Keaslian Penulisan Tinjauan Kepustakaan

D. Keaslian Penulisan

Penulisan skripsi ini didasarkan oleh ide, gagasan maupun pemikiran penulis serta masukan yang berasal dari berbagai pihak guna membantu penulisan ini dari awal hingga akhir. Disini penulis memaparkan suatu “ Tinjauan hukum pelaksanaan perjanjian kredit Kupedes , studi pada Bank Rakyat Indonesia BRI cabang medan. Skripsi ini belum pernah dibuat oleh mahasiswa Fakultas Hukum Universitas sumatera Utara sebelumnya. Kalaupun terdapat kesamaan , hal tersebut tidak merupakan suatu kesengajaan dan tentunya dilakukan dengan pendekatan masalah yang berbeda, seperti: Judul Skripsi “ Tata cara Pemberian Kredit Umum Pedesaan Kupedes , Studi Pada PT Bank Rakyat Indonesia Persero Unit Setiabudi Medan “, ditulis oleh Nora sondang Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara dengan pembahasan skripsi ini mengenai Tata cara Pemberian Kredit Umum Pedesaan Kupedes , Studi Pada PT Bank Rakyat Indonesia PerseroUnit Setiabudi Medan Oleh karena itu, penulisan yang berjudul “ Tinjauan Hukum Pelaksanaan Perjanjian Kredit Kupedes studi Pada Bank BRI cabang medan “belum ada dilakukan di Fakultas hukum Universitas Sumatera Utara.

E. Tinjauan Kepustakaan

Subekti mengatakan bahwa “ perjanjian adalah suatu peristiwa dimana seseorang berjanji kepada orang lain atau dimana dua orang itu saling berjanji Universitas Sumatera Utara untuk melaksanakan suatu hal” . 14 Lain halnya dengan Wirjono Projodikoro yang berpendapat bahwa “ Perjanjian adalah suatu perhubungan hukum mengenai harta benda antara dua pihak, dalam mana satu pihak berjanji atau dianggap berjanji untuk melakukan suatu hal atau tidak melakukan suatu hal, sedang pihak lain berhak menuntut pelaksanaan perjanjian itu “. 15 Dari perumusan pasal 1313 KUHPerdata , dapat disimpulkan bahwa perjanjian dalam pasal tersebut adalah perjanjian yang menimbulkan perikatan. Dengan demikian hubungan antara perikatan dan perjanjian itu menerbitkan perikatan. Perjanjian adalah sumber perikatan, disamping sumber lainnya yaitu undang –undang .sedangkan terhadap perjanjian kredit subekti mengatakan bahwa dalam bentuk apapun juga perjanjian kredit itu diadakan, dalam semuanya itu pada hakikatnya yang terjadi adalah suatu perjanjian pinjam – meminjam sebagaimana diatur dalam KUHPerdata Pasal 1754 sampai dengan 1769. Tak jauh berbeda dengan pendapat subekti Marhais berpendapat bahwa perjanjian kredit adalah perjanjian yang identik dengan perjanjian pinjam –meminjam dan dikuasai oleh ketentuan bab XXI dari buku III KUHPerdata. Mariam Darus Badrulzaman tidak sependapat dengan Subekti dan Marhais karena berdasarkan kenyataan Apabila dilihat dari Pasal 1313 KUHPerdata maka “ perjanjian adalah suatu perbuatan dengan mana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang lain atau lebih “. 14 Subekti. Hukum Perjanjian. Jakarta :PT Intermasa, 1984,hal. 1 15 Wirjono Projodikoro. Asas –asas Hukum Perjanjian. Bandung, 1993, hal. 9 Universitas Sumatera Utara perjanjian kredit itu memiliki identitas yang berbeda dengan perjanjian pinjam uang . 16 Berdasarkan ketentuan pasal 1 angka 2 Undang – undang No 10 tahun 2008 Tentang Perubahan atas Undang – undang No 7 tahun 1992 tentang Perbankan , mengatakan : Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan, dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Dalam perkembangan dewasa ini, maka istilah bank dimaksud sebagai suatu jenis pranata finansiala yang melaksanakan jasa – jasa keuangan yang cukup beraneka ragam, seperti pinjaman, pemberi pinjaman dan mengedarkan mata uang, mengadakan pengawasan terhadap mata uang, bertindak sebagai tempat penyimpanan untuk benda – benda berharga, membiayai usaha – usaha perusahaan. 17 Bentuk kredit yang dimaksud dalam pengertian bank berdasarkan pasal 1 ayat 2 yaitu kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam 16 Johanes Ibrahim, Op. Cit.,hal. 108 17 Munir Fuady , Hukum Perbankan Modren, Bandung : Penerbit Citra Aditya Bakti,1999,hal. 13 Universitas Sumatera Utara meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utang setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga”. 18 Pengertian Kredit Umum Pedesaaan atau disingkat Kupedes adalah kredit yang diberikan untuk mengembangkan meningkatkan usaha –usaha kecil yang sudah ada di pedesaan, baik usaha –usaha yang sebelumnya perbah dibantu dengan fasilitas kredit mini kredit midi danjenis kredit yang lain maupun usaha- usaha dari calon nasabah baru . 19

F. Metode Penelitian