Data Site Analisis Kondisi Tapak dan Lingkungan

Redevelopment Pasar Kawasan Simpang Limun 2011 070406037 |Bane Doli Simanjuntak

BAB IV ANALISIS

V.3 Analisis Kondisi Tapak dan Lingkungan

V.3.1 Data Site

Berikut akan dipaparkan data-data serta keterangan dan informasi lainnnya yang berhubungan dengan site : Jalan Sisingamangaraja Jalan Sisingamangaraja Jalan Nawi Harahap Jalan Kemiri Gambar 4.1 Data Tapak Jalan Sakti Lubis Redevelopment Pasar Kawasan Simpang Limun 2011 070406037 |Bane Doli Simanjuntak Judul Proyek : Redevelopment Pasar Kawasan Simpang Limun Lokasi : Jalan Sisingamangaraja dan Jalan Kemiri Luas : 2,7 Ha Batas – Batas Utara : Pertokoan dan Perumahan Penduduk Timur : Perumahan Penduduk Selatan : Jalan Nawi Harahap Barat : Jalan Sisingamangaraja Berdasarkan data-data site di atas, maka dapat dikatakan bahwa site terletak di sekitar di sekitar pemukiman penduduk, sehingga letak site ini sangat mendukung terhadap persentase penjualan pasar, karena memiliki konsumen yang tetap. Namun keadaan ini tidak hanya bersifat menguntungkan, tetapi juga mempunyai efek negatif, antara lain dengan dekatnya pasar dengan pemukiman penduduk menyebabkan padatnya lalu lintas di sekitar pasar yang berujung kepada kemacetan. Gambar IV.2 Batas-Batas Wilayah Redevelopment Pasar Kawasan Simpang Limun 2011 070406037 |Bane Doli Simanjuntak Peraturan – Peraturan Site 1. GSB Garis Singgung Bangunan Garis Sempadan Bangunan : Mengatur jarak batas bangunan dengan batas kapling, bisa batas depan, samping atau belakang. Sering garis sepadan ini hanya depan atau jalan saja, 12 x lebar jalan atau 12xlebar jalan + 1. Garis sempadan bangunan yang ada di sekitar site ini berhubungan erat dengan peraturan lainnya, yaitu koefisien dasar bangunan. Dikarenakan KDB yang besar di daerah ini sekitar 80 - 90 menyebabkan lebar GSB juga menjadi lebih kecil, karena lahan kebanyakan dipakai menjadi bangunan. 2. KDB Koefisien Dasar Bangunan Building Coverage Koefisien Dasar Bangunan. Yakni perbandingan tapak dengan kawasan terbangun. Koefisien ini akan semakin kecil untuk kawasan perbelanjaan atau kawasan mahal, bisa berubah tergantung fungsi dan harga tanah atau lahan. Berdasarkan data Rencana Umum Tata Ruang Kota RURTK Medan, maka KDB di Kecamatan Medan Kota adalah 93. Pasar yang akan dirancang adalah pasar dengan ruang terbuka yang GSB ± 2m GSB ± 10 m GSB ± 2 m GSB ± 3,5 m GSB ± 6 m Gambar 4.3 GSB Sekitar Tapak Redevelopment Pasar Kawasan Simpang Limun 2011 070406037 |Bane Doli Simanjuntak optimal maka dimabil angka dibawah angka maksimal tersebut, yaitu KDB 60. Maka Daerah terbangunnya adalah 60 x 27.000 m 2 = 16.200 m 2 . 3. KLB Koefisien Lantai Bangunan Koefisien Lantai Bangunan : Yaitu perbandingan luas tapak dan klasifikasi yang telah ditetapakan total luas lantai. Koefisien ini bisa lebih dari 100 untuk bangunan bertingkat. Untuk daerah di sekitar pasar Kawasan Simpang Limun, maka koefisien lantai bangunan sekitarnya adalah 2-3 lantai. Dengan KDB sekitar 60 maka dengan kata lain KLB bisa mencapai 200 - 300 . Berdasarkan data di atas, maka dapat diketahui bahwa ketinggian rata-rata bangunan di sekitar site adalah 2-3 lantai. Sehingga berdasarkan data tersebut hal yang dapat disimpulkan antara lain : Bangunan yang akan didesain nantinya tidak boleh memiliki ketinggian yang terlalu jauh dari rata-rata bangunan, sehingga memiliki keharmonisan dengan lingkungan sekitar Karena bangunan yang akan didesain merupakan gabungan 2 bangunan utama yang memiliki ketinggian yang pasti akan berbeda, sehingga nantinya perlu ada sinkronisasi antara bagunan yang satu dengan yang lainnya.

V.3.2 Analisis Pencapaian