menikah dengan orang yang berasal dari daerah lain sehingga beberapa kata sapaan adat mengalami pergeseran disesuaikan dengan kata sapaan yang berlaku dari asal
daerah istrinya. Sementara pada kelompok pendidikan S1 di samping faktor antargenerasi, bila diperhatikan dari data-data yang diperoleh diketahui informan
memiliki mobilitas yang tinggi berjumpa dengan orang lain pekerjaan sebagai wiraswasta dan staf administrasi. Berdasarkan teori pergeseran bahasa Fishman yang
dirujuk dalam penelitian ini dinyatakan bahwa orang-orang yang memiliki mobilitas yang tinggi berjumpa dengan orang lain maka tingkat pergeseran bahasanya juga
tinggi, dalam hal ini pergeseran kata sapaan adatnya dalam BMA juga tinggi.
3. Pergeseran Kata Sapaan Agama
Berdasarkan Tingkat Pendidikan Informan
Tabel 5.10 Pergeseran Kata Sapaan Agama Berdasarkan Tingkat Pendidikan
No Pendidikan
Jumlah Kata Sapaan Agama = 11 Frekuensi Pergeseran dari 11
Jumlah Kata Sapaan Agama Pergeseran
1 D-3 5
45,46 2 D-3
2 19
3 S-1 10
90,1 4 D-3
5 45,46
5 D-3 6
54,54 6 S-1
11 100
7 S-1 3
27,27 8 S-1
6 54,54
9 S-2
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.11 Pergeseran Rata-rata Kata Sapaan Agama
Berdasarkan Tingkat Pendidikan
No Pendidikan Jumlah Kata Sapaan Agama = 11
Frek. Pergeseran rata-rata Persentase Pergeseran
1 D3
4,5 4,511 x 100 = 40,90
2 S1
7,5 7,511 x 100 = 68,18
3 S2
Kata sapaan dalam agama yang terendah melakukan pergeseran adalah untuk kelompok pendidikan S2 yaitu 0 . Untuk kata sapaan Agama yang banyak
melakukan pergeseran adalah kelompok pendidikan S1 sebesar 68,18 sedangkan
untuk kelompok pendidikan D3 sebesar 40,90 . Faktor penyebab terjadinya
pergeseran terendah pada kelompok pendidikan S2 dari data diperoleh bahwa informan ini berjenis kelamin laki-laki dan telah berusia 40 tahun, dan dari hasil
wawancara mendalam diketahui bahwa yang bersangkutan melanjutkan sekolah menengah atasnya di Bukit Tinggi. Di samping itu yang bersangkutan juga berprofesi
sebagai staf pengajar, aktif ikutserta dalam perkumpulan asal kampungnya, dan ayahnya adalah ketua perkumpulan tersebut. Berdasarkan data-data yang telah
dipaparkan tersebut adalah wajar jika yang bersangkutan mengetahui semua kata sapaan dalam agama ini. Sementara untuk kelompok pendidikan S1 dari data diketahui
3 tiga informan berjenis kelamin wanita, dari hasil wawancara mendalam diketahui bahwa yang bersangkutan berprofesi sebagai wiraswasta dan staf administrasi, dan 1
Universitas Sumatera Utara
satu informan berjenis kelamin laki-laki. Dua dari empat informan berprofesi sebagai wiraswasta karena mobilitasnya yang tinggi sebagai wiraswasta begitu juga
dengan yang berprofesi sebagai staf administrasi, dan adaptasinya yang tinggi terhadap lingkungannya diketahui informan-informan ini aktif dalam perkumpulan
pengajian ibu-ibu di lingkungan tempat tinggalnya adalah wajar jika yang bersangkutan melakukan pergeseran kata sapaan agama ini – disesuaikan dengan
dimana yang bersangkutan bermukim sekarang ini. Hal ini sesuai dengan teori pergeseran bahasa Fishman yang dirujuk dalam penelitian ini, yaitu faktor urbanisasi
yang menjadi penyebab kata sapaan agama ini bergeser.
4. Pergeseran Kata Sapaan Jabatan