3 Fluktuasi Asimetri Ikan Belida
membutuhkan energi yang lebih banyak sehingga memakan makanan yang ukurannya besar. Selain itu, semakin besar ikan maka kebutuhan akan makanan disesuaikan dengan
kebutuhan yang berkaitan dengan proses perkembangan gonad Effendie 2002, kebutuhan ini bisa dipenuhi dengan mengkonsumsi krustasea. Sifat krustasea yang
merupakan organisme dasar, menyebabkan ikan belida berukuran besar relatif lebih mampu menjangkau mangsa yang berupa krustasea di dasar perairan, sehingga pesentase
makan berupa krustase besar. »
Komposisi makanan ikan belida berdasarkan jenis kelamin dan musim Konsumsi krustasea pada ikan belida betina berukuran besar di musim kemarau
memiliki nilai persentase IP yang paling besar, namun demikian pola ini tidak terlihat pada ikan belida jantan, Gambar 37. Analisis komposisi makanan berdasarkan musim
tanpa membedakan jenis kelamin, memperlihatkan secara umum ada kecenderungan konsumsi krustasea meningkat pada musim kemarau, persentase konsumsi krustasea
meningkat dengan semakin besar ukuran ikan belida, namun pola ini tidak telalu jelas pada musim peralihan. Pada musim hujan bahkan tidak terlihat, Gambar 38.
Adanya variasi dan jenis makanan setiap musim terkait dengan jumlah makanan. Hal ini sesuai dengan pernyataan Effendie 1997, bahwa jumlah dan jenis makanan yang
dikonsumsi oleh suatu spesies ikan biasanya tergantung pada umur, tempat dan waktu. Pada musim kemarau ketersediaan makanan berupa ikan jumlahnya tidak melimpah
karena ikan belum melakukan pemijahan, sehingga ikan belida bergerak ke dasar perairan untuk mengkonsumsi krustasea. Khusus ikan belida besar, memiliki persentase konsumsi
krustasea yang besar pada musim kemarau. Di duga ikan belida besar memiliki kesesuaian dalam menangkap mangsa krustasea di dasar perairan. Menurut Affandi dkk.
2009 ukuran bukaan mulut, struktur gigi, daya hisap mulut dan kecepatan berenang sangat menentukan keberhasilan penangkapan mangsa pengambilan makanan.
Ikan Belida Jantan
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
kecil n=26
Sedang n=6
Besar Kecil
n=16 Sedang
n=8 Besar
n=2 Kecil
n=4 Sedang
n=2 besar
Kemarau Peralihan
Hujan
Musim
Ind e
k s
B a
gi a
n Te
rbe s
a r
tidak teridentifikasi batu kerikil
bentos cacing
insekta bahan tumbuhan
udang ikan
Ikan Belida Betina
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
K e
c il
n =
2 4
S e
d a
n g
n =
7 b
e s
a r
n =
2 K
e c
il n
= 2
7 S
e d
a n
g n
= 8
b e
s a
r n
= 2
k e
c il
n =
1 1
S e
d a
n g
n =
5 b
e s
a r
n =
3 Kemarau
Peralihan Hujan
Musim In
d e
k s
B a
g ia
n T
e rb
e s
a r
tidak teridentifikasi batu kerikil
bentos cacing
insekta bahan tumbuhan
udang ikan
Gambar 37. Komposisi makanan ikan belida jantan dan betina berdasarkan waktu pengambilan sampel
Ikan Belida
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
K e
c il
n =
5 S
e d
a n
g n
= 1
3 b
e s
a r
n =
2 K
e c
il n
= 4
3 S
e d
a n
g n
= 1
6 b
e s
a r
n =
4 k
e c
il n
= 1
5 S
e d
a n
g n
= 7
b e
s a
r n
= 3
Kemarau Peralihan
Hujan
Musim In
d e
k s
B a
g ia
n T
e rb
e s
a r
tidak teridentifikasi batu kerikil
bentos cacing
insekta bahan tumbuhan
udang ikan
Gambar 38. Komposisi makanan ikan belida total berdasarkan waktu pengambilan sampel
» Komposisi makanan ikan belida berdasarkan jenis kelamin dan stasiun
pengambilan sampel Jenis makanan berupa ikan menjadi makanan utama ikan belida pada setiap
stasiun pengambilan sampel, baik pada ikan belida jantan maupun betina Gambar 39. Konsumsi krustasea, ditemukan pada berbagai stasiun pengambilan sampel berdasarkan
analisis dengan menggabungkan ikan belida jantan dan betina, dengan persentase yang
bervariasi. Stasiun Langgam dan Kutopanjang memperlihatkan persentase konsumsi krustasea yang rendah Gambar 40. Konsumsi krustasea di stasiun pengambilan sampel
di pengaruhi oleh kedalaman perairan. Stasiun Langgam dan Kutopanjang memiliki kedalaman yang lebih dalam dibandingkan tiga stasiun yang lain Teso, Rantau Baru dan
Kuala Tolam. Udang tidak sesuai hidup pada dasar perairan yang dalam karena kondisi oksigen yang rendah dan akumulasi bahan organik yang tinggi. Sehingga pada perairan
yang dalam tidak tersedia udang dan konsumsi udang pada stasiun ini rendah.
Ikan Belida Jantan
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
Kutopanjang n=18
Teso n=8 Langgam
n=12 Rantau Baru
n=12 Kuala Tolam
n=15
Stasiun Pengambilan Sampel
Ind e
k s
B a
gi a
n Te
r be
s a
r
tidak teridentifikasi batu kerikil
bentos cacing
insekta bahan tumbuhan
udang ikan
Ikan Belida Betina
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
Kutopanjang n=18
Teso n=10 Langgam
n=22 Rantau Baru
n=12 Kuala Tolam
n=26
Stasiun Pengambilan Sampel
Ind e
k s
B a
gi a
n Te
rbe s
a r
tidak teridentifikasi batu kerikil
bentos cacing
insekta bahan tumbuhan
udang ikan
Gambar 39. Komposisi makanan ikan belida pada setiap stasiun pengambilan sampel berdasarkan jenis kelamin
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
Kuala Tolam N=34
Rantau Baru N=22
Teso N=16 Waduk
N=30 Langgam
N=12
Stasiun Pengambilan Sampel Ind
e k
s B
a gi
a n
Te rbe
s a
r
tidak teridentifikasi batu kerikil
bentos cacing
insekta bahan tumbuhan
udang ikan
Gambar 40. Komposisi makanan ikan belida pada setiap stasiun pengambilan sampel
» Komposisi makanan ikan belida berdasarkan stasiun pengambilan sampel dan
ukuran Konsumsi makanan ikan belida pada beragam ukuran berdasarkan stasiun sangat
bervariasi Gambar 41. Konsumsi bahan tumbuhan pada stasiun Kuala Tolam memiliki proporsi IP yang lebih tinggi dibandingkan stasiun yang lain. Hal ini dikarenakan kondisi
habitat Kuala Tolam yang banyak ditumbuhi vegetasi riparian. Vegetasi riparian merupakan sumber makanan allochthonous bagi makanan ikan belida yang berupa ikan
kecil dan berfungsi sebagai media bagi udang dan serangga air, selain merupakan sumber makanan bagi ikan belida juga sebagai substrat tempat menempelkan telurnya yang sudah
dibuahi Adjie dkk. 1999.
Ikan Belida
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
K e
c il
n =
2 S
e d
a n
g n
= 1
3 B
e s
a r
n =
2 K
e c
il n
= 1
S e
d a
n g
n =
5 B
e s
a r
n =
3 k
e c
il n
= 2
8 S
e d
a n
g n
= 4
B e
s a
r n
= 2
K e
c il
n =
2 1
S e
d a
n g
n =
2 B
e s
a r
n =
1 K
e c
il n
= 2
9 S
e d
a n
g n
= 1
2 B
e s
a r
n =
3 Kutopanjang
Teso Langgam
Rantau Baru Kuala Tolam
Stasiun Ind
e k
s B
a gi
a n
Te rbe
s a
r
ikan udang
bahan tumbuhan insekta
cacing bentos
batu kerikil tidak teridentifikasi
Gambar 41. Komposisi makanan ikan belida pada setiap stasiun pengambilan sampel berdasarkan kelompok ukuran.
» Komposisi makanan ikan belida berdasarkan stasiun pengambilan sampel dan
musim. Konsumsi makanan ikan belida pada musim hujan di setiap stasiun pengambilan
sampel semua berupa ikan, tidak dijumpai makanan berupa krustasea Gambar 42. Hal ini dikarenakan ketersediaan ikan kecil pada musim hujan melimpah di setiap stasiun
sebagai hasil pemijahan. Pada musim hujan yang memiliki ketersediaan ikan kecil melimpah, ikan belida tidak melakukan upaya ekstra untuk mencari makanan berupa
udang.