Agroindustri Minyak Sawit Industri minyak sawit adalah salah satu sektor industri yang menjadi
31
MANAJEMEN RANTAI PASOK AGROINDUSTRI
Sabri dan Beamon 2000 menjelaskan bahwa sangat penting mengintegrasikan manajemen rantai pasok tingkat strategis dan
taktis secara simultan. Beberapa penelitian terdahulu belum mempertimbangkan hal ini. Penilaian risiko dan pengukuran kinerja
rantai pasok menjadi kunci penting dalam untuk setiap tingkatan keputusan termasuk didalamnya isu keberlanjutan. Para pengambil
keputusan sangat membutuhkan alat bantu dalam proses pengambilan keputusan rantai pasok berkelanjutan. Alat bantu yang dimaksud
adalah sistem pendukung keputusan decision support system, DSS. DSS yang dibekali dengan kemampuan kecerdasan buatan
artificial intellegence dikenal dengan istilah sistem cerdas.
Sebagaimana hasil studi yang dilakukan oleh CDMI Consulting Group 2014, perkembangan perkebunan kelapa sawit semakin
pesat meskipun sebelumnya kelapa sawit bukan menjadi komoditas utama. Pada tahun 1979, luas perkebunan kelapa sawit hanya 250 ribu
hektar, namun prediksi tahun 2013 yang lalu telah menjadi 9.415.977 hektar. Peningkatan luas area ini menunjukan bahwa pertumbuhan
industri minyak sawit sangat besar. Bahkan, prediksi pada tahun 2016 sekitar 10 juta hektar. Perkembangan luas are perkebunan kepala
sawit termasuk prediksi dapat dilihat pada Gambar 3.
Pertumbuhan sektor perkebunan kelapa sawit merupakan cermin dari peningkatan permintaan terhadap minyak sawit. Kondisi ini
mendorong pertumbuhan produksi minyak sawit yang dilakukan oleh perusahaan milik negara ataupun perusahaan swasta untuk memenuhi
permintaan minyak sawit tersebut. Perkembangan produksi minyak sawit dapat dilihat pada Gambar 4 dan minyak inti sawit pada Gambar
4.
32
MANAJEMEN RANTAI PASOK AGROINDUSTRI
- 5.000.000
10.000.000 15.000.000
20.000.000 25.000.000
2006 2007
2008 2009
2010 2011
2012 2013
2014 2015
2016 2017
PR PBN
PBS Jumlah
Gambar 3 Perkembangan Luas Area Perkebunan Kelapa Sawit Sumber: CDMI, 2014
- 10.000.000
20.000.000 30.000.000
40.000.000 50.000.000
60.000.000 70.000.000
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 PR
PBN PBS
Jumlah
Gambar 4 Produksi Minyak Sawit 2006-2017 Sumber: CDMI, 2014
33
MANAJEMEN RANTAI PASOK AGROINDUSTRI
- 2.000.000
4.000.000 6.000.000
8.000.000 10.000.000
12.000.000 14.000.000
16.000.000
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 PR
PBN PBS
Jumlah
Gambar 5 Produksi Minyak Inti Sawit 2006-2017 Sumber: CDMI, 2014
Faktor harga minyak sawit mentah atau CPO berpengaruh besar terhadap kinerja perkebunan kelapa sawit. Harga tandan buah segar
yang kompetitif akan memberikan stimulus tersendiri bagi sektor perkebunan rakyat khususnya. Fluktuasi harga tandan buah segar dan
harga CPO dapat dilihat pada Gambar 6 sedangkan harga ekspor dan impor pada Gambar 7.
Pohon industri kelapa sawit menjelaskan sangat banyak produk turunan dari CPO. Penelitian ini membatasi produk turunan yang
dipelajari adalah minyak goreng sawit dan biodiesel. Kedua jenis produk turunan ini merepresentasikan sektor pangan dan sektor
energi. Minyak goreng adalah minyak yang banyak digunakan oleh rumah tangga dan restoran untuk mengolah makanan, sedangkan
biodiesel adalah salah satu sumber energi nabati yang diprioritaskan pemerintah untuk mensubstitusi solar. Gambar 8 adalah perbandingan
produksi dan konsumsi minyak goreng sawit selama 2014-2018. Produksi minyak goreng ini belum termasuk sumber bahan baku
lainnya seperti kelapa dan nabati lainnya. Disamping itu, Gambar 9 menunjukan suplai dan permintaan minyak goreng semua sumber
2014-2018.
34
MANAJEMEN RANTAI PASOK AGROINDUSTRI
- 1.000.000
2.000.000 3.000.000
4.000.000 5.000.000
6.000.000 7.000.000
8.000.000 9.000.000
2006 2007
2008 2009
2010 2011
2012 Harga Produsen Perdesaan TBS RpTon
Harga Perdagangan Besar Minyak Sawit Rpton Harga Tender KPB Minyak Sawit Rpton
Gambar 6 Fluktuasi Harga Tandan Buah Segar dan CPO 2006-2012 Sumber: CDMI, 2014
200 400
600 800
1000 1200
1400 1600
1800
2006 2007
2008 2009
2010 2011
2012 Harga Ekspor Minyak Sawit US ton
Harga Impor Minyak Sawit US ton
Gambar 7 Fluktuasi Harga Ekspor dan Impor CPO 2006-2012 Sumber: CDMI, 2014
35
MANAJEMEN RANTAI PASOK AGROINDUSTRI
Pohon industri kelapa sawit menjelaskan sangat banyak produk turunan dari CPO. Penelitian ini membatasi produk turunan yang
dipelajari adalah minyak goreng sawit dan biodiesel. Kedua jenis produk turunan ini merepresentasikan sektor pangan dan sektor
energi. Minyak goreng adalah minyak yang banyak digunakan oleh rumah tangga dan restoran untuk mengolah makanan, sedangkan
biodiesel adalah salah satu sumber energi nabati yang diprioritaskan pemerintah untuk mensubstitusi solar. Gambar 7 adalah perbandingan
produksi dan konsumsi minyak goreng sawit selama 2014-2018. Produksi minyak goreng ini belum termasuk sumber bahan baku
lainnya seperti kelapa dan nabati lainnya. Disamping itu, Gambar 9 menunjukan suplai dan permintaan minyak goreng semua sumber
2014-2018.
- 5.000.000
10.000.000 15.000.000
20.000.000 25.000.000
30.000.000
2014 2015
2016 2017
2018 Produksi ton
Konsumsi ton
Gambar 8 Produksi dan Konsumsi Minyak Goreng Sawit 2014-2018 Sumber: CDMI, 2014
36
MANAJEMEN RANTAI PASOK AGROINDUSTRI
- 5.000.000
10.000.000 15.000.000
20.000.000 25.000.000
30.000.000 35.000.000
2014 2015
2016 2017
2018 Suplai ton
Permintaan ton
Gambar 9 Suplai dan Permintaan Minyak Goreng Semua Sumber tahun 2014-2018 Sumber: CDMI, 2014
Perkembangan industri minyak sawit sangat pesat. Sebagai industri primer, minyak sawit perlu didorong hilirisasinya sehingga
menghasilkan produk yang bernilai tambah sangat tinggi. Manajemen rantai pasok agroindustri minyak sawit berperan untuk menjamin
pasokan minyak sawit mentah dengan prinsip the right time in the right place for the right product.