
⁰ celcius. Suhu yan terlalu dingin atau panas bisa mengganggu penyerapan di
gastrointestinal. 7.
Saat pertandingan, konsumsi cairan yang sudah biasa diminum saat latihan karena tubuh atlet sudah terbiasa.
Universitas Sumatera Utara
8. Jenis cairan yang bisa diberikan adalah air putih, sport drink, atau jus
buah. 9.
Hindari cairan yang mengandung kafein dan alkohol karena bersifat diuretik.
2.3. Asupan nutrisi sebelum dan saat pertandingan 2.3.1. Sebelum pertandingan