49 oleh pembaca dengan mengetahui signal words yang biasa dipakai seperti in
other words, that is, in short, in conclusion, dan sebagainya.
2. Writing Menulis
Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa dan merupakan suatu kegiatan yang mempunyai hubungan dengan proses berpikir serta keterampilan
ekspresi dalam bentuk tulisan walaupun menulis merupakan salah satu dari empat keterampilan berbahasa, tetapi dalam proses pembelajaran bahasa tidak mungkin
dipisahkan dengan keterampilan berbahasa yang lain seperti mendengarkan, berbicara dan membaca. Keempat keterampilan berbahasa itu terdapat saling melengkapi.
Berkomunikasi secara lisan dan tulis dengan menggunakan ragam bahasa yang sesuai secara lancar dan akurat dalam wacana interaksional dan atau monolog yang
melibatkan wacana berbentuk, deskriptif, naratif, spoofl, recount, prosedur, report, news item, anekdot, eksposisi, explanation, discussion, commentary, dan review
dengan variasi ungkapan makna interpersonal, ideasional, dan tekstual sederhana Depdiknas, 2004. Pengajaran keterampilan menulis bahasa Inggris untuk siswa
diarahkan ke pencapaian kompetensi yang dapat terlibat dalam kemampuan siswa mengungkapkan berbagai makna dengan langkah-langkah retorika yang benar di
dalam teks tertulis tentang suatu topik berkaitan dengan pengalaman nyata dalam kehidupan sehari-hari kontekstual, dengan penekanan ciri-ciri ragam bahasa tulis.
Keterampilan menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang terpadu, yang ditujukan untuk menghasilkan sesuatu yang disebut tulisan. Menurut Akhadiah,
dkk 1988 bahsa menulis berarti mengorganisasikan gagasan secara sistematik serta
Universitas Sumatera Utara
50 mengungkapkannya secara tersurat. Dalam proses pembelajaran keterampilan ini bisa
diwujudkan dalam bentuk materi menulis dengan berbagai indikatornya. Sebagaimana materi lainnya, materi inipun seharusnya disajikan secara bertahap,
karena menulis merupakan keterampilan lanjutan yang cukup kompleks. Kegiatan menulis, khususnya menulis Bahasa Inggris, adalah suatu proses
kognitif dan kreatif yang terjadi secara berulang-ulang tetapi tidak linier. Proses menulis adalah suatu kegiatan kognitif. Sebagai suatu proses kognitif, menulis adalah
suatu alat yang digunakan untuk menuangkan buah pikiran. Secara kognitif, di dalam pikiran terdapat suatu skema yang mengandung potensi makna. Potensi ini
berkembang karena adanya stimulus dari luar dan akan terjadi suatu transaksi antara potensi itu dengan pengaruh luar tersebut. Jadi untuk berkembang dengaan optimal,
diperlukan faktor mediasi Confrey, 1995, yaitu suatu intervensi lingkungan yang membangkitkan potensi yang ada dan menjadikannya suatu kemampuan.
Menulis juga suatu proses kreatif. Kreativitas dikaitkan dengan fungsi dasar manusia, yaitu berpikir, merasa, menginderakan, dan intuisi Semiawan, 1997.
Kreativitas merupakan ekspresi tertinggi dari sintesa atas semua fungsi dasar manusia tersebut. Kreativitas dalam proses menulis tercermin dari topik yang dipilih, cara
mengembangkan alur plot tulisan, serta pemilihan kosakata dan pola-pola kalimat yang menunjukkan gaya style seorang penulis. Hasil transaksi tersebut merupakan
sesuatu yang baru dan unik. Karena peran unsur kreativitas ini, setiap karya tulis tidak pernah ada yang persis sama satu sama lain. Keunikan suatu karya tulis
mencerminkan kreativitas penulisnya. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa
Universitas Sumatera Utara
51 tulisan adalah refleksi dari pikiran kreatif, dan karena ia merupakan hasil transaksi
maka ia sekaligus juga mengembangkan pikiran menambah skema yang telah ada sebelumnya. Secara umum, ramuan kognitif dan kreatif di atas dalam proses menulis
dapat dilihat pada tiga tahap utama proses menulis, yaitu pramenulis, menulis, dan merevisi.
Kemampuan menulis merupakan suatu kemampuan yang dihasilkan dari suatu proses menulis yang melibatkan faktor kognitif dan kreativitas dimana potensi yang
dimiliki dan pengaruh faktor lingkungan bertransaksi untuk membentuk kemampuan menulis yang mencakup lima dimensi kemampuan yaitu kemampuan menemukan ide
isi tulisan, susunanorganisasi ide, struktur kalimat, kosakata dan gaya style.
3. Speaking Berbicara