Pergeseran Kata Sapaan Umum Berdasarkan Jenis Pekerjaan

Dari tabel berikut ini akan tampak apakah jenis pekerjaan informan memiliki arti yang signifikan terhadap pergeseran kata sapaan dalam BMA.

1. Pergeseran Kata Sapaan Umum Berdasarkan Jenis Pekerjaan

Tabel 5. 14 Pergeseran Kata Sapaan Umum Berdasarkan Jenis Pekerjaan No Jenis Pekerjaan Jumlah Kata Sapaan Umum= 19 Frekuensi Pergeseran Kata Sapaan dari 19 Jumlah Kata Sapaan Umum Pergeseran 1 Mahasiswa 12 63,16 2 Mahasiswa 10 54,63 3 Staf administrasi 12 63,16 4 Mahasiswa 17 90 5 Mahasiswa 6 31,58 6 Wiraswasta 4 21 7 Mahasiswa 15 79 8 Wiraswasta 14 73,68 9 Staf Pengajar 12 63,16 Tabel 5.15 Pergeseran Rata-rata Kata Sapaan Umum Berdasarkan Jenis Pekerjaan No Jenis Pekerjaan Jumlah Kata Sapaan Umum = 19 Frekuensi Pergeseran rata-rata Persentase Pergeseran 1 Mahasiswa 12 1219 x 100 = 63,16 2 Staf Administrasi 12 1219 x 100 = 63,16 3 Wiraswasta 9 919 x 100 = 47,39 4 Staf Pengajar 12 1219 x 100 = 63,16 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan teori Fishman semakin tinggi tingkat mobilitas seseorang, maka tingkat pergeseran kata sapaan seperti dalam penelitian ini, yaitu mengenai kata sapaan umum dalam BMA tinggi pula. Ternyata pada kata sapaan umum ini yang terendah melakukan pergeseran adalah kelompok yang berprofesi sebagai wiraswsata. Faktor-faktor penyebab rendahnya pergeseran kata sapaan umum ini karena salah seorang dari dua informan ini bermukim lama di kampung halamannya, yaitu selama 20 tahun. Dan seorang informan lainnya dari hasil wawancara mendalam diketahui sering pulang kampung. Jadi adalah wajar bila kedua informan ini terendah melakukan pergeseran karena yang bersangkutan sering menggunakan kata sapaan ini. Sementara faktor-faktor penyebab pergeseran kata sapaan umum ini tertinggi pada seseorang yang berprofesi sebagai mahasiswa, staf administrasi, dan staf pengajar, yaitu sebesar 47,39 persen adalah sebagai berikut. Sebagai mahasiswa faktor-faktor penyebabnya adalah 1 bergeser untuk kata sapaan terhadap a ibu kandung, b ayah kandung, c kakak laki-laki kandung, dan d kakak perempuan kandung. Pergeseran kata sapaan a dan b disebabkan karena faktor prestise anak menyapa dengan mama terhadap ibu kandung dan papa terhadap ayah kandung. Pergeseran kata sapaan c dan d diakibatkan karena faktor lingkungan – anak dalam keluarga ini menyapa baik kakak laki-laki kandung maupun kakak perempuan kandung dengan sapaan yang dipakai di lingkungannya yaitu abang dan kakak. Ini sesuai dengan teori Fishman pergeseran yang terjadi karena faktor urbanisasi. Para mahasiswa ini tidak mengetahui kata sapaan umum lainnya, dan hal inilah yang menjadi penyebab tingginya kata sapaan Universitas Sumatera Utara umum yang tidak diketahuinya, yaitu untuk kata sapaan e istri, f suami, g anak kandung laki-laki, h anak kandung perempuan, i cucu kandung laki-laki, dan j cucu kandung perempuan. Pergeseran kata sapaan ini sebagaimana diketahui informan belum menikah. Sebagai staf administrasi faktor-faktor penyebabnya adalah dari hasil wawancara mendalam diketahui anak dalam keluarga ini tidak memiliki baik adik laki-laki maupun perempuan. Dan dari pihak ibunya -- ibu anak ini memanggil kakak dan adik perempuan dari pihak ibunya dengan umi. Ini artinya dari pihak ibu pun telah terjadi pergeseran kata sapaan. Sementara kata sapaan yang tidak diketahuinya adalah sebanyak 7 tujuh kata sapaan. Jadi terjadi pergeseran sebanyak 12 dua belas kata sapaan atau 63,16 persen, yaitu 1 pergeseran kata sapaan terhadap suami, anak menyapa dengan mas karena suaminya berasal dari suku Jawa.; 2 pergeseran kata sapaan terhadap adik perempuan ibu dari etek menjadi tante + nama kecil. Hal ini sesuai dengan teori Fishman bahwa kata sapaan ini lebih prestise daripada kata sapaan dalam bahasa ibunya etek.; 3 pergeseran kata sapaan ayah kandung dari abak, apa, menjadi papa. Hal ini sesuai dengan teori Fishman bahwa kata sapaan ini lebih prestise daripada kata sapaan dalam bahasa ibunya abak maupun apa; 4 pergeseran kata sapaan kakak dan adik perempuan ayah dari etek menjadi tante + nama kecil. Hal ini sesuai dengan teori Fishman bahwa kata sapaan ini lebih prestise daripada kata sapaan dalam bahasa ibunya etek; dan 5 pergeseran kata sapaan kakak laki-laki kandung dari memanggil nama ataupun uda menjadi abang + nama kecil. Hal ini sesuai dengan teori Fishman bahwa kata sapaan ini bergeser Universitas Sumatera Utara karena faktor urbanisasi. Dan 7 tujuh kata sapaan yang tidak diketahui informan, yaitu untuk kata sapaan 6 kakak dan adik laki-laki ibu, 7 adik laki-laki kandung, 8 adik kandung perempuan; 9 istri- karena yang bersangkutan wanita, 10 anak kandung perempuan, 11 cucu kandung laki-laki, dan 12 cucu kandung perempuan. Pergeseran kata sapaan 6, 7, dan 8, karena yang bersangkutan tidak memilikinya, dan untuk 10, 11, dan 12 karena yang bersangkutan belum memilikinya. Dan sebagai staf pengajar faktor-faktor penyebabnya adalah 1 informan tidak memiliki kerabat seperti adik perempuan ibu, kakak dan adik perempuan ayah, dan kakak laki-laki kandung; 2 informan menyapa dengan panggilan yang lebih akrab seperti terhadap adik laki-laki kandung, kakak perempuan kandung, dan istri dengan menyebut nama yang bersangkutan dan terhadap istrinya dengan panggilan adik; 3 informan belum memilikinya seperti cucu kandung laki-laki, dan cucu kandung perempuan. Jadi kata sapaan ini belum digunakannya. Universitas Sumatera Utara

2. Pergeseran Kata Sapaan Adat Berdasarkan Jenis Pekerjaan