Pengertian dan Ruang Lingkup Agroindustri merupakan salah satu jenis industry yang bercirikan
27
MANAJEMEN RANTAI PASOK AGROINDUSTRI
pengembangan agroindustri. Hal ini dimaksudkan untuk menunjang keberhasilan dalam meningkatkan daya saing produk-produk hasil
pertaniannya. Manajemen rantai pasok agroindustri adalah sebuah pendekatan yang berkemampuan holistik dalam mewujudkan
sebuah agroindustri yang handal, efisien dan efektif. Disamping itu, prinsip proporsionalitas yang sangat diharapkan pada sistem
pertanian modern dapat dicapai melalui praktie manajemen rantai pasok. Hal ini dapat dilakukan karena konsep manajemen rantai
pasok agroindustri yang mengedepankan pemenuhan kepuasan para pemangku kepentingan. Dalam sistem rantai pasok agroindustri, para
pemangku kepentingan mempunyai kepentingan dan tujuan yang berbeda-beda. Kepentingan terhadap Setiap pemangku kepentingan
akan memiliki kepentingan yang berbeda-beda dan dipengaruhi pula oleh perubahan lingkungan bisnis. Cara pandang yang holistik dan
tidak menghilangkan kompleksitas sangat penting diperhatikan.
Sistem rantai pasok agroindustri mempunyai dua jenis kategori, yaitu rantai pasok produk segar dan rantai pasok produk yang
di proses. Produk segar misalnya saja sayuran, buah-buahan dan sejenisnya yang tidak membutuhkan proses pengolahan atau proses
transformasi kimia. Sebaliknya, produk di proses membutuhkan proses transformasi kimia atau perubahan bentuk sehingga menjadi
produk yang bernilai lebih tinggi. Apakah berbeda kompleksitas dari kedua kategori ini? Kompleksitas tidak ditentukan oleh kategori rantai
pasok tetapi banyak pihak yang terlibat, karakteristik komoditas dan kelompok konsumen.
Rantai pasok agroindustri merupakan kumpulan organisasi bisnis yang menyatukan diri dalam sebuah komitmen untuk memproduksi
dan menjual produk dalam sebuah rantai bisnis. Rantai pasok agroindustri berbeda dengan tata niaga. Gambar 5 merupakan rantai
pasok agroindustri secara umum yang menggambarkan keterlibatan pihak-pihak disepanjang rantai pasok. Setiap perusahaan atau pelaku
diposisikan dalam sebuah lapisan yang berisikan jaringan para pelaku yang bekerja dalam sistem tata niaga dan berkomitmen untuk
memberikan pasokan kepada perusahaan pada rantai berikutnya. Tata niaga merupakan bagian penting dari sebuah sistem rantai pasok.
Sebuah sistem rantai pasok agroindustri tentu membutuhkan sistem
tata niaga yang efisien.
28
MANAJEMEN RANTAI PASOK AGROINDUSTRI
Gambar 1 Sistem rantai pasok agroindustri Adopsi dari Vorst, 2004
Sistem rantai pasok agroindustri adalah sistem kompleks yang tidak terlepas dari sistem lainnya. Banyak faktor yang terlibat
disebabkan keberadaan para pelaku yang dikenal dengan bauran. Faktor ekonomi, teknologi, sosial, legal dan lingkungan adalah saling
mempengaruhi dalam sebuah sistem rantai pasok agroindustri. Faktor- faktor ini akan saling berkomplementer dalam penciptaan sebuah
sistem rantai pasok. Ruben et al. 2006 menggambarkan skema sebagaimana terlihat pada Gambar 2 sebagai perspektif analitik dari
dimensi-dimensi yang berpengaruh. Dimensi ekonomi berhubungan
dengan efisiensi rantai dalam perspektif manfaat–biaya dan orientasi pelanggan. Peningkatan efisiensi dan profitabilitas dapat dilakukan
unit bisnis melalui kolaborasi dan kooperasi yang berkesesuaian. Dimensi lingkungan berhubungan dengan cara produksi yang ramah
lingkungan. Dimensi teknologi berhubungan dengan penerapan teknologi, sistem logistik, teknologi informasi dan komunikasi untuk
memperbaiki kinerja. Dimensi sosial dan legal berhubungan dengan norma-norma yang harus diikuti agar tidak merugikan banyak pihak.
29
MANAJEMEN RANTAI PASOK AGROINDUSTRI
Produsen primer petani, perkebunan
Pemrosesan Distributor
Pengecer
P as
ar
Sosiallegal Lingkungan
Ekonomi Teknologi
Gambar 2 Skema dimensi-dimensi rantai pasok Sumber: Ruben et al. 2006
Ciri utama dari sistem rantai pasok agroindustri adalah komitmen dalam mengalirkan barang dari hulu upstream sampai ke hilir
downstream. Kooperasi dan kolaborasi menjadi kata kunci dari efisiensi dan efektivitas dari rantai pasok. Kooperasi merupakan
bentuk kerjasama antar pelaku secara horizontal, misalnya sesama petani. Kolaborasi adalah bentuk kerjasama antar pelaku secara
vertikal, misalnya petani dengan koperasi. Menurut Slingerland et al. 2006 penentuan rantai pasok perlu memperhatikan cakupan
kompleksitas, memulai dari industri sendiri, pengorganisasian para petani dan transparansi informasi dalam setiap kegiatan. Panjang
rantai pasok dan supply chain size akan menentukan kesinambungan bisnis dari produk yang dihantarkan. Keterlibatan banyak pelaku dalam
unit rantai pasok harus disesuaikan dengan kebutuhan kapasitas dan prakiraan permintaan. Pengorganisasian yang tepat akan menjadikan
rantai pasok sebagai cara bersaing yang efektif bagi agroindustri.