Uji Multikolinearitas Uji Heteroskedastisitas

Semua hasil pengujian ulang melalui analisis grafik dan statistik di atas menunjukkan data telah terdistribusi normal. Dengan demikian telah terpenuhi asumsi normalitas dan bisa dilakukan pengujian asumsi klasik berikutnya.

b. Uji Multikolinearitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antarvariabel bebas independen. Untuk mengetahui ada tidaknya multikolinearitas dapat dilihat dari nilai Variance Inflation Factor VIF dan nilai Toleranc e, apabila nilai VIF 10 dan nilai Tolerance 0,1 maka terjadi multikolinearitas dan apabila VIF 10 dan Tolerance 0,1 maka tidak terjadi multikolinearitas. Tabel 4.7 Hasil Uji Multikolinearitas Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 0,829 0,074 11,170 0,000 SQART 0,021 0,017 0,120 1,221 0,225 0,978 1,022 SQITO 0,025 0,024 0,106 1,053 0,295 0,945 1,059 SQFAT -0,062 0,026 -0,237 -2,344 0,021 0,926 1,080 Sumber: Data yang diolah Peneliti, 2008 lihat lampiran 3 Dari tabel 4.7, dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi tidak terjadi multikolinearitas dengan dasar nilai VIF untuk setiap variabel independen tidak ada yang melebihi 10 dan nilai Tolerance tidak ada yang kurang dari 0,1, maka dapat dilakukan analisis lebih lanjut dengan menggunakan model regresi berganda. Universitas Sumatera Utara

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Heteroskedastisitas ini dapat dilihat dengan grafik scatterplot dan Uji Glejser. Hasil uji heteroskedastisitas dapat terlihat pada gambar 4.5 dan tabel 4.8. -3 -2 -1 1 2 3 4 Regression Standardized Predicted Value -4 -2 2 4 Regression Studentized Residual Dependent Variable: SQY Scatterplot Gambar 4.05 Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Scatterplot Sumber: Data yang diolah Peneliti, 2008 lihat lampiran 3 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.8 Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Uji Glejser Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 0,238 0,091 2,615 0,010 SQART -0,002 0,021 -0,011 -0,108 0,914 SQITO 0,002 0,029 0,008 0,078 0,938 SQFAT 0,019 0,032 0,061 0,587 0,558 Sumber data: Data yang diolah Peneliti, 2008 Berdasarkan grafik scatterplot, dapat terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas atau terjadi homoskedastisitas pada model regresi. Berdasarkan hasil Uji Glejser, dapat dilihat bahwa pada tabel Coefficients a nilai sig. semua variabel independen lebih besar dari 0,05 5. Sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas atau terjadi homoskedastisitas. Dengan demikian terpenuhilah asumsi klasik untuk uji heteroskedastisitas.

d. Uji Autokorelasi

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kebijakan Utang Dan Struktur Modal Terhadap Aktivitas Investasi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 33 64

Pengaruh Kebijakan Utang Terhadap Aktivitas Investasi Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Jakarta

0 38 96

PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN SAHAM DAN KEAGENAN TERHADAP KEBIJAKAN UTANG PERUSAHAAN (Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang Tercatat di Bursa Efek Jakarta)

0 20 1

Pengaruh Kepemilikan Blockholder, Arus Kas Bebas untuk Perusahaan, Ukuran Perusahaan dan Set Kesempatan Investasi terhadap Kebijakan Utang Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

5 35 135

ANALISA PENGARUH BIAYA KEAGENAN, RESIKO PERUSAHAAN DAN KESEMPATAN INVESTASI TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK JAKARTA.

0 1 7

ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN UTANG PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK JAKARTA.

0 0 11

Pengaruh Kepemilikan Blockholder, Arus Kas Bebas untuk Perusahaan, Ukuran Perusahaan dan Set Kesempatan Investasi terhadap Kebijakan Utang Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

0 1 11

Pengaruh Kepemilikan Blockholder, Arus Kas Bebas untuk Perusahaan, Ukuran Perusahaan dan Set Kesempatan Investasi terhadap Kebijakan Utang Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Pengaruh Kepemilikan Blockholder, Arus Kas Bebas untuk Perusahaan, Ukuran Perusahaan dan Set Kesempatan Investasi terhadap Kebijakan Utang Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

0 0 12

ANALISIS KEBIJAKAN DEVIDEN, KEBIJAKAN UTANG, DAN KEPUTUSAN INVESTASI TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2009-2012

0 0 13