Tidak Mencontek dan Memberikan Contekan

141 nilai-nilai karakter di kegiatan luar sekolah dapat diintegrasikan melalui kegiatan ekstrakurikuler dan kegiatan lain yang diikuti oleh seluruh atau sebagain peserta didik, dirancang sekolah sejak awal tahun pelajaran, dan dimasukkan ke dalam Kalender Akademik.

b. Tidak Mencontek dan Memberikan Contekan

1 Integrasi Program Pengembangan Diri a Kegiatan Rutin Sekolah Peneliti menyimpulkan bahwa setiap upacara bendera hari senin baik Kepala Sekolah maupun guru yang menjadi Pembina upacara selalu mengingatkan secara lisan mengajak kepada guru, siswa dan seluruh warga sekolah untuk selalu jujur dalam berperilaku setiap hari. Kepala Sekolah juga menekankan bahwa saat ujian harus mengerjakan soal dilarang mencontek atau memberikan contekan kepada temannya, membeli jajan di kantin juga harus jujur, dimanapun kita harus menjadi orang yang jujur agar dipercaya oleh orang lain. Beberapa guru juga melarang siswa saat pelajaran untuk tidak mencontek dan memberikan contekan kepada temannya. Hal ini sesuai dengan pernyataan Agus Wibowo 2012: 84, menyatakan bahwa kegiatan rutin merupakan kegiatan yang dilakukan anak didik secara terus menerus dan konsisten setiap saat. 142 b Kegiatan Spontan Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menyimpulkan bahwa beberapa guru melakukan kegiatan spontan dengan cara mengingatkan dan menegur secara lisan kepada siswa supaya tidak mencontek dan memberikan contekan di dalam mengerjakan tugas, baik saat pelajaran maupun saat ulanganujian.Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Agus Wibowo 2012: 87 bahwa kegiatan spontan adalah kegiatan yang dilakukan secara spontan pada saat itu juga. c Keteladanan Peneliti menyimpulkan bahwa bentuk keteladanan yang guru- guru di SD Negeri Kotagede 5 ketika mengajar yaitu menjelaskan materi dengan serius dan guru menguasai materi yang diajarkan kepada siswa. Beberapa guru juga memberikan keteladanan dengan cara memberikan penghargaan kepada siswa yang mengerjakan tugas dengan jujur, alasannya supaya siswa yang lain termotivasi tidak mencontek atau memberikan contekan dalam mengerjakan tugas. Hal ini sesuai dengan pernyataan Aguw Wibowo 2012: 89, menyatakan bahwa keteladanan adalah perilaku dan sikap guru dan tenaga kependidikan yang lain dalam memberikan contoh terhadap tindakan- tindakan yang baik, sehingga diharapkan menjadi panutan bagi peserta didik untuk mencontohnya. d Pengkondisian 143 Peneliti menyimpulkan bahwa ketika guru melihat siswa mencontek atau memberikan contekan saat mengerjakan tugas, guru menegur dan langsung mengkondisikan siswa yang mencontek untuk dipindahkan tempat duduknya. Guru Ws mengkondisikan siswa sejak dimulai pembelajaran, yaitu mengajak seluruh siswa untuk duduk menepi dan tidak berdekatan dengan teman sebangkunya, supaya siswa tidak saling mencontek. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Agus Wibowo 2012: 90 bahwa untuk mendukung keterlaksanaan pendidikan karakter maka sekolah harus dikondisikan sebagai pendukung kegiatan itu. 2 Integrasi dalam Mata Pelajaran a Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP Zubaedi 2011: 243 menyatakan bahwa guru kelas harus mampu mempersiapkan dan mengembangkan silabus, membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP dengan memasukkan nilai-nilai karakter. Akan tetapi, peneliti menyimpulkan bahwa guru-guru di SD Negeri Kotagede 5 belum mencantumkan himbauan untuk tidak mencontek dan memberikan contekan di dalam pengembangan RPP, akan tetapi guru hanya secara lisan menekankan kepada siswa untuk tidak mencontek. b Proses Pelaksanaan Pembelajaran Peneliti menyimpulkan bahwa beberapa guru sudah menggunakan metode masing-masing dalam mengajak siswa untuk 144 tidak mencontek dan memberikan contekan saat mengerjakan tugas di sekolah, seperti diskusi kelompok.Beberapa guru SD Negeri Kotagede 5 juga sudah menyampaikan secara lisan kepada siswa saat akan mengerjakan tugas, terbukti bahwa guru-guru selalu mengajak dan mengingatkan siswa supaya tidak mencontek dan memberikan contekan saat mengerjakan tugas. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Lickona Muchlas Samani, 2011: 147 yang menyarankan agar pendidikan karakter berlangsung efektif maka guru dapat mengimplementasikan dengan berbagai metode. c Evaluasi Peneliti menyimpulkan bahwa beberapa guru sudah memberikan evaluasi secara khusus. Guru melakukan evaluasi dengan pengamatan selama proses pembelajaran menggunakan presensi siswa, ketika ada siswa yang mencontek atau memberikan contekan, mendekati siswa tersebut dan menegur supaya tidak diulangi dan guru juga mengurangi nilai siswa tersebut. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Darmiyati Zuhdi 2012: 35, bahwa evaluasi dilakukan untuk mengetahui ketercapaian tujuan. 3 Integrasi dalam Budaya Sekolah a Kegiatan Kelas Hasil observasi tersebut diperkuat dengan hasil wawancara dengan beberapa guru, bahwa kegiatan siswa di kelas adalah mengikuti proses pembelajaran.Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Agus 145 Wibowo 2012: 93 bahwa nilai-nillai karakter di kegiatan kelas dapat diintegrasikan melalui proses belajar setiap mata pelajaran atau kegiatan yang dirancang sedemikian rupa oleh guru atau sekolah. b Kegiatan Sekolah Peneliti menyimpulkan bahwa sekolah mengadakan lomba mata pelajaran, lomba menulis puisi, hanya saja waktunya tidak menentu. Sekolah juga mengadakan lomba-lomba yang sifatnya antar kelas di sekolah, seperti lomba mading, dan lomba menulis puisi sesuai kreatifitas masing-masing.Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Agus Wibowo 2012: 94 yang menyatakan bahwa nilai-nilai karakter dalam kegiatan sekolah dapat diintegrasikan melalui berbagai kegiatan sekolah yang diikuti seluruh peserta didik, guru, kepala sekolah, dan tenaga administrasi di sekolah itu, direncanakan sejak awal tahun pelajaran, dimasukkan ke Kalender Akademik dan yang dilakukan sehari-hari sebagai bagian dari budaya sekolah. c Kegiatan Luar Sekolah Untuk kegiatan luar sekolah yang menerapkan siswa untuk tidak mencontek dan memberi contekan tidak terlalu terlihat. Misalnya di kegiatan ekstrakurikuler drumband dan pramuka tidak terlalu menonjol karena bentuk kegiatannya lebih bersifat kerjasama. Namun, peneliti memperoleh data ketika siswa mengikuti kegiatan ekstrakurikuler Bahasa Inggris dan TIK, siswa belajar seperti mata pelajaran yang lain, ada yang mengerjakan tugas dan guru juga berperan aktif mendukung 146 siswa untuk tidak mencontek dan memberikan contekan. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Agus Wibowo 2012: 94 menyatakan bahwa nilai-nilai karakter di kegiatan luar sekolah dapat diintegrasikan melalui kegiatan ekstrakurikuler dan kegiatan lain yang diikuti oleh seluruh atau sebagain peserta didik, dirancang sekolah sejak awal tahun pelajaran, dan dimasukkan ke dalam Kalender Akademik.

c. Membangun Koperasi atau Kantin Kejujuran