BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kebijakan Utang dan Struktur Modal
Sumber pendanaan di dalam suatu perusahaan dibagi dalam dua kategori yaitu pendanaan internal dan pendanaan eksternal. Pendanaan internal dapat
diperoleh dari laba bersih atau arus kas masuk bersih, sedangkan pendanaan eksternal dapat diperoleh dari para kreditur yaitu utang. Proporsi antara bauran
dari penggunaan modal sendiri dan utang dalam memenuhi kebutuhan dana perusahaan disebut dengan struktur modal perusahaan. Mayangsari, 2001:33.
Tabel 2.1 Perbedaan antara Pinjaman dan Modal Sendiri
Karakteristik Jenis Modal
Pinjaman Utang Modal Sendiri Ekuitas
Hak suara Tidak ada
Ada Tuntutan atas
pendapatan dan aktiva
Lebih didahulukan daripada modal sendiri
Kurang didahulukan daripada pinjaman
Jatuh tempo Ada
Tidak ada Pajak Bunga
mengurangi pajak
Tidak ada pengurangan pajak Sumber: Mayangsari, 2001:33
Pada umumnya seorang analis keuangan berkepentingan dengan pinjaman utang sebab perusahaan harus membayar bunga dan pokok pinjamannya.
Demikianlah pula tuntutan terhadap kreditur harus didahulukan dibandingkan dengan pembagian hasil kepada pemegang saham. Pemberi pinjaman juga
berkepentingan terhadap kemampuan perusahaan membayar utang sebab semakin banyak utang perusahaan, semakin tinggi kemungkinan perusahaan tidak dapat
Universitas Sumatera Utara
memenuhi kewajibannya kepada kreditur. Hal ini menjadi jelas sesuai dengan posisinya maka pemberi modal sendiri mempunyai risiko yang lebih besar dan
karenanya harus mendapat kompensasi dengan pendapatan yang lebih tinggi daripada dana pinjaman.
Kebijakan utang yang tercermin dalam struktur modal perusahaan melibatkan perimbangan antara risiko dan tingkat pengembalian. Menggunakan
lebih banyak utang berarti memperbesar resiko yang ditanggung pemegang saham. Menggunakan lebih banyak utang juga memperbesar tingkat
pengembalian investasi yang diharapkan. Brigham dan Houston, 2001:5. Resiko yang makin tinggi cenderung menurunkan haraga saham tersebut. Karena itu,
struktur modal yang optimal harus berada pada keseimbangan antara resiko dan pengembalian yang memaksimumkan harga saham.
Dalam menentukan perimbangan antara besarnya utang dan ekuitas yang tercermin dalam struktur modal perusahaan, manajer keuangan perlu
memperhitungakan faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal. Menurut Brigham dan Houston 2001:39, faktor-faktor yang mempengaruhi struktur
modal adalah sebagai berikut: 1. Stabilitas
Penjualan Semakin stabil penjualan suatu perusahaan, semakin besar kemungkinan
perusahaan mendanai kegiatannya dengan utang. Stabilitas penjualan akan mempengaruhi stabilitas pendapatan, yang pada akhirnya dapat digunakan
sebagai jaminan untuk memperoleh pinjaman.
Universitas Sumatera Utara
2. Struktur Aktiva
Perusahaan yang aktivanya sesuai untuk dijadikan jaminan kredit cenderung menggunakan lebih banyak utang. Struktur aktiva mempunyai
pengaruh terhadap sumber pendanaan, karena pada perusahaan yang sebagian modalnya tertanam dalam aktiva tetap, pemenuhan kebutuhan
dana akan diutamakan dari modal sendiri dan modal asing hanya berfungsi sebagai pelengkap. Hal ini disebabkan penggunaan aktiva akan
menimbulkan biaya tetap. Juga pada perusahaan yang sebagian besar aktivanya berupa aktiva tetap, komposisi penggunaan utang akan lebih
didominasi oleh utang jangka panjang, yang dimaksudkan untuk menjaga likuiditas perusahaan.
3. Leverage Operasi
Leverage Operasi merupakan faktor yang mempengaruhi resiko bisnis. Resiko bisnis adalah resiko di mana perusahaan tidak dapat menutup biaya
operasional perusahaan. Semakin besar leverage operasi perusahaan, maka semakin besar variasi keuntungan akibat perubahan pada penjualan
perusahaan dan mengakibatkan semakin besar resiko bisnis perusahaan. 4. Tingkat
Pertumbuhan Jika hal-hal tetap sama, perusahaan yang tumbuh dengan pesat harus lebih
banyak mengutamakan modal eksternal yaitu dengan utang. Namun, pada saat yang sama, perusahaan yang tumbuh dengan pesat sering menghadapi
Universitas Sumatera Utara
ketidakpastian yang lebih besar, yang cenderung mengurangi keinginanya untuk menggunakan utang.
5. Profitabilitas Perusahaan dengan tingkat pengembalian yang tinggi atas investasi
cenderung menggunakan utang yang relatif kecil, karena dengan tingkat pengembalian investasi yang tinggi, kebutuhan dana dapat diperoleh dari
laba ditahan. 6. Pajak
Bunga merupakan beban yang dapat dikurangkan untuk tujuan pajak dan pengurangan tersebut sangat bernilai bagi perusahaan yang terkena tarif
pajak yang tinggi. Oleh karena itu, maka tinggi tarif pajak perusahaan, makin besar manfaat penggunaan utang.
7. Pengendalian Keputusan pendanaan melalui utang atau penerbitan saham akan
mempengaruhi struktur modal dan posisi pengendalian manajemen. Jika manajemen saat ini mempunyai hak suara untuk mengendalikan
perusahaan mempunyai saham lebih dari limapuluh persen tetapi sama sekali tidak diperkenankan untuk membeli saham tambahan, mereka
mungkin akan memilih utang untuk pendanaan perusahaan. Di lain pihak, manajemen mungkin memutuskan untuk menerbitkan saham jika kondisi
keuangan perusahaan sangat lemah dan penggunaaan utang dapat membawa perusahaan pada resiko kebangkrutan.
Universitas Sumatera Utara
8. Sikap manajemen
Manajemen dapat menggunakan pertimbangan sendiri terhadap struktur modal yang tepat. Sejumlah manajemen cenderung lebih konservatif dari
manajemen lainnya, sehingga menggunakan jumlah utang yang lebih kecil daripada rata-rata perusahaan dalam industri yang bersangkutan,
sementara manajemen lain cenderung menggunakan banyak utang dalam usaha mengejar laba yang lebih tinggi.
9. Sikap pemberi pinjaman dan lembaga penilai peringkat Tanpa memperhatikan analisis para manajer atas faktor-faktor leverage
yang tepat bagi perusahaan mereka, sikap para pemberi pinjaman dan perusahaan penilai peringkat rating agency seringkali mempengaruhi
keputusan struktur keuangan. Dalam sebagian besar kasus, perusahaan membicarakan stuktur modalnya dengan pemberi pinjaman dan penilai
peringkat serta sangat memperhatikan masukan yang diterima. 10. Kondisi pasar
Kondisi di pasar saham dan obligasi mengalami perubahan jangka panjang dan pendek yang dapat sangat berpengaruh terhadap struktur modal
perusahaan yng optimal. Perusahaan berperingkat rendah yang membutuhkan modal terpaksa beralih ke pasar saham atau pasar utang
jangka pendek, tanpa memperdulikan struktur modal yang ditagetkan. Tetapi, setelah keadaan membaik, perusahaan dapat menjual obligasi
untuk mengembalikan struktur modalnya yang ditargetkan semula.
Universitas Sumatera Utara
11. Kondisi internal perusahaan Kondisi internal perusahaan juga berpengaruh terhadap struktur modal
yang ditargetkannya. 12. Fleksibilitas keuangan
Perusahaan akan selalu berusaha untuk mempertahankan fleksibilitas keuangannya, yang jika dilihat dari sudut pandang operasional, berarti
mempertahankan kapasitas yang memedai tersebut bersifat pertimbangan, yang bergantung pada faktor lain, seperti ramalan kebutuhan dana
perusahaan, raamalan kondisi pasar modal, keyakinan manajemen atas ramalannya, dan berbagai akibat dari kekurangan modal.
Teori struktur modal menjelaskan apakah ada pengaruh struktur modal terhadap nilai perusahaan. Dengan kata lain, seandainya perusahaan mengganti
sebagian modal sendiri dengan utang atau sebaliknya, apakah harga saham akan berubah, apabila perusahaan tidak merubah keputusan-keputusan keungan
lainnya. Kalau perubahan stuktur tidak merubah nilai perusahaan, berarti tidak ada struktur modal yang terbaik. Semua struktur modal adalah baik. Tetapi kalau
dengan merubah struktur modal ternyata nilai perusahaan berubah, maka akan diperoleh struktur modal yang terbaik optimal. Jadi, struktur modal yang dapat
memaksimumkan nilai perusahaan, atau harga saham, adalah struktur modal yang optimal. Husnan, 1996:300. Selanjutnya akan dijelaskan beberapa teori struktur
modal yakni Free Cash Flow Theory, Trade Off Theory, dan Pecking Order Theory.
Universitas Sumatera Utara
B. Teori Keseimbangan Trade-off Theory