7
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Musik keroncong
Sebelum  membahas  lebih  jauh  tentang  apa  itu  musik  keroncong,  akan lebih  baik  jika  di  mengerti  terlebih  dahulu  tentang  apakah  musik  itu  sendiri.
Musik  adalah  gambaran  reflesksi  kehidupan  masyarakat  yang  dinyatakan melalui  bunyi-bunyian  dari  sesuatu  alat  yang  memiliki  unsur  melodi,  ritme,
harmoni,  dann  membentuk  suatu  irama  yang  teratur,  sedangkan  definisi  musik menurut  Soeharto  1996:  58  yaitu  cetusan  hati  nurani  atau  daya  cipta  dalam
bentuk suara, suatu penjelmaan dan pencerminan yang nyata yang didasarkan atas pemikiran  dan  adat  istiadat  dalam  kehidupan  masyarakat.  Hal  senada  juga
diungkapkan oleh Soenardi 1996: 58 : “Musik  selalu mengandung keindahan dan merupakan hasil daya cipta
yang bersumber pada ketinggian budi dari jiwa yang menjelmakan musik tersebut,  sehingga  musik  selalu  dijadikan  tolak  ukur  dari  tinggi-
rendahnya nilai-
nilai dan karakter watak bangsa yang bersangkutan’’ Dari beberapa pendapat  yang telah disampaikan dapat disimpulkan bahwa musik
adalah  bunyi-bunyian  yang  teratur  yang  memmbentuk  suatu  irama  yang  muncul dari dalam hati dan menjadi tolak ukur suatu bangsa.
Ragam  musik  ada  bermacam-macam,  dari  musik  tradisional  hingga musik  moderen  dan  salah  satu  musik  asli  dari  bangsa  Indonesia  yaitu  musik
keroncong. Musik keroncong adalah sebuah kelompok musik, sepeti band, musik dangdut,  dan  sebagainya,  namun  yang  membedakan  musik  keroncong  dengan
8
kelompok  musik  yang  lain  yaitu  dari  bentuk  lagu  dan  alat  musik  yang  dipakai untuk mengiringi.
Di antara berbagai musik di Indonesia, sampai saat ini musik keroncong merupakan satu jenis musik yang digemari, terutama di kalangan orang-orang tua,
hal  ini  dikarenakan  musik  keroncong  sudah  berkembang  sejak  beberapa  puluh tahun  silam.  Kira-kira  permulaan  abad  ke-20  musik  keroncong  sudah  lahir  di
tengah-tengah  msyarakat  bangsa  Indonesia.  Hal  tersebut  juga  dinyataka  oleh Ernest Ernest Heins dalam Harmunah 1994: 9 :
“Asal  mula  nama  Keroncong  kurang  begitu  jelas,  ada  yang  berpendapat bahwa nama keroncong berasal dari terjemahan bunyi alat musik semacam
gitar kecil dari Polynesia atau sering di sebut dengan sebutan Ukulele yang berate  lima.  Di  kemudian  hari  alat  keroncong  ini  Ukulele  dapat
diciptakan  sendiri  oleh  orang-orang  keturunan  Portugis  yang  tinggal  di kampong  Tugu,  dan  hanya  bertali  empat  dan  musik  yang  diperoleh  dari
orkes  dengan  iringan  keroncong  atau  ukulele  inilah  yang  kemudian
dinamakan dengan “Musik Keroncong”.
Becker Judith Becker dalam Harmunah, 1994: 9 juga berpendapat bahwa: “Nama  keroncong  ini  berasal  dari  bunyi  gelang  kaki  penari  Ngremo
tarian dari Madura. Penari ini berpakaian seperti pelaut Madura dengan dengan ditambah sepasang gelang kelinting di matakakinya’’
Ada  juga  yang  berpendapat  bahwa  asal  kata  keroncong  berasal  dari  Bahasa Portugis itu sendiri Van Ness dalam Harmunah, 1994: 9
Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa asal dari nama Keroncong masih sangat kabur dengan adanya beberapa pendapat yang berlainan.
Namun  dari  beberapa  pendapat  tersebut  yang  peling  mendekati  dari  asal  mula musik  keroncong  ialah  pendapat  pertama,  yaitu  pendapat  tentang  musik
keroncong  bersasal  dari  terjemahan  bunyi  Ukulele  yang  dimainkan  secara
9 arpeggio
,  dan  menimbulkan  bunyi  :  crong,  crong  yang  akhirnya  timbulah  istilah “Keroncong”.
B. Perkembangan Musik Keroncong