Arti Pendidikan Kejuruan Fungsi Pendidikan Kejuruan

16

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sekolah Menengah Kejuruan

Pendidikan Menengah menurut Undang-Undang No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional, diselenggarakan untuk melanjutkan dan meluaskan pendidikan dasar serta menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan mengadakan hubungan timbal baik dengan hubungan sosial, budaya dan alam sekitar serta dapat mengembangkan kemampuan lebih lanjut dalam dunia kerja atau pendidikan tinggi.

2.1.1 Arti Pendidikan Kejuruan

Rumusan arti pendidikan kejuruan bervariasi menurut subyektif si perumus. Evans 1976 bahwa pendidikan kejuruan adalah program pendidikan yang secara langsung dikaitkan dengan penyiapan seseorang untuk suatu pekerjaan tertentu atau untuk persiapan tambahan karier seseorang. Nampak bahwa pendidikan kejuruan adalah pendidikan untuk memasuki lapangan kerja dan diperuntukkan bagi siapa saja yang menginginkannya, yang membutuhkannya, dan yang dapat untung darinya. Menurut Undang-Undang No. 2 tentang Sistem Pendidikan Nasional : ”Pendidikan Kejuruan merupakan pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat bekerja dalam bidang tertentu.” Arti pendidikan kejuruan ini dijabarkan lebih spesifik dalam Peraturan Pemerintah nomor 29 tahun 1990 tentang Pendidikan 10 Universitas Sumatera Utara 17 Menengah, yaitu : ”Pendidikan Menengah Kejuruan adalah pendidikan pada jenjang pendidikan menengah yang mengutamakan pangembangan kemampuan siswa untuk pelaksanaan jenis pekerjaan tertentu.” Pada tingkat undang-undang, rumusan arti pendidikan kejuruan masih luas, namun setelah sampai pada peraturan pemerintah, rumusan arti pendidikan kejuruan mulai dipersempit, yaitu hanya untuk jenjang pendidikan menengah. Apapun bedanya berbagai definisi tersebut, semuanya ada kesamaan bahwa pendidikan kejuruan adalah pendidikan yang mempersiapkan peserta didiknya untuk memasuki lapangan kerja. Orientasi semacam ini membawa konsekuensi bahwa pendidikan kejuruan harus selalu dekat dengan dunia kerja.

2.1.2 Fungsi Pendidikan Kejuruan

Pendidikan kejuruan memiliki multi-fungsi yang kalau dilaksanakan dengan baik akan berkontribusi besar terhadap pencapaian tujuan pembangunan nasional. Fungsi-fungsi dimaksud antara lain meliputi : 1. Sosialisasi, yaitu transmisi nilai-nilai yang berlaku serta norma-normanya sebagai konkrititasi dari nilai-nilai tersebut. Nilai-nilai yang dimaksud adalah teori ekonomi, solidaritas, religi, seni, dan jasa yang cocok dengan konteks Indonesia. 2. Kontrol Sosial, yaitu kontrol perilaku agar sesuai dengan nilai sosial beserta norma-normanya, misalnya kerjasama, keteraturan, kebersihan, kedisiplinan, kejujuran dan sebagainya. Universitas Sumatera Utara 18 3. Seleksi dan alokasi, yaitu mempersiapkan, memilih dan menempatkan calon tenaga kerja sesuai dengan tanda-tanda pasar kerja, yang berarti bahwa pendidikan kejuruan harus berdasarkan ”demand-driven.” 4. Asimilasi dan konservasi budaya, yaitu abosrbsi terhadap kelompok-kelompok lain dalam masyarakat, serta memelihara kesatuan dan persatuan budaya. 5. Mempromosikan perubahan demi perbaikan, yaitu pendidikan tidak sekedar berfungsi mengajarkan apa yang ada, tetapi harus berfungsi sebagai ”pendorong perubahan.” Dapat diringkas bahwa pendidikan kejuruan berfungsi sekaligus sebagai ”akulturasi” penyesuaian diri dan ”enkulturasi” pembawa perubahan. Karena itu, pendidikan kejuruan tidak hanya adaptif terhadap perubahan, tetapi juga harus antisipatif.

2.1.3 Tujuan Pendidikan Kejuruan