Pasar Beringharjo Studi Banding Arsitektur yang Mempunyai Fungsi Sejenis

Redevelopment Pasar Kawasan Simpang Limun 2011 070406037 |Bane Doli Simanjuntak

II.7.4.2. Pasar Beringharjo

Pasar Beringharjo berlokasi di jantung Kota Yogyakarta, tepatnya di Jl. Pabringan No. 1 DIY, Indonesia 55122. Pasar ini telah menjadi pusat kegiatan ekonomi selama ratusan tahun dan keberadaannya mempunyai makna filodsofis. Pasar yang telah berkali-kali dipugar ini melambangkan satu tahapan kehidupan manusia yang masih berkutat dengan pemenuhan kebutuhan ekonominya. Pembangunan pasar ini merupakan salah satu bagian dari rancang bangun pola tata kota Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat, yang biasa disebut pola Catur Tunggal dengan cakupan empat hal, yakni keraton sebagai pusat pemerintahan, alun-alun sebagai ruang publik, masjid sebagai tempat ibadah, dan pasar sebagai pusat transaksi ekonomi. Secara penempatan, Pasar Beringharjo berada di bagian luar bangunan Keraton Yogyakarta njobo keraton, tepatnya di utara Alun-alun Utara. Gambar II.9 Lokasi Pasar Beringharjo Gambar II.10 Fasad pasar beringharjo Redevelopment Pasar Kawasan Simpang Limun 2011 070406037 |Bane Doli Simanjuntak Berdasarkan data yang diperoleh dari kantor Dinas pasar Beringharjo Yogyakarta, luas tanah pasar Beringharjo Timur 12,502 M2, luas bangunan pasar 27,721,49 M2, dan luas lahan dasaran 10,696,32 M2. Dengan luas yang sebanyak itu pasar Beringharjo Timur menanpung pedagan sejumlah 2.730 orang. Pasar beringharjo Timur di buka setiap hari pada waktu 05:00 - 17:00 WIB. Pedagang pasar Beringharjo Timur menjual berbagai macam kebutuhan sehari-hari, seperti sayura-sayuran, buah-buahan, emping, krupuk, daging, ayam dan lain-lain. Selain itu terdapat penjual tas-tas dan sepatu. II.3.4.2. Pasar Peringgan, Medan Pasar Peringgan Medan adalah salah satu Pasar Tradisional yang berdekatan dengan Pusat Perbelanjaan Modern. Adanya perancangan Pusat Perbelanjaan yang berhubungan langsung dengan pasar tradisional y ng disatukan oleh plaza. Bentuk bangunan pasar tradisional dan Pusat Perbelanjaan yang berbeda membuat setiap bangunannya mempunyai ciri khas tersendiri. Penggunaan basement bersama dilakukan dalam penataan perparkiran. Dari dalam basement juga kedua fungsi bangunan dapat terhubung. Gambar II.11 Interior Pasar Beringharjo Redevelopment Pasar Kawasan Simpang Limun 2011 070406037 |Bane Doli Simanjuntak

BAB III ELABORASI TEMA

III.6 Pengertian Tema Arsitektur Ekologi berasal dari kata “Arsitektur” , dan “Ekologi”, yang memiliki pengertian sebagai berikut :

a. Arsitektur

Arsitektur adalah seni dan keteknikan bangunan, digunakan untuk memenuhi keinginan praktis dan ekspresif dari manusia-manusia beradab2. Menurut Le Corbusier Arsitektur adalah pengaturan massa yang dilakukan dengan tepat, penuh pemahaman dan magnifisen. Massa- massa itu disatukan dan ditonjolkan dalam suatu penyinaran cahaya, kubus, kerucut, silinder, piramid, yang merupakan bentuk- bentuk primer yang kegunaannya jelas. Sedangkan menurut Louis I.Khan Arsitektur adalah pemikiran- pemikiran yang matang dalam pembentukan ruang. Pembaharuan arsitektur secara menerus disebabkan adanya perubahan konsep ruang. Arsitektur adalah seni dan ilmu dalam merancang bangunan. Dalam artian yang lebih luas, arsitektur mencakup merancang keseluruhan lingkungan binaan, mulai dari level makro yaitu perencanaan kota, perancangan perkotaan, lansekap, hingga ke level mikro yaitu desain perabot dan desain produk. Arsitektur juga merujuk kepada hasil-hasil proses perancangan tersebut id.wikipedia.orgwiki.

b. Ekologi

Ekologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara organisme dengan lingkungannya dan yang lainnya. Berasal dari kata Yunani oikos habitat dan logos ilmu. Ekologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya. Istilah ekologi pertama kali dikemukakan oleh Ernst Haeckel 1834 - 19143Dalam ekologi, makhluk hidup dipelajari sebagai kesatuan atau sistem dengan lingkungannya. Pembahasan ekologi tidak lepas dari pembahasan ekosistem dengan berbagai komponen penyusunnya, yaitu faktor abiotik dan biotik. Faktor biotik antara lain suhu, air, kelembaban, cahaya, dan topografi, sedangkan faktor biotik adalah makhluk hidup yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba. Ekologi juga berhubungan erat dengan tingkatan-