29 Senggakan
Coda
atau bagian akhir dalam lagu keroncong, melodi dimainkan oleh biola atau flute yang mempunyai progresi
akor subdominan, dominan, tonika. Pada akor tonika yang terakhir
terkadang pemain
memperlambat tempo
permainan secara berangsur-angsur atau
ritardando.
F. Penelitian yang Relevan
Adapaun penelitian relevan yang pernah dilakukan sebelumnya dan digunakan
sebagai acuan dalam penelitian ini adalah:
1.“
Perkembangan Musik Keroncong
” R. Suryo, 2014. Penelitian tentang perkembangan musik keroncong ini lebih difokuskan perkembangan musik
keroncong di Indonesia , antara lain membahas tentang sejarah awal mula masuknya musik keroncong di Indonesia dan penyebanrannya hingga
berkembang sampai saat ini, dengan hasil temu bahwa pekembangan musik keroncong di indonesia cukup baik terutama di wilayah Surakarta dengan
ditandai dengan masih banyak grup-grup keroncong yang masih aktif. 2.
“
Analisis Teknik Permainan Gitar dalam Irama Keroncong Pada HAMKRI Surakarta
” Nugroho, 2015 . Teknik permainan gitar keroncong terbentuk dari irama keroncong yang dibawakan, yaitu teknik
engkel, dobel,
dan
kothek.
Daasar dari permainan gitar keroncong merupakan
brockenchord
yang diolah dalam ritmis dan gaya berbeda. Improvisasi setiap pemain gitar keroncong
30
berbeda-beda dan dipengaruhi jenis musik lain yang didengarkannya. Pada penelitian ini yang relevan dengan penelitian perkembangan musik keroncong
di Borobudur ialah pada bagian pembahasan aransemen dimana pada penelitian Nugroho juga membahas tentanng analisi perbedaan musik keroncong Asli
yang belum dan yang sudah diaransemen.
G. Pertanyaan Penelitian
Untuk memberikan arahan bagi peneliti agar sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian, maka dalam penelitian ini disusun beberapa fokus pertanyaan.
1. Seperti apakah sejarah perkembangan musik keroncong di desa Brojonalan
Magelang ? 2.
Bagaimanakah perkembangangan musik keroncong melihat dari segi aransemen?
31
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif deskriptif dikarenakan variabel penelitian merupakan objek yang tidak perlu menggunakan
pengukuran dan proses statistik, namun dalam penelitian ini peneliti lebih spesifik menggunakan metode historiografi atau metode penelitian sejarah. Menurut
Kuntowijoyo dalam Abdurahman 2007: 13, peristiwa sejarah itu mencakup segala hal yang dipikirkan, dikatakan, dirasakan, dan dialami oleh manusia,
sedangkan pengertian Metode penelitian sejarah dalam pengertiannya yang umum adalah peyelidikan atas suatu masalah dengan mengaplikasikan jalan pemecahnya
dari perspektif historis Aburahman, 2007: 53. Metode penelitian sejarah adalah seperangkat aturan dan prinsip sistematis untuk megumpulkan sumber-sumber
sejarah secara efektif Gilbert dalam Abdurahman, 2007: 53. Dapat disimpulkan bahwa metode penelitian sejarah merupakan suatu cara untuk memperoleh data
yang didapatkan melalui pendekatan historikal. Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan sejarah perkembangan
musik keroncong yang ada di desa Brojonalan Borobudur dan perkembangan dari segi aransemen musik. Data yang dinalisis adalah dari wawancara kepada sumber-
sumber yang berpengaruh terhadap perkembangan musik keroncong di desa Brojonalan Borobudur Magelang dan dibantu juga dengan buku-buku penunjang
tentang sejarah musik keroncong.