Disain Penunjang Keputusan Disain penunjang keputusan pengukuran kinerja rantai pasok

135 MANAJEMEN RANTAI PASOK AGROINDUSTRI Gunasekaran, A., Patel, C., Ronald, E. dan McGaughey, R. 2004 ‘A framework for supply chain performance measurement. International Journal of Production Economics’, Vol. 87, No. 3, pp.333–348. Gunasekaran, A., Patel, C. dan Tirtiroglu, E. 2011 ‘Performance measures and metrics in a supply chain environment’, International Journal of Operations Production Management, Vol. 21, No. 12, pp.71–87. Hadiguna, R. A., Jaafar, H. S. dan Mohamad, S. 2011 ‘Performance measurement for sustainable supply chain in automotive industry: a conceptual framework’, International Journal of Value Chain Management, Vol. 5, No. 34, pp.232–250. Hadiguna, R. A. 2012 ‘Performance based risk assessment model for supply chain of sustainable palm oil in Indonesia’, Journal of Industrial Engineering, Vol. 14, No. 1, pp.13–24. Hervani, A. A., Helms, M. M. dan Sarkis, J., 2005 ‘Performance measurement for green supply chain management’, Benchmarking: An International Journal, Vol. 12, No. 4, pp.330–353. Hwang, Y. D., Lin, Y. C. dan Lyu Jr., J. 2008 ‘The performance evaluation of SCOR sourcing process – the case study of Taiwan’s TFT-LCD industry’, International Journal of Production Economics, Vol. 115, No. 2, pp.411–423. Irfan, D., Xiaofei, X. dan Chun, D.S. 2008 ‘A SCOR reference model of the supply chain management system in an enterprise’, The International Arab Journal of Information Technology, Vol. 5, No. 3, pp.288–295. Kamalabadi, I. N., Bayat, A., Ahmadi, P., Ebrahimi, A. dan Kahreh, M. S. 2008 ‘Presentation a new algorithm for performance measurement of supply chain by using FMADM approach’, World Applied Sciences Journal, Vol. 5, No. 5, pp.582–589. Kulkarni, P. P. dan Khot, P. P. 2012 ‘Supply chain performance measurement’, Proceeding MPGI National Multi Conference, pp. 35–45. Kushwaha, G. S. 2010 ‘Sustainable development through strategic green supply chain management’, International Journal of Engineering and Management Science, Vol. 1, No. 1, pp.7–11. 136 MANAJEMEN RANTAI PASOK AGROINDUSTRI Lockamy III, A. dan McCormack, K. 2004 ‘Linking SCOR planning practices to supply chain performance: an exploratory study’, International Journal of Operations Production Management, Vol. 24, No. 12, pp.1192–1218. Naini, S. G. J., Aliahmadi, A. R. dan Eskandari, M. J. 2010 ‘Designing a mixed performance measurement system for environmental supply chain management using evolutionary game theory and balanced scorecard: a case study of an auto-industry supply chain’, Resources, Conservation and Recycling, Vol. 55, No. 6, pp.593–603. Olugu, E. U. dan Wong, K. Y. 2012 ‘An expert fuzzy rule based system for closed-loop supply chain performance assessment in the automotive industry’, Expert System in Applications, Vol. 39, No. 1, pp.375–384. Park, J. H., Lee, J. K. dan Yoo, J. S. 2005 ‘A framework for designing the balanced supply chain scorecard’, European Journal of Information Systems, Vol. 14, No. 2, pp.335–346. Pochampally, K. K., Gupta, S. M. dan Govindan, K. 2009 ‘Metrics for performance measurement of a reverseclosed-loop supply chain’, International Journal of Business Performance and Supply Chain Modelling, Vol. 1, No. 1, pp.8–32. Ravia, V., Shankara, R. dan Tiwarib, M. K. 2005 ‘Analyzing alternatives in reverse logistics for end-of-life computers: ANP and balanced scorecard approach’, Computers Industrial Engineering, Vol. 48, No. 2, pp.327–356. Schultz, G. J. 2003 ‘Keeping SCOR on your supply chain: Basic operations reference model updates with the times’, Information Strategy: The Executive’s Journal, Summer 2003, pp.12–20. Taticchi, P., Tonelli, T. dan Cagnazzo, L. 2010 ‘Performance measurement and management: a literature review and a research agenda’, Measuring Business Excellence, Vol. 14, No. 1, pp.4–18. Vanteddu, G., Chinnam, R. B. dan Yang, K. 2006 ‘A performance comparison tool for supply chain management’, International Journal of Logistics Systems Management, Vol. 2, No. 4, pp.342– 356. Wang, F. 2012 ‘Research on Performance Measurement of Green Supply Chain Management’, 2nd International Conference on 137 MANAJEMEN RANTAI PASOK AGROINDUSTRI Economics, Trade and Development IPEDR, Vol.36, pp.111– 114. Wu, M. Y., Chou, H. P., Shih, Y. Y. dan Wang, J. H. 2011 ‘Supply chain performance improvement through partner relationship management in the high tech industry’, International Journal of Management Science, Vol. 6, No. 3, pp.210–218. Xiao, R., Cai, Z. dan Zhang, X. 2009 ‘An optimization approach to cycle quality network chain based on improved SCOR model’, Progress in Natural Science, Vol. 19, No. 7, pp.881–890.

BAB 7 MODEL PENILAIAN RISIKO

7.1. Manajemen Risiko Penilaian risiko dalam manajemen rantai pasok adalah bagian penting

yang membutuhkan kerangka pemikiran dan pendekatan yang efektif. Kegiatan operasi sebuah rantai pasok akan melibatkan banyak pihak dengan situasi yang berbeda-beda baik dalam dimensi waktu dan tempat. Selain itu, kondisi internal berbagai pihak yang terlibat dalam sebuah sistem rantai pasok akan berkontribusi terhadap penciptaan situasi dari waktu ke waktu. Pada akhir, tekanan lingkungan bisnis dan kondisi internal para pelaku dalam rantai pasok akan menciptakan situasi ketidakpastian. Situasi ini akan menciptakan fitur-fitur risiko. Berbagai referensi telah mendefinisikan risiko. Dalam buku ini, risiko didefinisikan kejadian yang tidak diharapkan bisa terjadi dengan mengakibatkan kerugian bagi perusahaan. Risiko dipandang sebagai kejadian yang akan terjadi di masa dating. Sifat risiko ada yang predictable dan unpredictable. Dua kategori sifat ini hanya mencerminkan keterlibatan banyak faktor dan tingkat kompleksitas situasi yang sedang dihadapi perusahaan di masa datang. Risiko dalam dunia bisnis harus dihadapi sehingga perusahaan perlu menyiapkan berbagai macam cara untuk mengelola risiko. Pendekatan mengelola risiko untuk mendapatkan manfaat bagi perusahaan dikenal dengan istilah manajemen risiko. Masalah risiko memang lebih dikenal dalam dunia keuangan yang bersifat strategis. Namun demikian, masalah- masalah operasional juga tidak terlepas dari unsur ketidakpastian dan menimbulkan dampak kerugian bagi perusahaan. Dengan demikian, manajemen risiko non-finansial perlu dilakukan sehingga keberlangsungan hidup perusahaan dapat terjamin dengan baik.