85 Keterangan:
1 Sales Promotion Girl SPG Sales Promotion Man
SPM 2
Administrasi Perkantoran
3 Usaha
Kuliner 4 Usaha Pakaian Fashion
5 Marketing
6 Security
7 Office
Boy 8
Guru TK
Dari tabel diatas diketahui bahwa responden dari delapan SMK Bisnis dan Manajemen yang ada di Deli Serdang umumnya bekerja sebagai Sales Promotion
Girl SPG atau Sales Promotion Man SPM yang paling banyak jumlahnya 43 orang. Responden kelompok ini banyak berasal dari SMK Swasta Sinar Husni 1
sebanyak 18 orang. Hal ini menunjukkan responden yang sudah bekerja yang merupakan lulusan dari SMK Bisnis dan Manajemen lebih cendrung bekerja di
perusahaan sebagai SPG atau SPM. Selanjutnya sebanyak 31 orang menjadi administrasi perkantoran, 8 orang
menjadi marketing, 6 orang memiliki usaha kuliner, 4 orang memiliki usaha pakaian atau fashion,2 orang office boy, 2 orang security dan 1 orang guru TK.
4.5 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Instrumen sebagai alat penelitian sebelum digunakan, diujicobakan kepada 30 orang lulusan SMK Bisnis dan Manajemen yang bukan sebagai responden.
Sebagaimana telah dijelaskan pada Bab III bahwa validitas instrumen dapat dilihat dari nilai korelasi product moment dimana jika r 0,30 maka instrumen tersebut
Universitas Sumatera Utara
86 dikatakan valid, demikian juga untuk nilai reliabilitas internal yang dihitung dari
mulai r Spearman Brown untuk uji reliabilitas, jika diperoleh nilai r nya 0,30 maka instrumen tersebut reliebel. Dari hasil perhitungan semua item pertanyaan valid.
Sedangkan uji reliabilitas dari hasil perhitungan semua variabel reliabel. Lebih jelas hasil nilai uji validitas dan reliabilitas dapat dilihat pada lampiran 2 dan 3.
4.6 Hubungan Kemampuan Berbahasa Inggris Lulusan SMK Bisnis dan
Manajemen di Kabupaten Deli Serdang Kaitannya dengan Kesempatan Kerja di dunia usaha dunia industri
Pendidikan kejuruan agar mampu menghasilkan sumberdaya manusia yang dapat berperan menjadi faktor keunggulan kompetitif industri Indonesia menghadapi
persaingan global, selain memberikan keterampilan yang bermutu tinggi, harus dibekali dengan kompetensi kunci, yaitu : kemampuan berpikir logis; kemampuan
berkomunikasi; kemampuan bekerjasama; kemampuan menggunakan data dan informasi; kemampuan menggunakan iptek. Kemampuan ini dapat dibentuk dengan
pemberian muatan yang memadai pada pengajaran Bahasa Inggris berbagai kegiatan yang membentuk kompetensi kunci. Kompetensi kunci SMK menghadapi era
globalisasi adalah: 1 Memiliki ketrampilan dasar yang kuat dan luas, yang memungkinkan pengembangan dan penyesuaian diri sesuai dengan perkembangan
iptek; 2 Mampu mengumpulkan, menganalisa, dan menggunakan data dan informasi; 3 Mampu mengkomunikasikan ide dan informasi; 4 Mampu
merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan; 5 Mampu bekerjasam dalam kerja kelompok; 6 Mampu memecahkan masalah; 7 Berfikir logis, dan mampu
Universitas Sumatera Utara
87 menggunakan teknik – teknik matematika; 8 Menguasai bahasa komunikasi global
bahasa inggris. Penelitian ini menganalisis dan mengkaji ada tidaknya hubungan antara
kemampuan berbahasa Inggris lulusan SMK Bisnis dan Manajemen Kabupaten Deli serdang terhadap kesempatan kerja. Berdasarkan pendapat dari lulusan SMK Bisnis
dan Manajemen perlu dilakukan uji analisis. Pengujian ini dilakukan menggunakan Statistik Non parametric dengan korelasi Rank Spearman. Hal ini dikarenakan
datanya berbentuk ordinal. Hasil pengujian dapat dilihat pada tabel berikut yang diolah dengan menggunakan software SPSS versi 17.
Tabel 4.12 Uji Korelasi Kemampuan Berbahasa Inggris Lulusan SMK Bisnis dan Manajemen di Kabupaten Deli Serdang dengan Kesempatan
Kerja di dunia usaha dan dunia industri
Correlations Kemampuan Berbahasa
Inggris Kesempatan
Kerja
Pearson Correlation 1
.576 Sig. 2-tailed
.000 Kemampuan berbahasa
inggris N
96 96
Pearson Correlation .576
1 Sig. 2-tailed
.000 Kesempatan kerja
N 96
96 . Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed
Berdasarkan hasil uji hipotesis ternyata bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara Kemampuan Berbahasa Inggris SMK Bisnis dan Manajemen
Kabupaten Deli Serdang dengan Kesempatan kerja lulusannya di dunia usaha dan
Universitas Sumatera Utara
88 dunia industri. Angka signifikansi yang diperoleh 0,000 0,01 level signifikansi yang
digunakan. Adapun kekuatan hubungannya dikategorikan berkorelasi kuat dan searah dengan koefisien korelasi 0,576 , dimana jika koefisien korelasi terletak antara 0,5 –
0,75 hubungan korelasi kuat dan searah Sarwono, 2008. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa semakin baik Kemampuan Berbahasa Inggris pada lulusan SMK
Bisnis dan Manajemen semakin tinggi kesempatan kerja lulusannya. Fakta dari uji korelasi tersebut juga dapat dilihat dari hasil jawaban responden
dari kuesioner yang diberikan. Hubungan antara Kemampuan Berbahasa Inggris Lulusan SMK Bisnis dan Manajemen terhadap Kesempatan Kerja di Dunia Usaha
atau Dunia Industri yang berkolerasi kuat tentang keterkaitan keduanya.
Universitas Sumatera Utara
89
Tabel 4.13 Kemampuan Berbahasa Inggris Kaitannya dengan Kesempatan Kerja
Jumlah Jawaban Responden No Pertanyaan
SS S KS
TS STS
1 Kemampuan berbahasa Inggris menjadi
persyaratan ketika mendapatkan pekerjaan 23 63 7 2 1
2 Kemampuan berbahasa Inggris menjadi
persyaratan utama ketika mendapatkan pekerjaan
17 23 30 24 2 3
Kemampuan berbahasa Inggris menjadi nilai tambah dalam pekerjaan
47 39 7 3 - 4
Kemampuan berbahasa Inggris dapat menentukan posisi yang lebih baik dalam
pekerjaan 7 54
30 4 1 5
Kemampuan berbahasa inggris selalu digunakan dalam bekerja
3 31 41 19 2 6
Kemampuan berbahasa Inggris yang didapat dari pelajaran di SMK sesuai dengan
kebutuhan pada pekerjaan 2 38 39 16 1
7 Kemampuan membaca dalam bahasa Inggris
dibutuhkan pada pekerjaan 1 36 37 19 3
8 Kemampuan menulis dalam bahasa Inggris
pada pekerjaan 4 26 48 18 -
9 Kemampuan mendengar dalam bahasa
Inggris pada pekerjaan 1 21 40 30 4
10 Kemampuan berbicara dalam bahasa Inggris
dibutuhkan pada pekerjaan 13 58 17 8 0
Keterangan
1. SS
= Sangat Setuju 2.
S = Setuju
3. KS
= Kurang Setuju 4.
TS = Tidak Setuju
5. STS
= Sangat Tidak Setuju Dari tabel diatas dapat dilihat bahwasannya hampir semua responden
menyatakan kemampuan berbahasa Inggris menjadi persyaratan di dunia kerja atau sebanyak 63 orang 65,62 menjawab “Setuju” Kemampuan berbahasa Inggris
menjadi persyaratan ketika mendapatkan pekerjaan. Tetapi hal tersebut tidaklah
Universitas Sumatera Utara
90 menjadi persyaratan utama, karena sebanyak 31,26 atau 30 orang menjawab “Kurang
Setuju” Kemampuan berbahasa Inggris menjadi persyaratan utama ketika mendapatkan pekerjaan. Selanjutnya sebanyak 51,04 atau 49 orang menjawab
“Setuju” Kemampuan berbahasa Inggris menjadi nilai tambah dan 56,26 atau 54 orang menjawab “Setuju” Kemampuan Berbahasa Inggris menentukan posisi lebih
baik dalam pekerjaan dibandingkan dengan yang tidak memiliki kemampuan berbahasa Inggris. Responden juga menjawab bahwasannya Kemampuan berbahasa
Inggris kurang selalu digunakan dalam pekerjaan, sebanyak 42,70 atau 41 orang menjawab ‘Kurang Setuju” kalau Kemampuan berbahasa Inggris selalu digunakan
dalam bekerja, hal ini dikarenakan tidak semua karyawan atau pekerja di perusahaan dapat berbahasa Inggris. Kemampuan berbahasa Inggris digunakan di waktu tertentu
sesuai kebutuhan. Sebanyak 40,62 atau 39 orang menjawab “Kurang Setuju” bahwasannya Kemampuan berbahasa Inggris yang didapat dari pelajaran di SMK
sesuai dengan kebutuhan pada pekerjaan. Dari 4 indikator kemampuan berbahasa Inggris yaitu: membaca, menulis, mendengar dan berbicara diketahui bahwasannya
Berbicara adalah indikator yang paling dibutuhkan dalam bekerja, sebanyak 60,41 atau 58 orang menjawab “Setuju” bahwasannya Kemampuan berbicara dalam bahasa
Inggris dibutuhkan pada pekerjaan, dilanjutkan dengan indikator membaca, menulis dan mendengar. Hal ini merupakan fakta yang ada tentang keterkaitan kemampuan
berbahasa Inggris dan Kesempatan kerja.
Universitas Sumatera Utara
91
4.7 Kontribusi Kemampuan Berbahasa Inggris ONTRIBUSI Terhadap