170
MANAJEMEN RANTAI PASOK AGROINDUSTRI
internal perusahaan tetapi juga perusahaan-perusahaan lainnya yang terlibat dalam rantai pasok.
Penerapan strategi agile pada dasarnya adalah pengetahuan pasar dan kerjasama virtual. Agile berarti kemampuan untuk memenuhi
semua kebutuhan dari pelanggan. Pengetahuan pasar adalah kumpulan informasi yang valid dan terstruktur berkaitan dengan
keberadaan produk di pasar dan preferensi dari pelanggan terhadap produk. Perusahaan perlu merumuskan strategi yang memadai
tentang pengetahuan pasar ini sehingga perbaikan-perbaiakn dari operasi rantai pasok dapat dilakukan lebih fokus. Pengetahuan pasar
ini berkaitan dengan aliran informasi. Artinya, perusahaan harus mampu memanfaatkan membangun komunikasi yang efektif dengan
para pelanggan. Penerapan teknologi informasi menjadi hal yang urgen untuk suksesnya penguasaan pengetahuan terhadap pasar.
Selain itu, kerjasama virtual dibutuhkan karena rantai pasok banyak melibatkan pihak di luar perusahaan sebagai pemasok bahan ataupun
komponen. Masalah pemilihan mitra menjadi salah satu isu penting. Studi-studi berkaitan dengan hal ini telah banyak dilakukan sebagaimana
telah dibahas sebelumnya. Kerjasama virtual ini berkaitan dengan pengelolaan aliran bahan. Pasokan bahan atau komponen dari para
pemasok perlu diiringi dengan ketersediaan kapasitas yang mencukupi. Utilisasi kapasitas diperlukan untuk menjamin kelancaran dari aliran
bahan dari hulu sampai ke hilir. Isu total cycle time adalah salah satu isu penting yang perlu diperhatikan untuk merespon apsek waktu.
Rantai pasok agile berarti cepat dan tepat. Cepat bermakna mampu memenuhi kebutuhan pelanggan “saat itu” dan tepat bermakna
sesuai dengan spesifikasi. Cepat berorientasi pada waktu yaitu pemenuhan kebutuhan pelanggan pada saat membutuhkan. Strategi
penguasaan terhadap informasi pasar menjadi sangat penting. Salah satu aktivitas dari manajemen rantai pasok adalah peramalan. Hasil
peramalan adalah informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk merencanakan aliran bahan dan komponen dari pemasok.
Istilah tepat adalah pemenuhan spesifikasi kualitas dari produk sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Dalam hal ini, kustomisasi dari
produk menjadi kunci keberhasilan dari rantai pasok agile. Setiap pelanggan mempunyai preferensi tersendiri terhadap sebuah produk.
Tidak semua atribut produk diinginkan oleh pelanggan sehingga
171
MANAJEMEN RANTAI PASOK AGROINDUSTRI
fitur-fitur produk adakalanya harus ditambahkan atau dikurangi. Penambahan atau pengurangan fitur ini perlu didukung teknologi
dan kerjasama dengan pihak luar. Kerjasama jangka panjang dengan pemasok maupun pembuatan teknologi menjadi salah satu isu yang
penting diperhatikan. Model-model kerjasama virtual telah menjadi isu-isu menarik bagi para peneliti. Namun demikian, pembahasan
topik-topik ini masih sangat jarang ditemukan.
8.3. Rantai Pasok Green Isu lingkungan telah menjadi salah satu perhatian masyarakat dunia.
Aktivis-aktivis lingkungan telah melakukan pendidikan publik secara terus menerus kepada masyarakat. Hal ini telah meningkatkan
kesadaran masyarakat terhadap pentingnya komitmen terhadap produk-produk hijau. Pada awalnya, obyek perhatian dari isu hijau
adalah produk. Jenis bahan yang digunakan, proses produksi dari produk, kemasan dari produk adalah bagian-bagian yang dianggap
penting dalam menilai apakah sebuah produk ramah lingkungan atau tidak. Namun saat ini, seluruh rangkaian kegiatan yang terlibat dalam
pembuatan produk mulai dari hulu sampai dengan hilir adalah bagian yang diperhatikan dalam isu produk ramah lingkungan.
Setiap perusahaan tidak dapat mengabaikan begitu saja isu lingkungan ini. Kesadaran yang tinggi dari konsumen mengakibatkan
tingkat persaingan di pasar tidak lagi berorientasi padai mutu, harga dan pengiriman tetapi isu lingkungan. Konsumen mempertimbangkan
untuk membeli produk yang relative lebih mahal sedikit tetapi ramah lingkungan. Hal ini tentunya perlu mendapatkan perhatian serius
dari perusahaan untuk mengelola rantai pasok. Pembelian bahan baku, transportasi, produksi, distribusi, dan penyimpanan harus
memperhatikan isu lingkungan. Strategi yang mempertimbangkan isu lingkungan dikenal dengan istilah rantai pasok green.
Huang et al. 2012 telah melakukan kajian praktik rantai pasok green pada industri kecil dan menengah di Cina. Proposisinya adalah
sektor industri yang berbeda akan mengadopsi praktek rantai pasok green yang berbeda. Sektor-sektor industri yang dikaji adalah
makanan, minuman, pakaian, tekstil, kulit, kayu dan furnitur. Hasil studi menunjukan bahwa praktek rantai pasok green dari setiap
sektor industri adalah berbeda satu sama lain. Sektor industri
172
MANAJEMEN RANTAI PASOK AGROINDUSTRI
elektronik di Korea juga telah menarik perhatian Lee et al. 2012. Studi dilakukan terhadap hubungan antara praktek rantai pasok
green dan kinerja organisasi. Hasil studi menunjukan bahwa praktek rantai pasok green memberi pengaruh nyata terhadap kepuasan kerja
pegawai, efisiensi operasional, kinerja bisnis secara tidak langsung dan efisiensi relasional. Hasil studi ini telah memperkuat keyakinan
bahwa praktek rantai pasok green akan memberikan pengaruh positif terhadap kinerja organisasi.
Studi yang hampir sama juga telah dilakukan sebelumnya oleh Zhu et al. 2005 tentang rantai pasok green di China. Jenis-jenis
industri yang menjadi sampel lebih beragam. Studi ini masih bersifat exploratori sehingga temuannya adalah pembuktian bahwa industri di
China telah meningkat kesadarannya terhadap isu lingkungan. Pemicu dari kesadaran lingkungan ini bersumber dari regulasi, kompetitif,
dan tekanan dan pemicu pemasaran. Studi ini sangat komprehensif karena mengkaji aspek praktek green, pengaruh terhadap kinerja,
tekanan terhadap praktek green. Praktek green terdiri dari manajemen lingkungan internal, manajemen rantai pasok green external, eco-
design, pemulihan investasi. Hasil studi menujukkan bahwa empat faktor dari praktek green ini telah dipertimbangkan oleh industri
di China pada saat ini. Pengaruh praktek green terhadap kinerja perusahaan dipelajari berdasarkan faktor-faktor yaitu kinerja
lingkungan, kinerja operasional, kinerja ekonomi positif dan kinerja ekonomi negatif. Hasil studi menujukan hampir mendekati relatif
signifikan pengaruh praktek green terhadap peningkatan kinerja perusahaan. Sumber tekanan bagi industri di China adalah regulasi
yang dikeluarkan oleh pemerintah. Hasil studi ini sangat menarik sebagai dasar dalam merumuskan strategi rntai pasok green yang
tepat. Namun demikian, kajian ini belum mampu menunjukan perbedaan praktek green diantara sektor industri yang berbeda-beda.
Zhu et al. 2008 juga telah menganalisis praktek rantai pasok green terhadap empat jenis industri yaitu industry kelistrikan,
kimiaperminyakan, elektronik dan automotif. Hasil studi ini memperlihatkan bahwa praktek rantai pasok green akan memberikan
dampak yang berbeda-beda terhadap kinerja rantai pasok industri tertentu. Item-item pengukuran yang digunakan adalah rantai pasok
green, manajemen lingkungan internal, green purchasing, kerjasama pelanggan, pemulihan investasi dan eco-design.
173
MANAJEMEN RANTAI PASOK AGROINDUSTRI
Studi terhadap pengaruh praktek rantai pasok green terhadap kinerja perusahaan di US telah dilakukan oleh Green Jr et al.
2012. Ukuran-ukuran kinerja yang digunakan adalah manajemen lingkungan internal, system informasi green, green purchasing,
kerjasama pelanggan, eco-design, pemulihan investasi, kinerja lingkungan, kinerja operasional dan kinerja organisasi. Hasil studi ini
menunjukan pengaruh dari setiap ukuran kinerja terhadap kinerja lainnya. Kerangka kerja dari analisis dibangun dengan menempatkan
manajemen lingkungan internal dan system informasi green sebagai pondasi utama. Tujuan utama yang ingin dicapai adalah kinerja
organisasi.
Eltayeb et al. 2011 telah melakukan penyelidikan terhadap outcomes dari prakarsa rantai pasok green di perusahaan-perusahaan
Malaysia. Kerangka kerja yang dibangun adalah eco-design, green purchasing dan reverse logistics sebagai indikator dari prakarsa rantai
pasok green. Indikator-indikator dari outcomes yaitu lingkungan, ekonomi, reduksi biaya dan intangible. Hasil studi ini telah memperkuat
pemahaman bahwa rantai pasok green memberikan manfaat secara langsung bagi kinerja perusahaan. Hasil studi ini menunjukan bahwa
eco-design telah berperan nyata terhadap outcome dari prakarsa rantai pasok green.
Azevedo et al. 2011 telah membangun sebuah kerangka kerja dari praktek green terhadap kinerja rantai pasok. Praktek dikategorikan
menjadi upstream, focal company dan downstream. Upstream terdiri dari praktek ramah lingkungan dalam pembelian, kerjasama ramah
lingkungan dengan pemasok, bekerja dengan perancang dan pemasok untuk mengurangi dan menghilangkan dampak lingkungan dari
produk. Focal company terdiri dari minimisasi waste
, sertifikasi ISO 14000, dan penurunan konsumsi material berbahaya dan beracun.
Downstream terdiri dari kerjasama lingkungan dengan pelanggan, pengemasan ramah lingkungan, bekerjasama dengan pelanggan untuk
mengubah spesifikasi produk dan reverse logistics. Kinerja rantai pasok diukur berdasarkan efisiensi, biaya, biaya lingkungan, kepuasan
pelanggan, kualitas, dan business wastage. Studi ini dilakukan pada rantai pasok otomotif di Portugis.
Keberhasilan dari manajemen rantai pasok tidak akan terlepas dari peran third party logistics 3PLs. Perotti et al. 2012 telah