55
MANAJEMEN RANTAI PASOK AGROINDUSTRI
Lei and Li 2009 telah merancang DSS untuk multi-depot vehicle routing problems with fixed distribution of vehicles MDVRPFD. Basis
data dikelola dengan Geographics Information System GIS. Basis model dibangun dengan menerapkan particle swarm optimization.
Studi telah menghasilkan prototype dari DSS. Kamath et al. 2011 juga telah merancang DSS dengan memanfaatkan konsep GIS untuk
keputusan infrastruktur transportasi dan perencanaan rantai pasok. Makalah ini menjelaskan secara terperinci proses perancangan DSS
dan arsitektur dari DSS. Prototype dari DSS juga telah dihasilkan.
Hadiguna et al. 2011 telah merancang DSS untuk model Vendor Managed Inventory. Studi ini fokus pada pengembangan basis model
dan perancangan DSS. Model matematik yang diformulasikan kemudian diintegrasikan dengan basis data. Studi ini telah menghasilkan
purwarupa. Hadiguna 2012 telah merancang arsitektur dari DSS untuk penilaian risiko dari rantai pasok berkelanjutan. Studi ini hanya
fokus pada pembangunan kerangka kerja dari DSS sehingga diketahui komponen-komponen yang diperlukan untuk tahap perancangan.
Beberapa contoh makalah yang membahas DSS ini menunjukan bahwa ada dua bagian penting dari perancangan dan pengembangan
DSS. Pertama adalah pengembangan framework, dan kedua adalah pembuatan prototype DSS. Pengembangan framework menghasilkan
arsitektur dari DSS. Tahap ini menguraikan dengan detail dari pembangunan basis data, basis model dan mekanisme dialog. Tahap
pembuatan DSS adalah menterjemahkan kerangka kerja. Pada tahap ini penguasaan terhadap teknologi komputer menjadi syarat mutlak
sehingga DSS yang dihasilkan menarik secara fisik. Kedua tahapan ini adalah sama pentingnya.
3.6. Ringkasan DSS adalah salah satu cara yang digunakan dalam proses pengambilan
keputusan. DSS digunakan sebagai alat bantu pengambilan keputusan apabila karakteristik masalah yang dihadapi ill-structured dan
kompleks. Dalam manajemen rantai pasok, banyak permasalahan yang melibatkan banyak jenis data sehingga teknik konvensional dan
manual tidak efisien. DSS adalah metoda pengambilan keputusan yang memanfaatkan komputer sebagai media utama.
56
MANAJEMEN RANTAI PASOK AGROINDUSTRI
Perancangan DSS dapat dilakukan dengan menerapkan pendekatan sistem. Prinsip dasar dari pendekatan sistem adalah
memahami situasi nyata dan menterjemahkannya dalam model tanpa menghilangkan kompleksitasnya. DSS adalah salah satu wujud
dari aplikasi pendekatan sistem. Komponen-komponen DSS telah melibatkan semua elemen-elemen yang ada dalam situasi nyata.
Komponen-komponen dari DSS terdiri dari basis data, basis model dan fasilitas dialog. Ketiga komponen ini dirancang secara kreatif
untuk memenuhi kebutuhan spesifikasi dari pengguna. Keunggulan dari DSS adalah kemampuannya untuk mengakomodir keterlibatan
banyak pihak. Pengambilan keputusan berkelompok akan dipenuhi dengan konflik kepentingan. Peran DSS adalah mengakomodir
konflik kepentingan tersebut dan mengagregasinya menjadi sebuah keputusan kompromi.
Referensi Bui, T. X. 1987 ‘A group decision support system for cooperative
multiple criteria group decision making’, Springer-Verlag, Berlin. Chan, S. H. dan Song, Q. 2010 ‘Motivational framework: Insights
into decision support system use and decision performance’, in: Decision Support System, Jao, C. S., editor, Intech, India.
Daellenbach, H. G. 2012 ‘Hard OR, soft OR, problem structuring, methods, critical system thinking: A primer’, http:orsnz.org.nz
conf36papersDaellenbach.pdf Er, M. C. 1988 ‘Decision Support System: A summary, problems, and
future trends’, Decision Support System, Vol. 4, pp. 355–363. Hadiguna, R. A., Jaafar, H. S. dan Mohamad, S. 2011 ‘A model for
vendor managed inventory by applying the economic order quantity with fuzzy demand’, International Journal of Enterprise
Network Management, Vol. 4, No. 4, pp.354–366.
Hadiguna, K.A. 2010 “Pedoman Kuantitatif Untuk Keputusan Bisnis”. Penerbit Gema Widya Surabaya.
Hadiguna, R. A. 2012 ‘Decision support framework for risk assessment of sustainable supply chain’, International Journal of
Logistics Economics and Globalisation, Vol. 4, Nos. 12, pp.35–54.