akan datang. Dalam unsur waktu ini, terkandung pengertian nilai agio dan uang yaitu uang yang ada sekarang lebih tinggi nilainya dari uang
yang akan diterima pada masa yang akan datang. 3.
Degree of risk , yaitu : suatu tingkat resiko yang akan dihadapi sebagai akibat dari adanya jangka waktu yang memisahkan antara pemberian
prestasi dengan kontraprestasi yang akan diterima kemudian hari. Semakin lama kredit diberikan semakin tinggi pula tingkat risikonya,
karena sejauh kemampuan manusia menerobos hari depan itu, maka masih selalu terdapat unsur ketidaktentuan yang tidak dapat
diperhitungkan. Inilah yang menyebabkan timbulnya unsur risiko. Dengan adanya unsur risiko inilah maka timbullah jaminan dalam
pemberian kredit. 4.
Prestasi, yaitu : adanya objek tertentu berupa prestasi dan kontraprestasi pada saat tercapainya persetujuan atau kesepakatan
perjanjian pemberian kredit antara bank dengan nasabah debitur berupa uang dan bunga atau imbalan;
3. Tujuan kredit
Dalam membahas tujuan kredit, kita tidak dapat melepaskan diri dari falsafah yang dianut oleh suatu negara. Di negara - negara liberal tujuan kredit
didasarkan pada usaha untuk memperoleh keuntungan yang sesuai dengan prinsip ekonomi yang dianut oleh negara yang bersangkutan yaitu , dengan pengorbanan
Universitas Sumatera Utara
yang sekecil –kecilnya untuk memperoleh manfaat keuntungan yang sebesar – besarnya.
43
Oleh karena itu pemberian kredit yang dimaksud untuk memperoleh keuntungan, maka bank hanya boleh meneruskan simpanan masyarakat kepada
nasabahnya dalam bentuk kredit, jika iya betul-betul merasa yakin bahwa nasabah yang akan menerima kredit itu mampu dan mau mengembalikan kredit yang telah
diterimannya. Dari faktor kemauan dan kemampuan tersebut, tersimpul unsur keamanan safety dan sekaligus juga unsur keuntungan profitability dari suatu
kredit. Kedua unsur tersebut saling berkaitan. Keamanan atau safety yang dimaksud adalah bahwa prestasi yang
diberikan dalam bentuk uang, barang, atau jasa itu betul – betul terjamin pengembaliannya, sehingga keuntungan profitability yang diharapkan itu dapat
menjadi kenyataan. Keuntungan yang menjadi tujuan dari pemberian kredit yang terjelma dalam bentuk bunga yang diterima.
Sedangkan negara kita Indonesia yang mempunyai dasar dan falsafah negara yaitu Pancasila , maka tujuan pemberian kredit tidak semata-mata mencari
keuntungan, melainkan disesuaikan dengan tujuan negara yaitu untuk mencapai masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila.
44
Adapun tujuan utama pemberian kredit tersebut yaitu
45
a. Mencari keuntungan
:
43
Ibid
44
Ibid., hal 15
45
Johanes Ibrahim. Op. Cit., hal 93
Universitas Sumatera Utara
Tujuan utama dari pemberian kredit hasilnya berupa keuntungan. Hasil tersebut dalam bentuk bunga yang diterima oleh bank sabagai balas
jasa, biaya administrasi, provisi dan biaya-biaya lainnya yang dibebankan kepada nasabah. Kemudian hasil lainnya bahwa nasabah
yang memperoleh fasilitas kredit akan bertambah maju dalam usahanya. Keuntungan ini diperlukan untuk kelangsungan hidup bank.
b. Membantu usaha nasabah
Tujuan kredit berikutnya adalah membantu usaha nasabah yang memerlukan dana, baik dana tersebut digunakan untuk investasi
ataupun modal kerja. Dengan dana tersebut, nasabah debitur dapat mengembangkan usahanya serta dapat meningkatkan aktifitas
perusahaan agar dapat menjalankan fungsinya guna menjamin terpenuhinya kebutuhan masyarakat.
c. Membantu pemerintah
Bagi pemerintah semakin banyak kredit yang disalurkan oleh pihak bank, maka akan semakin baik ,mengingat semakin banyaknya krdit
berarti adanya peningkatan pembangun di berbagi sektor. Keuntungan pemerintah dengan penyebaran pemberian kredit adalah :
1. Penerimaan pajak dari keuntungan yang diperoleh nasabah dan
bank; 2.
Membuka kesempatan kerja, dalam hal ini untuk kredit pembangunan usaha baru atau perluasan usaha yang membutuhkan
Universitas Sumatera Utara
tenaga kerja baru, sehingga dapat menarik tenaga kerja yang masih menganganggur;
3. Meningkatkan jumlah brang dan jasa. Jelas bahwa sebagian besar
kredit yang disalurkan akan dapat meningkatkan jumlah barang dan jasa yang beredar dimasyarakat;
4. Menghemat devisa negara, terutama produk – produk yang
sebelumnya diimpor dan apabila sudah dapat di produksi di dalam negeri dengan fasilitas kredityang ada, hal ini jelas akan
menghemat devisa negara; 5.
Meningkatkan devisa negara, apabila produk apabila produk yang dibiayai digunakan untuk keperluan ekspor.
Dari tujuan tersebut , tersimpul adanya kepentingan yang seimbang antara kepentingan pemerintah, kepentingan masyarakat rakyat dan kepentingan
pemilik modal pengusaha.
4. Fungsi kredit