Teknik Pengumpulan Data .1 Wawancara dan Observasi Pengamatan Analisis Data

rata minimal berkisar Rp 10.885.000,-bulan atau Rp 130.621.000,- tahun sumber data Badan Pusat Statistik. b Berdasarkan Pendidikan informan. c Berdasarlan Jenis pekerjaan informan. d Berdasarkan Variasi pemakaian bahasa informan – BI, BMA, dan kedua bahasa BI dan BMA. 3.3.2 Sumber Data Sekunder Data sekunder penelitian ini diperoleh dari pengisian kuesioner dan hasil wawancara dari informan kunci yang berasal dan bertempat tinggal di Agam, dan yang mengetahui kata sapaan dalam BMA, baik dalam bentuk kata sapaan umum, adat, agama, maupun jabatan. Karena banyaknya varian kata sapaan tersebut dirujuk juga 2 dua buku yang membahas apa yang disebutkan terdahulu – kata sapaan dalam BMA, yaitu 1 Tata Bahasa Minangkabau oleh Gerard Moussay, dan 2 Kata Sapaan Bahasa Minangkabau di Kabupaten Agam oleh Leni Syafyahya dkk. 3.4 Teknik Pengumpulan Data 3.4.1 Wawancara dan Observasi Pengamatan Penelitian ini memakai teknik wawancara dan observasi. Pertama data diambil dari informan kunci terlebih dahulu. Informan kunci pemakai BMA yang memahami adat istiadat Minangkabau dan merupakan penutur asli BMA. Dari data yang diperoleh khusus untuk kata sapaan BMA, data ini diperiksaulang kepada penutur Universitas Sumatera Utara BMA dengan usia yang beragam. Data dikumpulkan dengan melakukan wawancara langsung kepada para informan yang dimintai informasi yang dibutuhkan, juga dilakukan pencatatan untuk keakuratan data. Di samping itu juga dilakukan observasi pengamatan langsung kepada para informan ini sehingga didapatkan data akurat pada saat para informan ini melakukan interaksi di antara sesama penutur. Bila dari hasil lapangan ternyata terjadi pergeseran kata sapaan tersebut, kepada informannya ditanyakan langsung apa penyebab terjadinya pergeseran tersebut; tetapi dapat juga dianalisis sesuai dengan teori faktor-faktor pergeseran bahasa dari para ahlinya dalam hal ini dianalisis berdasarkan teori pergeseran bahasa Fishman. 3.4.2 Jadwal Pelaksanaa Pengumpulan Data Pelaksanaan pengumpulan data penelitian ini telah mulai dilakukan dari bulan November 2010 sampai dengan Mei 2011. 3.5 Teknik Pengujian Keabsahan Data Menurut Moleong 2001:178, teknik pengujian keabsahan data merupakan usaha untuk meningkatkan derajat kepercayaan data. Teknik pengujian keabsahan data yang digunakan merupakan teknik Triangulasi. Triangulasi merupakan teknik pemeriksaan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu sendiri untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data tersebut. Penerapan teknik triangulasi adalah dengan memohon kesediaan orang-orang yang berpengetahuan di Universitas Sumatera Utara bidang yang akan diteliti, dalam penelitian ini Ibu Dr. Deliana, M Hum, selaku Dosen Pembimbing II tesis ini yang juga memahami bahasa Minangkabau dialek Agam.

3.6 Analisis Data

Langkah-langkah pengolahan data penelitian seperti tersebut di bawah ini. 1 Hasil pengambilan data dalam bentuk kuesioner kata sapaan BMA dimasukkan ke dalam empat tabel sebagai berikut. 1 Tabel Pergeseran Kata Sapaan Umum, 2 Tabel Pergeseran Kata Sapaan Adat Menurut Kaum, 3 Tabel Pergeseran Kata Sapaan dalam Agama, dan 4 Tabel Pergeseran Kata Sapaan Jabatan. 2 Tabel-tabel ini dibuat untuk setiap keluarga dan dianalisis satu per satu berdasarkan kata sapaan yang digunakan kedua orang tua dengan merujuk baik dari informan kunci maupun data sekunder yang dirujuk untuk penelitian ini seperti telah disebutkan terdahulu, kemudian dibandingkan terhadap kata sapaan yang digunakan oleh anak dalam masing-masing keluarga apakah terjadi pergeseran. 3 Jika terjadi pergeseran kata sapaan seperti disebutkan terdahulu, kata sapaan ini dianalisis sesuai dengan teori yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu teori pergeseran bahasa Fishman. 4 Untuk mendapatkan Persentase Pergeseran Kata Sapaan, yaitu Frekuensi Pergeseran kata sapaan dibagi dengan total kata sapaan dikali dengan 100 persen. Universitas Sumatera Utara Pernyataan di atas sesuai dengan rumus untuk mendapatkan persentase menurut Sudjana 1992: 50 persentase tersebut dinyatakan sebagai frekuensi relatif dan dapat digunakan rumus berikut ini. Frekuensi absolut Frekuensi relatif = ------------------------------- x 100 Jumlah frekuensi absolut Berdasarkan rumus di atas dapat dianalogikan untuk menghitung persentase pergeseran kata sapaan dalam penelitian ini dan dirumuskan sebagai berikut: Frekuensi Persentase Pergeseran Kata Sapaan Seseorang = -------------------- x 100 Total kata sapaan 5 Setelah data dari masing-masing anak dalam satu keluarga didapatkan dan telah diproses seperti pada poin 4, kemudian kelompokkan data-data tersebut sesuai dengan kelompoknya yang terdiri dari beberapa keluarga atau bisa saja hanya berisi data dari anak satu keluarga dibagi dengan jumlah data sesuai dengan rumus untuk mendapatkan rata-rata hitung menurut Sudjana 1992: 66 dengan cara membagi jumlah nilai data oleh banyak data, dengan rumus sebagai berikut : _ ∑ xi x = --------- n _ Keterangan : x = simbol rata-rata xi = data n = banyak data Universitas Sumatera Utara Berdasarkan rumus di atas dapat dianalogikan untuk menghitung rata-rata persentase pergeseran kata sapaan dalam penelitian ini dan dapat digunakan rumus berikut ini. ∑ data Frekuensi Rata-rata persentase Pergeseran Kata Sapaan : ----------------------------- Banyak data ∑ Informan 6 Berdasarkan data yang diperoleh dari poin 4 dan 5 dianalisis sesuai dengan teori yang dirujuk dalam penelitian ini – teori pergeseran bahasa Fishman. Contoh Data Kata Sapaan Umum Tabel 3.1 Kata Sapaan Umum Jenis Kata Sapaan Ayah Ibu Anak 1. Panggilan terhadap Ibu kandungnya Ibu inyiak uci, nenek, enek, amai gaek inyiak nenek nenek Contoh Analisis Data Kata Sapaan Umum Pada poin nomor 1 pada tabel di atas yaitu Panggilan terhadap Ibu kandungnya Ibu inyiak uci, nenek, enek, amai gaek. Kata sapaan umum yang digunakan oleh ayah dan ibu untuk panggilan terhadap ibunya ibu berbeda; tetapi kata panggilan ini keduanya baik inyiak maupun nenek merupakan kata sapaan dalam BMA. Sementara anak dalam keluarga ini memanggil dengan nenek. Jadi kata sapaan ini tidak mengalami pergeseran. Contoh Kata Sapaan Adat Menurut Kaum Universitas Sumatera Utara Tabel 3.2 Kata Sapaan Adat Menurut Kaum Jenis Kata Sapaan Ayah Ibu Anak 1. Panggilan terhadap Penghulu datuak angku; datuk angku, datuk - Contoh Analisis Data Kata Sapaan Adat Menurut Kaum Untuk kata sapaan adat menurut kaum panggilan terhadap penghulu baik ayah maupun ibu pada keluarga ini mengetahui kata sapaannya, tetapi anak dalam keluarga ini tidak mengetahuinya. Dari hasil wawancara mendalam diketahui bahwa hal ini disebabkan karena kelaurga ini sangat jarang pulang kampung. Jadi faktor urbanisasi dalam teori Fishman menjadi penyebab hal ini terjadi. Contoh Kata Sapaan Adat Agama Tabel 3.3 Kata Sapaan Agama Jenis Kata Sapaan Ayah Ibu Anak 1. Panggilan terhadap orang yang menjaga Mesjid atau Surau garin garim garin garin garin wak Nuh pak Nazir Contoh Analisis Data Kata Sapaan Adat Menurut Kaum Faktor urbanisasi menyebabkan anak tidak mengetahui kata sapaan agama dalam bahasa ibunya, disamping itu dari data yang diperoleh anak ini pun jarang pulang kampung. Ini sesuai dengan teori Fishman salah satu penyebab terjadinya pergeseran Universitas Sumatera Utara bahasa karena faktor urbanisasi. Ini juga semakin memperkuat teori Fishman yang lainnya bahwa terjadinya pergeseran bahasa terjadi karena faktor antargenerasi. Contoh Kata Sapaan Jabatan Tabel 3.4 Kata Sapaan Jabatan Jenis Kata Sapaan Ayah Ibu Anak

1. Camat pak camaik pak camaik

pak bapak Contoh Analisis Data Kata Sapaan Jabatan Pada bagian ini kalau diperhatikan anak mengikuti pola menyapa seperti ibunya, tetapi dengan menggunakan bahasa yang lebih sopan. Dan bila dianalisis terjadinya pergeseran untuk kata sapaan ini disesuaikan dengan kata sapaan yang berlaku di lingkungannya. Jadi dalam hal ini berlaku teori Fishman terjadinya pergeseran kata sapaan karena urbanisasi. Universitas Sumatera Utara