C. Ketentuan dalam Pemberian Kredit Kupedes PT Bank BRI
a. Besar Plafon 1. Besarnya Plafon Kupedes yang dapat diberikan kepada setiap nasabah
adalah sampai dengan Rp 50.000.000,- a. kepada seorang nasabah, selain dapat diberikan fasilitas Kupedes modal
kerja juga dapat diberikan fasilitas fasilitas Kupedes Investasi, baik dalam waktu yang bersamaan maupun dalam waktu yang berlainan
sepanjang jumlah Plafon awal dari kedua jenis Kupedes tersebut tidak melebih Rp 50.000.000,-
Contoh : Nasabah A memperoleh Kupedes modal kerja sebesar Rp 12.000.000,-
dengan jangka waktu 24 bulan. Setelah Kupedes berjalan 12 bulan dengan posisi sisa Kupedes sebesar Rp 6.000.000,- yang bersangkutan
mengajukan Kupedes Investasi sebesar Rp 15.000.000,- Dengan kondisi seperti tersebut diatas , maka plafon Kupedes investasi
untuk nasabah A yang dapat dipertimbangkan dihitung sebagai berikut : -
Maksimum Plafon Kupedes Inv Eks = Rp 50.000.000,-
- Plafon Kupedes Modal Kerja yang telah diterima = Rp 12.000.000,-
- Kelonggaran Plafon Kupedes investasinya adalah sebesar = Rp
38.000.000,-
Universitas Sumatera Utara
b. Kepada seorang Nasabah dapat diberikan fasilitas Kupedes Modal Kerja dan atau investasi lebih dari satu rekening, pada waktu yang
berbeda sepanjang Plafon awal dari kedua jenis Kupedes tersebut tidak melebihi Rp 50.000.000, dan repaiment capacity dari nasabah
debitur mengcukupi seluruh kewajiban akumulatif. Khusus pemberian Kupedes investasi dimaksudkan untuk pembiayaan yang berbeda
Contoh : Nasabah A memperoleh Kupedes modal kerja sebesar Rp 12.000.000,-
dengan jangka waktu 24 bulan. Setelah Kupedes berjalan 12 bulan dengan posisi sisa Kupedes sebesar Rp 6.000.000,- yang bersangkutan
mengajukan Kupedes modal kerja sebesar Rp 15.000.000,- Dengan kondisi seperti tersebut diatas , maka plafon Kupedes investasi
untuk nasabah A yang dapat dipertimbangkan dihitung sebagai berikut : -
Maksimum Plafon Kupedes Inv Eks = Rp 50.000.000,-
- Plafon Kupedes Modal Kerja yang telah diterima = Rp 12.000.000,-
- Kelonggaran Plafon Kupedes modal kerja
adalah sebesar = Rp 38.000.000,
ii. besarnya plafon Kupedes yang akan diberikan kepada setiap nasabah harus disesuaikan dengan tabel angsuran Kupedes yang
berlaku. b. Penentuan Besarnya Plafon Pernasabah
Universitas Sumatera Utara
maksimum plafon Kupedes bagi golongan pengusaha dan golongan berpenghasilan tetap adalah sama, yakni sesuai denganbatasan plafond
Kupedes. Namun untuk menentukan besarnya plafon Kupedes yang dapat diberikan dalah berbeda.
a. Untuk golongan pengusaha, besarnya plafon yang dapat diberikan
sangat tergantung kepada kebutuhan riil dan hasil penilaian kelayakan usaha calon nasabah tersebut.
b. Untuk golongan berpenghasilan tetap, penentuan besarnya plafon
Kupedes yang dapat diberikan, dilaksanakan melalu dua cara yaitu: 1. Golongan berpenghasilan tetap yang tidak mempunyai usaha lain :
a. Mengingat bahwa pembayaran angsuran Kupedes bagi golongan berpenghasilan tetap termasuk pensiunan adalah dari gaji bulanannya,
maka bersarnya plafon Kupedes dapat diberikan adalah kombinasi antara jangka waktu Kupedes yang dipilih oleh debitur dengan jumlah angsuran
bulanan, yang dihitung berdasarkan presentase tertentu sesuai ketentuan yang berlaku dikalikan dengan gaji bersih ymp. Per bulan, sepanjang hasil
perkalian tidak melebihi batas maksimum plafon Kupedes yang telah ditetapkan.
b. Bagi pegawai yang masih mempunyai kewajiban mengangsur KPR atau lainnya, maka kriteria penerimaan gaji bersih adalah ypm adalah setelah
dikurangi dengan kewajiban- kewajiban angsuran tersebut.
Universitas Sumatera Utara
c. Dalam hal calon nasabah adalah suami dan istri dengan status golongan berpengahsilan tetap, maka yang dimaksud dengan gaji bersih adalah masing –
masing gaji dari keduanya bukan gabungan dari gaji bersih suami ditambah istri atau sebaliknya. Dengan pengertian demikian, maka pinjaman Kupedes
Golbertap yang diberikan adalah untuk dan atas nama masing-masing suami dan istri yang bersangkut.
2. Golongan berpenghasilan tetap yang mempunyai usaha : Bagi golongan berpenghasilan tetap yang mempunyai usaha, kepadanya diberikan
dua alternatif pilihan, yaitu : a. Apabila mengajukan kedudukan Kupedes dalam kedudukannya sebagai
pengusaha , maka kepada nasabah yang bersangkutan berlaku ketentuan dan persyaratan – persyaratan Kupedes sebagaimana diatur baginasabah
pengusaha. Sebagai agunan tambahan kepada yang bersangkutan dapat dimintakan surat kuasa untuk memotong gaji.
b. Apabila mengajukan Kupedes dalam kedudukannya sebagai golongan berpengahasilan tetap, maka kepada nasabah yang bersangkutan berlaku
ketentuan dan persyaratan Kupedes sebagaimana yang diatur bagi nasabah golongan berpenghasilan tetap.
c. Tingkat Suku Bunga Suku bunga Kupedes saat ini dihitung berdasarkan flate rate system yaitu
bunga dihitung berdasarkan plafon kredit mula-mula dan dibebankan sepanjang
Universitas Sumatera Utara
jangka waktu kredit, dengan besaran tingkat suku bunga sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Tidak menutup kemungkinan dimasa yang akan datang perhitungan
bunga Kupedes dilaksanakan dengan sistem perhitungan bungan lainnya. d. Pengembalian Bunga Tepat Waktu
1. Pengertian PBTW adalah pengembalian sebagian bunga kepada nasabah apabila
nasabah membayar angsuran pokok + bunga Kupedesnya selalu tertib dan tepat waktu. Tepat waktu dalam pengertian ini adalah nasabah membayar angsuran
Kupedesnyasecara tertib sesuai dengan jadwal angsuran yang telah ditetapkan tanggal pencairan kredit, selambat-lambatnya 7 tujuh hari kerja setelah
tanggal pencairan kredit hari kerja BRI Unit yang bersangkutan sepanjang tidak melewati akhir bulan.
PWBT merupakan dana yang diperhitungkan dan dipungut dari angsuran bunga Kupedes nasabah dan akan dibayarkan kembali kepada nasabah. PBTW
juga merupakan dana cadangan untuk penalty bagi nasabah yang mengangsur Kupedes yang tidak sesuai dengan jadwal angsuran yang telah diperjanjikan tidak
tepat waktu. 2. Ketentuan
a. Pembentukan Dana PBWT Besarnya dana PBWT yang harus dibentuk oleh BRI setiap bulannya adalah
sebesar
Universitas Sumatera Utara
= 25 x jumlah bunga Kupedes baik untuk Kupedes Modal Kerja maupun Investasi yang diterima pada bulan yang bersangkutan.
Catatan : Perhitungan tersebut diatas tidak berlaku untuk angsuran Kupedes yang tidak membentuk DPBTW.
b. Pembayaran Hak PBTW 1.
Pembayaran Hak PBWT kepada nasabah harus dilaksanakan melalui pemindah bukuan ke dalam rekening tabungan nasabah yang
bersangkutan tidak dibenarkan melakukan pembayaran PBWT secaratunai kepada yang bersangkutan . Besarnya hak PBWT yang
diberikan kepada nasabah harus sesuai dengan tabel PWBT yang ditetapkan.
2. Berkaitan dengan kriteria tepat waktu untuk hak PBWT nasabah
Kupedes tersebut, maka bagi nasabah yang menyetor angsuran melalui: a
Langsung pada BRI Unit yang bersangkutan.
Tanggal setoran angsuran dihitung berdasarkan tanggal diterimanya setoran di BRI Unit tersebut.
b Kanca BRI atau BRI Unit lain.
Tanggal setoran angsuran dihitung atas dasar tanggal menyetor di kanca atau BRI Unit lain tersebut dan bukan atas dasar saat diterimanya nota
pelimpahan pembayaran angsuran tersebut di BRI Unit yang bersangkutan.
Universitas Sumatera Utara
c Bank lain.
Bila dikirim atau di kliringkan melalui Kanca BRI, tanggal setoran angsuran dihitung berdasarkan tanggal diterimanya nota setoran tersebut di
Kanca BRI yang membawahi BRI Unit yang bersangkutan. d
Pihak ketiga institusi lain.
Tanggal setoran angsuran dihitung berdasarkan tanggal diterimanya setoran di BRI Unit tersebut.
e Setelah tutup kas
tanggal setoran angsuran berdasarkan pada tanggal bukti setor angsuran. c. Pembukuan kembali hak PBTW Gugur
1. Bagi nasabah Kupedes yang dalam membayar angsuran Kupedesnya tidak
tertib dan tidak memenuhi kriteria tepat waktu, maka hak PBTW nasabah yang bersangkutan menjadi gugur.
2. Pembukuan kembali hak PBTW yang gugur dihitung secara perorangan
atau per rekening dari bunga yang efektif telah diterima dengan perhitungan sebagai berikut :
25 x Jumlah bunga efektif yang telah diterima
d. Periode hak PBTW
Universitas Sumatera Utara
penentuan periode hak PBTW sebagai dasar pemberian PBTW dalam suatu jangka waktu Kupedes diatur sebagai berikut :
1. Tiga bulan sekali untuk Kupedea dengan jangka waktu 3 bulan. 2. 4 bulan sekali untuk Kupedes dengan pola angsuran:
a. 4 bulan sekali lunas b. 4 bulan
3. 6 bulan sekali untuk Kupedes dengan jangka waktu : a. 6 bulan
b. 12 bulan kecuali dengan angsuran sekali lunas c. 18 bulan
d. 24 bulan e. 36 bulan
e. Khusus untuk Kupedes dengan jangka waktu 9 bulan kecuali dengan angsuran sekali lunas, periode hak PBTWnya dibagi menjadi 6 bulan untuk periode
pertama dan 3 bulan berikutnya untuk periode kedua terakhir. f. Untuk Kupedes dengan pola angsuransekali lunas periode hak PBTWnya
sesuai dengan jangka waktu Kupedesnya. d. Jangka Waktu dan Pola Angsuran
Universitas Sumatera Utara
1. Kupedes untuk Golongan Pengusaha
Untuk Kupedes Modal Kerja jangka waktu Kupedes Modal Kerja untuk golongan pengusaha ditentukan
minimal 3 bulan dan maksimal 24 bulan, dengan pola angsuran sebagai berikut :
a. Angsuran secara bulanan, untuk : 1. Jangka waktu 3 bulan
2. Jangka waktu 6 bulan 3. Jangka waktu 9 bulan
4. Jangka waktu 12 bulan 5. Jangka waktu 18 bulan
6. Jangka waktu 24 bulan b. Angsuran secara bulanan dengan Grace Period GP, untuk :
1. Jangka waktu 9 bulan dengan GP 6 bulan 2. Jangka waktu 12 bulan dengan GP 3 bulan
3. Jangka waktu 12 bulan dengan GP 6 bulan 4. Jangka waktu 12 bulan dengan GP 9 bulan
5. Janga waktu 24 bulan dengan GP 3 bulan
Universitas Sumatera Utara
6 Jangka waktu 24 bulan dengan GP 6 bulan c. Angsuran sekali lunas, untuk :
1. Jangka waktu 3 bulan 2. Jangka waktu 4 bulan
3. Jangka waktu 5 bulan 4. Janga waktu 6 bulan
5. Jangka waktu 7 bulan 6. Jangka waktu 8 bulan
7. Jangka waktu 9 bulan 8. Jangka waktu 10 bulan
9. Jangka waktu 11 bulan 10. Jangka waktu 12 bulan
d. Angsuran secara 3 bulanan, untuk : 1. Jangka waktu 6 bulan
2. Jangka waktu 9 bulanan 3. Jangka waktu 12 bulan
4. Jangka waktu 18 bulan
Universitas Sumatera Utara
5. Jangka waktu 24 bulan e. Angsuran secara 4 bulanan, untuk :
1. Jangka waktu 12 bulan 2. Jangka waktu 24 bulan
3. Angsuran secara 6 bulanan, untuk : 4. Jangka waktu 12 bulan
5. Jangka waktu 18 bulan 6. jangka waktu 24 bulan
Kupedes Investasi Jangka waktu Kupedes Investasi untuk golongan pengusaha ditentukan
minimal 3 bulan dan maksimal 36 bulan, dengan pola angsuran sebagai berikut :
a. Angsuran secara bulanan : 1. Jangka waktu 3 bulan
2. Jangka waktu 6 bulan 3. Jangka waktu 9 bulan
4. Jangka waktu 12 bulan 5. Jangka waktu 18 bulan
Universitas Sumatera Utara
6. Jangka waktu 24 bulan 7. Jangka waktu 36 bulan.
b. Angsuran secara bulanan dengan Grace Period GP : 1. Jangka waktu 9 bulan dengan GP 6 bulan
2. Jangka waktu 12 bulan dengan GP 3 bulan 3. Jangka waktu 12 bulan dengan GP 6 bulan
4. Jangka waktu 12 bulan dengan GP 9 bulan 5. Jangka waktu 24 bulan dengan GP 24 bulan
6. Jangka waktu 24 bulan dengan GP 6 bulan 7. Jangka waktu 36 bulan dengan GP 3 bulan
8. Jangka waktu 36 bulan dengan GP 6 bulan c. Angsuran sekali lunas :
1. Jangka waktu 3 bulan 2. Jangka waktu 4 bulan
3. Jangka waktu 5 bulan 4. Janga waktu 6 bulan
5. Jangka waktu 9 bulan
Universitas Sumatera Utara
d. Angsuran secara 3 bulanan 1. Jangka waktu 6 bulan
2. Jangka waktu 9 bulan 3. Jangka waktu 12 bulan
4. Jangka waktu 18 bulan 5. Jangka waktu 24 bulan
6 Jangka waktu 36 bulan. e. Angsuran secara 4 bulanan
1. Jangka waktu 12 bulan 2. Jangka waktu 24 bulan
f. Angsuran secara 6 bulanan , untuk : 1. Jangka waktu 12 bulan
2. Jangka waktu 18 bulan 3. Jangka waktu 24 bulan
4. Jangka waktu 36 bulan. Alternatif pemilihan jangka waktu dan pola angsuran untuk Kupedes
Modal Kerja dan Investasi tersebut diatas, agar disuaikan dengan karekteristik usaha, siklus usaha dan cash flow serta kebutuhan Kupedes.
Universitas Sumatera Utara
D. Pengertian Wanprestasi dan Faktor – Faktor Penyebab Debitur Wanprestasi dalam Perjanjian Kupedes pada PT Bank BRI
Seorang debitur dikatakan lalai, apabila ia tidak memenuhi kewajibannya atau terlambat memenuhinya, atau memenuhinya tetapi tidak seperti yang telah
diperjanjikannya. Hal kelalaian atau wanprestasi pada pihak si berhutang harus dinyatakan resmi , harus ditagih atau diperingatkan terlebih dahulu. Peringatan
dilakukan oleh juru sita dengan surat kawat yang tidak mudah dimungkiri oleh nasabah. Seorang debitur yang lalai melakukan wanprestasi dapat digugat di
depan hakim dan hakim akan menjatuhkan putusan yang merugikan pada tergugat.
Pada dasarnya bermasalah merupakan kondisi umum yang seringkali terjadi bisnis perbankan yaitu sebagai resiko dari penyaluran kredit bank yang
bersangkutan. Walaupun Kupedes bermasalah sulit untuk dihindarkan namun bank harus tetap mengelola Kupedes bermasalah tersebut secara hati-hati dan
sedapat mungkin diminimalkan resikonya sehingga dapat memberikan keuntungan bagi BRI.
Pengelolaan secara efektif terhadap Kupedes bermasalah sangat penting untuk menjaga kualitas portofolio kredit, meminimalkan kerugian kredit dan
memaksimalkan pengembalian aset beresiko. Pengelolaan Kupedes bermasalah harus bersifat antisipatif, proaktif dan berdisiplin, dengan demikian aktifitas
pokok dalam pengeloalaan Kupedes berupa pengenalan dini den tindak perbaikan segera.
Universitas Sumatera Utara
Kupedes bermasalah adalah Kupedes yang di klasifikasikan Kurang Lancar Tunggakan Merah , Diragukan II N I dan Macet II N2 dan II N3
Setiap pejabat kredit lini BRI Unit harus selalu mendeteksi masalah yang mungkin menyebabkan Kupedes tidak akan dibayar kembali sesuai dengan syarat
dan ketentuan yang telah diperjanjikan. Pengenalan masalah secara dini sangat penting agar bank dapat mempersiapkan langkah – langkah pengaman dan
menyusun strategi yang tepat, sehingga kerugian yang lebih besar dapat dihindari. Penangan atas kupedes bermasalah dapat dilakukan secara sistematis dengan
menindak lanjuti ” peringatan dini “, yang diperoleh dari pengamatan secara langsung terhadap nasabah usaha nasabah. Kejadian – kejadian atau gejala-
gejala yang diproleh secara langsung dari nasabah usaha nasabah patut diidentifikasi dan diwaspadai dengan menentukan langkah yang tepat yang segera
harus diambil untuk melakukan perbaikan sebelum Kupedes menjadi bermasalah dan berkembang semakin memburuk.
Tanda – tanda atau kejadian –kejadian yang dapat dikategorikan sebagai gejala dini Kupedes bermasalah adalah sebagai berikut
61
1. Itikad tidak baik dari pihak nasabah :
Dalam hal ini usaha yang dijalankan oleh pihak debitur berjalan dengan lancar, tunggakan terjadi karena pihak debitur malas membayar. Biasanya
hal ini dilakukan oleh nasabah baru BRI.
61
Hasil wawancara dengan ibu Maria yang menjabat sebagai Mantri yang menangani Kredit Kupedes BRI Padang Bulan.
Universitas Sumatera Utara
2. Faktor Alam Force Majeur Gempa bumi , banjir, tanah longsor, gagal panen, badai atau topan, letusan
gunung berapi, huru- hara ataupun kebakaran yang menyebabkan suatu usaha nasabah debitur tidak dapat berjalan lagi sehingga mengalami kerugian dan
menyebabkan pihak debitur tidak mampu membayar perjanjian kupedes berhenti membayar.
Hal lain yaitu apabila terjadi kemalangan dari pihak debitur , misalnya istri debitur meninggal dunia sehingga membutuhkan biaya ,sehingga pihak
debitur terlambat membayar. Namun apabila pihak debiturnya sendiri yang meninggal dunia sehingga tidak mampu lagi membayar , maka hal tersebut
ditanggung oleh asuransi jiwa KUPEDES , dengan kata lain apabila debitur meninggal dunia maka pinjaman si debitur secara langsung ditutup oleh
asuransi jiwa yang diberikan kepada nasabah kupedes. 3. Faktor kondisi ekonomi nasional.
Dengan terjadinya inflasi akan berpengaruh terhadap kemampuan pihak debitur untuk membayar cicilan hutangnya pada pihak bank BRI . hal tersebut
terjadi karena pada awalnya pinjaman pihak debitur untuk keperluan membangun usahanya hanya sekitar Rp 20 juta rupiah , namun karena
terjadinya inflasi yang mengakibatkan harga kebutuhan pokok menjadi naik maka dana pinjaman sebesar Rp 20 juta tersebut tidak lagi mencukupi untuk
membuka maupun meluaskan wilayah usahanya.
Universitas Sumatera Utara
Dengan adanya beberapa faktor tersebut di atas menyebabkan kemungkinan debitur wanprestasi dalam perjanjian kredit Kupedes.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV Tata Cara Penyelesaian Wanprestasi Pada Kredit Kupedes
BRI Unit Padang Bulan
A. Penetapan Strategi Pengelolaan Kupedes Bermasalah.