Redevelopment Pasar Kawasan Simpang Limun
2011
070406037 | Bane Doli Simanjuntak
2
Merupakan kawasan yang cukup banyak dilalui oleh pejalan kaki, terutama mulai dari pagi hingga siang hari. Karena pada saat itu merupakan puncak dari kegiatan
belanja di daerah tersebut.
Potensi : - Kawasan ini memiliki jalur kendaraan yang cukup ramai,
sehingga mudah untuk dicapai
- Jumlah angkutan umum yang ada jumlahnya cukup banyak
dan jenisnya bervariasi sehingga kawasan ini dapat dijangkau dari jarak yang cukup jauh.
Permasalahan : - Pemberhentian angkutan umum yang tidak teratur sehingga
menyebabkan kemacetan, terutama di bagian Jalan Sisingamangaraja.
- Konflik antara pejalan kaki dan kendaraan, karena tidak ada
pedestrian hingga menyebabkan kemacetan.
Tanggapan :- Pemisahan tempat angkot dengan jalur kendaraaan jalan
Sisingamangaraja, sehingga tidak terjadi kemacetan bagian barat site.
- Pemisahan jalur pejalan kaki dan jalur kendaraan sehingga
konflik antara keduanya dapat dipisahkan.
V.3.3 Analisis Sirkulasi
Untuk analisa sirkulasi, maka dapat dibagi menjadi 2 bagian besar, yaitu sirkulasi kendaraan dan sirkulasi pejalan kaki.
A. Kendaraan
Redevelopment Pasar Kawasan Simpang Limun
2011
070406037 | Bane Doli Simanjuntak
3
Jalan Kemiri merupakan Jalan 2 arah.
Dengan lebar jalan 2 m. padat karena kondisi
pasar dan pedagang di sepanjang jalan ini.
Jalan Nawi Harahap merupakan jalan 2 arah.
Dengan lebar jalan 5m. kondisi eksisting padat
dikarenakan pedagang kaki lima yang banyak
berjualan di sepanjang pasar.
Jalan Sisingamangaraja merupakan Jalan 2 Arah,
tiap Jalur terdapat 2 lajur. Lebar jalan 23m dengan
kepadatan tinggi terutama pada pagi dan sore hari.
Parkiran Becak. Becak yang parkir di jalan ini
menyebabkan kemacetan jalan ini.
Parkir sepeda motor. Sepeda motor di parkir
di jalan. kondisinya tidak begitu aman.
Parkir Sepeda Motor dan Mobil.
Parkiran cukup aman karena setiap
pengunjung diberikan kartu parkir.
Gambar IV.6 Perparkiran
Redevelopment Pasar Kawasan Simpang Limun
2011
070406037 | Bane Doli Simanjuntak
4
B. Pejalan Kaki
Kondisi Sirkulasi pejalan kaki yang sangat jelas terdapat pada bagian dalam
gedung, dimana koridor-koridor antara kioslods merupakan sirkulasi bagi pejalan kaki. Sedangkan bagian luar bangunan tidak terlalu banyak sikulasi
pejalan kaki yang jelas. Karena menyatu dengan sirkulasi kendaraan.
Tanggapan : Memperjelas alur sirkulasi pejalan kaki. Menyediakan tempat
khusus menunggu angkutan umum.,
Sirkulasi pejalan kaki di dalam gedung Pasar Medan
SuperMarket.
Sirkulasi pejalan kaki di luar gedung yang
menghubungkan antara Jalan Kemiri dan Jalan
Nawi Harahap.
Gambar IV.7 Jalur Pedistrian dalam Gedung
Redevelopment Pasar Kawasan Simpang Limun
2011
070406037 | Bane Doli Simanjuntak
5
V.3.4 Analisis Orientasi
Untuk analisis view bangunan akan dibagi menjadi 2 bagian, yaitu :
A. Orientasi dari Luar ke Dalam Menuju bangunan
Tanggapan :
Bagian massa bangunan yang baik akan melayani pengembangan fungsi publik dan semi publik
Bagian massa yang kurang sesuai akan melayani fungsi servis dan parkir kendaraan.
Orientasi bangunan diharapkan dapat dinikmati dari berbagai arah terlebih apabila dilihat dari koridor utama yaitu jalan Sisingamangaraja.
Barat
Arus lalulintas yang padat kendaraan
banyak dilalui orang.
Sangat baik karena bisa dilihat
langsung ke dalam site
Selatan
Arus lalulintas yang semi padat kendaraan. View yang
cukup baik karena dapat dilihat langsung dari jalan.
Utara
View dari utara kurang baik karena
terhalang oleh massa bangunan sekitar.
Timur
View dari sebelah timur kurang baik
karena site terhalang oleh
permukiman penduduk yang
berbatasan langsung dengan
site.
Gambar IV.8 Orientasi luar ke dalam
Redevelopment Pasar Kawasan Simpang Limun
2011
070406037 | Bane Doli Simanjuntak
6
B. Orientasi dari Dalam ke Luar
Pada sekitar site tidak ada bagian dari kawasan ini yang cukup menarik, sehingga bangunan tidak perlu diorientasikan ke satu arah tertentu.
Potensi : -Site dilalui jalan yang cukup padat serta dikelilingi permukiman
penduduk, sehingga gampang untuk dilihat.
- Ketinggian bangunan sekitar relating rendah 2-3 lantai, sehingga
tidak mengganggu view dari luar menuju bangunan.
Masalah : -Kualitas lingkungan sekitar, yang bisa memperburuk citra kawasan
sekitar, termasuk site.
Tangapan : -Pada bagian site yang gampang terlihat dari jalan sekitar, maka
fasade bangunan akan dibuat semenarik mungkin, sehingga dapat menarik minat masyarakat untuk datang.
-perbaikan kualitas kawasan sekitar, sehingga nantinya bangunan yang akan didesain memiliki keharmonisan dengan kawasan
sekitarnya.
V.3.5 Analisis Matahari