Ringkasan Sistem rantai pasok agroindustri minyak sawit merupakan interaksi

38 MANAJEMEN RANTAI PASOK AGROINDUSTRI Vorst, J.G.A.J van der. 2004. Supply Chain Management: Theory and Practice. Di dalam: Camps T, Diederen P, Hofstede GJ, VosB, Editor. The Emerging World of Chains Networks. Hoofdstuk: Elsevier. Widodo, K. H. 2010. Sustainable Supply Chain Based Scenarios for Optimizing Trade-off between Indonesian Furniture and Crude- Palm-Oil Industries. Operations and Supply Chain Management: An International Journal, Vol. 3, No. 3, pp. 176-185 Widodo, K. H., Abdullah, A., dan Arbita, K. P. D. 2010. Sistem Supply Chain Crude-Palm-Oil Indonesia dengan Mempertimbangkan Aspek Economical Revenue,Social Welfare dan Environment, Jurnal Teknik Industri, Vol. 12, No. 1, 47−54

BAB 3 MODEL PENUNJANG KEPUTUSAN

3.1 Definisi dan Konsep Perkembangan teknologi komputer sangat membantu pengambil

keputusan dalam menganalisis berbagai permasalahan yang kompleks dengan lebih efektif dan efisien. Model penunjang keputusan berbantuan komputer adalah upaya pemanfaatan komputer untuk membantu para pengambil keputusan. Model ini dikenal dengan istilah Decision Support System DSS. DSS didefinisikan sebagai metoda penyelesaian masalah berbantuan komputer untuk mendukung pengambil keputusan. Sebuah DSS adalah sekumpulan prosedur yang direpresentasikan dalam bentuk perangkat lunak. Keberadaan komputer sebagai bagian dari metoda pengambilan keputusan mencerminkan karakterisik masalah yang akan diselesaikan. Menurut Bui 1987 DSS digunakan untuk menyelesaikan masalah yang unstructured, ill-structured atau under-specified problems. Sebuah DSS yang baik adalah fleksibel dan ekspansif yang berguna untuk memberikan alternatif penyelesaian masalah untuk perencanaan jangka panjang, menengah dan pendek. Secara tradisional, pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan pengalaman sukses masa lalu. Pengalaman ini dijadikan prosedur baku apabila organisasi menghadapi permasalahan yang sama. Prosedur itu yang dikenal dengan metoda pengambilan keputusan. Pengalaman keberhasilan dalam penyelesaian suatu masalah akan menjadi sebuah pengetahuan yang perlu didokumentasikan. DSS punya peran penting dalam penjaminan keberhasilan penyelesaian masalah yang sama. Penyelesaian yang berhasil tersebut akan menjadi bagian dari kumpulan alternatif yang dianggap layak. 40 MANAJEMEN RANTAI PASOK AGROINDUSTRI Menurut Er 1988 ada empat tipe penunjang keputusan, yaitu: 1. Penunjang pasif, yaitu penunjang keputusan yang mengizinkan pengambil keputusan untuk menentukan keputusannya. 2. Penunjang tradisional, yaitu menghubungkan keputusan dengan perbaikan yang dapat dilakukan. 3. Penunjang extended, yaitu memberikan alternatif-alternatif yang layak kepada pengambil keputusan. 4. Penunjang normatif, yaitu penunjang keputusan mendominasi seluruh proses dan pengambil keputusan hanya memasukan data yang diperlukan. Chan dan Song 2010 sudah menguraikan karakteristik dari DSS yaitu mudah digunakan, penyajian menarik, system restrictiveness, panduan penggunaan, umpan balik, kemudahan berinteraksi. Semakin mudah DSS digunakan maka fungsi utama dari DSS untuk membantu pengambil keputusan tercapai. Komputer akan berinteraksi dengan pengambil keputusan maka penyajian yang menarik akan membantu pengambil keputusan dalam proses analisis. Panduan penggunaan dibutuhkan oleh pengguna untuk kemudahan analisis. Batasan kemampuan DSS perlu jelas bagi pengguna. DSS dirancang terdiri dari basis data, basis model dan komponen dialog. Komponen dialog adalah fasilitas yang menghubungkan basis data dan basis model dengan pengguna. Komponen dialog akan menuntun pengguna untuk mengetahui berbagai fasilitas yang tersedia dan cara penggunaan. Interaksi komponen dialog dengan basis data adalah memproses input data, edit data, delete data dan penyimpanan data. Proses pengelolaan data ini sangat penting karena menentukan hasil analisis. Komponen dialog harus mampu menjamin bahwa proses pengelolaan data terhindar dari kesalahan. Format penyajian dan umpan balik harus tersedia untuk menjamin akurasi sempurna. Interaksi internal akan terjadi antara basis data dengan basis model. Model akan mengeksekusi data yang dimasukan untuk diproses menjadi informasi yang dibutuhkan sesuai dengan batasan kemampuan DSS. Komponen dialog akan menampilkan hasil eksekusi dari basis model dengan format tampilan yang user friendly. 41 MANAJEMEN RANTAI PASOK AGROINDUSTRI Basis model adakalanya dikategorikan menjadi dua jenis, yaitu model penghitungan dan model pengetahuan. Kedua tipe ini saling berhubungan melalui mekanisme “if-then”. Fungsi DSS yang membantu pengambil keputusan untuk melakukan tindakan harus dilengkapi dengan kumpulan pengetahuan yang berisi alternatif-alternatif tindakan manajerial. Kumpulan pengetahuan ini diperoleh dari para ahli. DSS yang berkemampuan seolah-olah berpikir dikenal dengan istilah sistem berpikir thinking system. Sekumpulan data yang dimasukan akan diolah oleh tipe model penghitung. Hasilnya akan menjadi masukan bagi tipe model pengetahuan melalui mekanisme “if-then”. Perancangan DSS memerlukan strategi tertentu sehingga memenuhi syarat sebagai DSS yang applicable. Pada umumnya, para perancang DSS berpendapat bahwa strategi perancangan adaptif dapat menghasilkan rancangan DSS sesuai dengan kebutuhan pengambil keputusan. Pengertian dari adaptif adalah mampu menyesuaikan dengan perkembangan saat ini dan kebutuhan masa datang. DSS sepatutnya dapat di rancang ulang apabila terbukti tidak mampu memenuhi kebutuhan masa datang. Pemahaman inilah yang mendorong para perancang DSS berkeyakinan bahwa DSS yang baik adalah bersifat adaptif. Proses perancangan DSS akan terdiri dari beberapa tahapan. Hasilnya adalah sebuah purwarupa yang memiliki fitur minimal dan memenuhi persyaratan untuk menghasilkan informasi dasar. Purwarupa ini kemudian dikirimkan ke pengguna akhir untuk evaluasi yang dikenal dengan istilah verifikasi dan validasi dari sistem. Umpan dari para pengguna adalah menentukan perangkat tambahan yang diperlukan untuk menyempurnakan purwarupa. Saran-saran dari pengguna akan diperhatikan dengan cara memperbarui dan mendesain ulang purwarupa. Interaksi pengguna dan perancang DSS ini terjadi sampai dengan fitur-fitur DSS telah sempurna memenuhi seluruh kebutuhan. Manfaat dari DSS bagi organisasi adalah meningkatkan efisiensi dari proses pengambilan keputusan karena melibatkan banyak pihak dan banyak kepentingan. Disamping itu, DSS dapat memberikan kontrol yang lebih baik secara administratif sehingga penyelesaian dapat didokumentasikan untuk memfasilitasi komunikasi dengan