2. Pergeseran Kata Sapaan Adat Berdasarkan Jenis Pekerjaan
Tabel 5.16 Pergeseran Kata Sapaan Adat Berdasarkan Jenis Pekerjaan
No Jenis Pekerjaan
Jumlah Kata Sapaan Adat = 8 Frekuensi Pergeseran Kata Sapaan
dari 8 Jumlah Kata Sapaan Adat Pergeseran
1 Mahasiswa 8
100 2 Mahasiswa
8 100
3 Staf administrasi
8 100
4 Mahasiswa 8
100 5 Mahasiswa
4 50
6 Wiraswasta 8
100 7 Mahasiswa
8 100
8 Wiraswasta 8
100 9 Staf
Pengajar 7
87,5
Tabel 5.17 Pergeseran Rata-rata Kata Sapaan Adat
Berdasarkan Jenis Pekerjaan
No Jenis Pekerjaan
Jumlah Kata Sapaan Adat = 8 Frekuensi
Pergeseran rata-rata Persentase
Pergeseran
1 Mahasiswa
7,2 7,28 x 100 = 90
2 Staf Administrasi
8 88 x 100 = 100
3 Wiraswasta
8 88 x 100 = 100
4 Staf Pengajar
7 78 x 100 = 87,5
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tampilan data dapat dijabarkan sebagai berikut. Pergeseran kata sapaan dalam Adat ternyata yang paling rendah adalah seseorang dengan profesi
sebagai staf pengajar. Hal ini dapat dimaklumi karena tingkat kesadaran seseorang dengan profesi tersebut memiliki keinginan yang kuat untuk melestarikan akar
budayanya termasuk apa yang diteliti dalam penelitian ini. Berikutnya seseorang dengan profesi sebagai mahasiswa ternyata memiliki kesadaran yang lebih tinggi
untuk memelihara akar budayanya dibandingkan dengan seseorang yang berprofesi sebagai wiraswasta maupun staf administrasi. Pada urutan ketiga yang terendah
melakukan pergeseran kata sapaan dalam Adat ini adalah seseorang yang berprofesi sebagai wiraswata. Berdasarkan berbagai teori “biasanya” memiliki tingkat
pergeseran bahasa dalam hal ini kata sapaan dalam BMA “seharusnya” tinggi karena yang bersangkutan memiliki mobilitas yang tinggi baik berjumpa dengan beragam
etnis maupun melakukan perjalanan. Dan yang tertinggi melakukan pergeseran dalam kata sapaan ini adalah seseorang yang berprofesi sebagai staf administrasi.
Penjelasan perihal pekerjaan ini memang tidak ditemukan dalam teori pergeseran Fishman.
Universitas Sumatera Utara
3. Pergeseran Kata Sapaan Agama Berdasarkan Jenis Pekerjaan