Reproduksi Nisbah Kelamin Ikan Belida
» Tingkat kematangan gonad ikan belida berdasarkan jenis kelamin dan stasiun
pengambilan sampel Ikan belida TKG IV ditemukan pada setiap stasiun pengambilan sampel, baik
pada ikan jantan dan betina Gambar 79 dan analisis tanpa membedakan jenis kelamin Gambar 80. Hal ini mengindikasikan setiap stasiun pengambilan sampel adalah lokasi
pemijahan ikan belida.
Jantan
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
Kutopanjang n=11
Teso n=7 Langgam
n=3 Rantau Baru
n=16 Kuala Tolam
n=5
Stasiun Pengambilan Sampel
T K
G
TKG IV TKG III
TKG II TKG I
Betina
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
Kutopanjang n=5
Teso n=7 Langgam
n=13 Rantau Baru
n=10 Kuala Tolam
n=17
Stasiun Pengambilan Sampel
T K
G
TKG IV TKG III
TKG II TKG I
Gambar 79. TKG ikan belida pada setiap stasiun pengambilan sampel berdasarkan jenis kelamin
Total
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
Kutopanjang n=21
Teso n=26 Langgam
n=16 Rantau Baru
n=15 Kuala Tolam
n=16
St asiun Peng amb ilan Samp el
T K
G
TKG IV TKG III
TKG II TKG I
Gambar 80. TKG ikan belida pada setiap stasiun pengambilan sampel tanpa membedakan jenis kelamin
» Tingkat kematangan gonad ikan belida berdasarkan stasiun pengambilan sampel
dan ukuran Pada setiap stasiun pengambilan sampel, terlihat persentase ikan belida TKG IV
paling besar terdapat pada kelompok ikan belida berukuran besar Gambar 81. Ikan yang semakin panjang ukurannya pada setiap stasiun, maka ikan semakin dewasa dan pada fase
ini ikan mulai mengalami pertumbuhan gonad.
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
H u
ja n
n =
3 P
e ra
lih a
n n
= 1
1 K
e m
a ra
u n
= 2
H u
ja n
n =
2 P
e ra
lih a
n n
= 3
K e
m a
ra u
n =
1 1
H u
ja n
n =
6 P
e ra
lih a
n n
= 4
K e
m a
ra u
n =
6 H
u ja
n n
= 2
P e
ra lih
a n
n =
1 K
e m
a ra
u n
= 1
4 H
u ja
n n
= 3
P e
ra lih
a n
n =
1 5
K e
m a
ra u
n =
4 Kutopanjang
Teso Langgam
Rantau Baru Kuala Tolam
Stasiun Pengambilan Sampel T
K G
TKG IV TKG III
TKG II TKG I
Gambar 81. TKG ikan belida pada setiap stasiun pengambilan sampel berdasarkan kelompok ukuran.
» Tingkat kematangan gonad ikan belida berdasarkan stasiun pengambilan sampel
dan musim. Ikan belida TKG IV secara konsisten ditemukan pada musim peralihan pada
setiap stasiun pengambilan sampel Gambar 82. Pada musim peralihan di setiap stasiun khususnya setelah musim kemarau, volume perairan akan mulai bertambah dengan
turunnya hujan dan hal ini menjadi pemacu pemijahan ikan belida. Melimpahnya air pada suatu perairan akan mempengaruhi berubahnya ketinggian permukaan air yang akan
merangsang ikan untuk melakukan pemijahan Lagler 1972. Fujaya 2004 menambahkan, bahwa kondisi lingkungan akan mempengaruhi hormon endokrin untuk
menghasilkan hormon-hormon yang mendukung proses perkembangan gonad dan pemijahan.
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
H uj
an n
= 3
P er
al ih
an n
= 11
K em
ar au
n =
2 H
uj an
n =
1 P
er al
ih an
n =
3 K
em ar
au n
= 11
H uj
an n
= 6
P er
al ih
an n
= 4
K em
ar au
n =
6 H
uj an
n =
2 P
er al
ih an
n =
10 K
em ar
au n
= 14
H uj
an n
= 3
P er
al ih
an n
= 15
K em
ar au
n =
4
Kutopanjang Teso
Langgam Rantau Baru Kuala Tolam
Stasiun Pengambilan Sampel
T K
G
TKG IV TKG III
TKG II TKG I
Gambar 82. TKG ikan belida pada setiap stasiun pengambilan sampel berdasarkan musim
» Ukuran pertama kali ikan matang gonad
Ukuran pertama kali ikan matang gonad berhubungan dengan pertumbuhan,
pengaruh lingkungan terhadap pertumbuhan dan strategi reproduksinya. Tiap spesies ikan tidak sama ukuran pertama kali matang gonad, bahkan ikan-ikan pada spesies yang sama
juga akan tidak sama pada kondisi dan letak geografi yang berbeda. Variasi ukuran pertama kali matang gonad terhadap ikan jantan maupun betina bergantung pada kondisi
lingkungan yang sesuai. Pada lingkungan yang tidak sesuai untuk tumbuh dan bertahan hidup, ikan-ikan cenderung akan menangguhkan pemijahan. Perbedaan ukuran pertama
kali matang gonad bisa terjadi pada satu spesies ikan yang memiliki jenis kelamin berbeda.
Ikan belida yang berasal dari Kuala Tolam memiliki ukuran pertama kali matang gonad relatif lebih kecil dibandingkan stasiun yang lain, baik pada ikan belida jantan dan
betina dan tertinggi adalah ikan belida yang berasal dari Rantau baru Gambar 83. Ukuran pertama kali ikan matang gonad ikan belida dari stasiun Kuala Tolam adalah 669
mm pada ikan jantan dan betina dan 846 mm untuk ikan belida Rantau Baru. Hasil penelitian di India ikan belida jenis Chitala chitala jantan memiliki ukuran minimum
pertama kali matang gonad pada ukuran rata-rata panjang 620 ± 40.4 mm, sedangkan ukuran maksimum matang yaitu 810 ± 52.98 mm. Pada ikan betina, ukuran minimum
ikan pertama kali matang yaitu 755 ± 35.36 mm dan maksimum 910 ± 23.23 mm Sarkar et al. 2008. Ukuran pertama kali matang gonad mungkin dipengaruhi kelimpahan dan
ketersediaan makanan, suhu, periode cahaya Photoperiode, dan faktor lingkungan pada suatu habitat atau perairan yang berbeda-beda Nikolsky 1963. Beberapa faktor lain yang
menyebabkan terjadinya perbedaan ukuran pertama kali matang gonad adalah sifat genetika populasi, perbedaan laju pertumbuhan, dan kualitas perairan Paugy 2002,
perbedaan wilayah dan tekanan penangkapan Reynolds et al. 2001.
600 620
640 660
680 700
720 740
760 780
800 820
840 860
880 900
Kutopanjang Teso
Langgam Rantau Baru
Kuala Tolam
Stasiun Pengambilan Sampel
U k
u ra
n P
e rt
a m
a I
k a
n M
a ta
n g
G o
n a
d m
m
Jantan Betina
Gambar 83. Ukuran pertama kali ikan matang gonad ikan belida pada setiap stasiun pengambilan sampel
Indeks Kematangan Gonad
» Nilai rata-rata indeks kematangan gonad ikan belida berdasarkan jenis kelamin
Sebagian besar hasil metabolisme tertuju untuk perkembangan gonad pertumbuhan gonadik sebelum terjadi pemijahan dalam proses reproduksi ikan. Pada
masa tersebut gonad semakin berkembang seiring dengan meningkatnya tingkat kematangan gonadnya. Gonad ikan akan berkembang mencapai maksimum sesaat ikan
akan memijah, kemudian gonad ikan menurun secara cepat selama pemijahan sedang berlangsung sampai selesai.
Indeks kematangan gonad IKG ikan belida jantan secara umum lebih rendah dibandingkan ikan betina, Gambar 84. Terkait dengan indeks kematangan gonad ikan
belida jantan yang lebih rendah, Sukendi 2001 menjelaskan, lebih besarnya nilai IKG betina daripada IKG jantan pada tingkat kematangan gonad yang sama disebabkan karena
pertambahan bobot ovarium selalu lebih besar daripada pertambahan testis. Nilai IKG pada ikan baung Mystus nemurus betina selalu lebih besar daripada ikan jantan pada
TKG yang sama Sukendi 2001.
0.05 0.1
0.15 0.2
Jantan n=19 Betina n=38
Jenis Kelamin N
il a
i ra
ta -r
a ta
I K
G
Gambar 84. Nilai rata-rata IKG ikan belida berdasarkan jenis kelamin »
Nilai rata-rata indeks kematangan gonad ikan belida berdasarkan TKG Nilai indeks kematangan gonad ikan belida betina berdasarkan tingkat
kematangan gonad, cenderung meningkat seiring semakin tingginya tingkat kematangan gonad Gambar 85. Kecenderungan ini tidak terlalu jelas terlihat pada ikan belida jantan.
Pada ikan belida betina, semakin tinggi tingkat kematangan gonad maka akan diikuti meningkatnya berat tubuh sehingga nilai IKG juga besar. Effendie 2002 menyatakan
bahwa indeks kematangan gonad akan meningkat seiring dengan meningkatnya tingkat
kematangan gonad dan nilai tersebut akan menurun setelah ikan selesai memijah.
0.00 0.10
0.20 0.30
0.40 0.50
0.60 0.70
0.80
TKG I TKG II
TKG III TKG IV
Tingkat kematangan gonad
inde k
s k
e m
a ta
ng a
n g
ona d
Jantan Betina
Gambar 85. Nilai rata-rata IKG ikan belida berdasarkan berdasarkan jenis kelamin dan TKG
» Nilai rata-rata indeks kematangan gonad ikan belida betina berdasarkan ukuran
Nilai indeks kematangan gonad semakin meningkat seiring dengan meningkatnya ukuran dan nilai indeks yang besar sangat terlihat pada ikan belida yang termasuk dalam
kelompok ukuran besar Gambar 86. Hal ini dikarenakan semakin panjang ukuran ikan maka akan semakin meningkat tahapan perkembangan gonad ikan menjadi dewasa dan
pada fase ini ikan mulai mengalami pertumbuhan gonad menghasilkan nilai indeks kematangan gonad yang besar. Menurut Lagler 1972 nilai IKG yang besar pada tahapan
tingkat kematangan gonad ikan dipengaruhi oleh umur, ukuran, dan fungsi fisiologis individu.
Betina
0.0 0.1
0.2 0.3
0.4 0.5
0.6 0.7
0.8 0.9
1.0
Kecil n=23 Sedang n=11
Besar n=4
Kelompok Ukuran
N il
a i
ra ta
-r a
ta I
K G
Gambar 86. Nilai rata-rata IKG ikan belida betina pada tiga kelompok ukuran. ukuran kecil 611 mm, ukuran sedang 611
– 750 mm, ukuran besar 750 – 960 mm.
» Nilai rata-rata indeks kematangan gonad ikan belida standarisasi berdasarkan
musim Nilai rata-rata indeks kematangan kematangan gonad ikan belida betina berdasarkan
musim pada kondisi yang relatif sama kelompok ukuran, TKG dan stasiun terlihat nilai IKG tertinggi ditemukan pada musim hujan gambar 87. Dari hasil tersebut, walaupun
ikan belida memijah sepanjang tahun namun diduga puncak pemijahan berlangsung pada musim hujan.
Kondisi ini juga dipahami karena ada keterkaitan dengan hidrodinamika yang terjadi di lingkungan Sungai Kampar, dimana paras muka air yang diindikasikan dengan
terjadinya perubahan kedalaman di setiap stasiun pada musim hujan meningkat tertinggi selama penelitian. Keterkaitan antara peningkatan paras muka air dengan IKG juga
ditemui pada ikan selais Ompok hypophthalmus BLKR di perairan rawa banjiran Sungai Musi, dimana terjadinya peningkatan muka air diiringi dengan meningkatnya persentase
IKG Simanjuntak 2007. Pemantauan perubahan IKG dari waktu ke waktu, dapat digunakan untuk mengetahui musim memijah pada ikan Effendie 1997.
0.00 0.01
0.02 0.03
0.04 0.05
0.06 0.07
0.08
Hujan n=5 peralihan n=1
Kemarau n=1
Kelompok Musim N
il a
i ra
ta -r
a ta
I K
G
Gambar 87. Nilai rata-rata IKG ikan belida yang telah distandarisasi berdasarkan musim
» Nilai rata-rata indeks kematangan gonad ikan belida betina berdasarkan musim
dan ukuran Ikan betina yang termasuk dalam kelompok ukuran besar memiliki nilai rata-rata
IKG yang besar pada setiap musim hujan, peralihan dan kemarau Gambar 88. Hal ini dikarenakan terkait dengan proses kedewasaan ikan belida betina dan menginformasikan
bahwa ikan belida betina memijah sepanjang tahun.
-0.1 0.1
0.3 0.5
0.7 0.9
1.1 1.3
ke ci
l n
=3 Se
d a
n g
n =2
Be sa
r n
=1 Ke
ci l
n =1
1 Se
d a
n g
n =7
Be sa
r n
=1 Ke
ci l
n =9
Se d
a n
g n
=2 b
e sa
rn =2
Kemarau Peralihan
Hujan
Musim N
il a
i R
a ta
-r a
ta I
K G
Gambar 88. Nilai rata-rata IKG ikan belida betina berdasarkan musim dan ukuran
» Nilai rata-rata indeks kematangan gonad ikan belida standarisasi berdasarkan
stasiun Analisis melalui standarisasi membandingkan antar stasiun dengan kondisi yang
relatif sama menginformasikan stasiun Kuala Tolam memperlihatkan nilai rata-rata
indeks kematangan gonad yang relatif lebih tinggi dibandingkan stasiun yang lain Gambar 89. Hal ini diduga faktor internal ikan belidanya dan eksternal lingkungan
dan ketersediaan makanan yang baik.
0.005 0.01
0.015 0.02
0.025 0.03
0.035
Kutopanjang n=1
Teso n=1 Langgam n=1
Rantau Baru n=3
Kuala Tolam n=7
Stasiun Pengam bilan Sam pel N
il a
i ra
ta -r
a ta
I K
G
Gambar 89. Nilai rata-rata IKG ikan belida yang telah distandarisasi pada setiap stasiun pengambilan sampel
» Nilai rata-rata indeks kematangan gonad ikan belida standarisasi berdasarkan
stasiun dan ukuran Analisis nilai rata-rata indeks kematangan gonad berdasarkan stasiun dan ukuran
memperlihatkan pada setiap stasiun ikan belida betina yang termasuk dalam kelompok ukuran yang besar memiliki nilai IKG yang besar Gambar 90.
Betina
0.0 0.1
0.2 0.3
0.4 0.5
0.6 0.7
0.8 0.9
1.0 1.1
1.2 1.3
ke ci
l n
=1 Se
d a
n g
n =2
Be sa
r n
=1 Ke
ci l
n =2
Se d
a n
g n
=0 Be
sa r
n =1
Ke ci
l n
=8 Se
d a
n g
n =2
b e
sa rn
=1 Ke
ci l
n =2
Se d
a n
g n
=1 Be
sa r
n =0
Ke ci
l n
=1 Se
d a
n g
n =6
b e
sa rn
=1 Kutopanjang
Teso Langgam
Rantau Baru Kuala Tolam
Kelompok Ukuran
N il
a i
R a
ta -r
a ta
I K
G
Gambar 90. Nilai rata-rata IKG ikan belida betina pada setiap stasiun pengambilan
sampel berdasarkan kelompok ukuran
» Nilai rata-rata indeks kematangan gonad ikan belida standarisasi berdasarkan
stasiun dan musim Pada setiap stasiun pengambilan sampel, nilai rata-rata IKG ikan belida betina
bervariasi pada musim yang berbeda berdasarkan stasiun Gambar 91. Setiap stasiun memperlihatkan pola yang berbeda. Hal ini diduga karena nilai indek IKG tidak hanya
ditentukan oleh musim namun juga lingkungan stasiun pengambilan sampel.
Betina
0.0 0.1
0.2 0.3
0.4 0.5
0.6 0.7
0.8
H u
ja n
n =2
Pe ra
li h
a n
n =3
Ke ma
ra u
n =0
H u
ja n
n =1
Pe ra
li h
a n
n =2
Ke ma
ra u
n =0
H u
ja n
n =6
Pe ra
li h
a n
n =2
Ke ma
ra u
n =3
H u
ja n
n =1
Pe ra
li h
a n
n =2
Ke ma
ra u
n =0
H u
ja n
n =2
Pe ra
li h
a n
n =1
Ke ma
ra u
n =4
Kutopanjang Teso
Langgam Rantau Baru
Kuala Tolam
Kelompok Ukuran
N il
a i
R a
ta -r
a ta
I K
G
Gambar 91. Nilai rata-rata IKG ikan belida betina pada setiap stasiun pengambilan sampel berdasarkan musim
» Nilai rata-rata indeks kematangan gonad ikan belida standarisasi berdasarkan
stasiun dan musim Nilai rata-rata IKG ikan belida betina tertinggi pada TKG IV pada hampir setiap
stasiun Gambar 92. Hal ini disebabkan berat gonad yang besar pada TKG IV memberikan kontribusi pada tingginya nilai IKG. Nilai IKG yang meningkat seiring
meningkatnya TKG, terlihat jelas pada stasiun Langgam.
Betina
0.0 0.1
0.2 0.3
0.4 0.5
0.6 0.7
0.8 0.9
1.0
T KG
I n
=1 T
KG I
I n
=3 T
KG I
II n
=1 T
KG I
V n
=0 T
KG I
n =1
T KG
I I
n =1
T KG
I II
n =0
T KG
I V
n =1
T KG
I n
=1 T
KG I
I n
=5 T
KG I
II n
=1 T
KG I
V n
=4 T
KG I
n =3
T KG
I I
n =0
T KG
I II
n =0
T KG
I V
n =0
T KG
I n
=6 T
KG I
I n
=2 T
KG I
II n
=4 T
KG I
V n
=3
Kutopanjang Teso
Langgam Rantau Baru
Kuala Tolam
Kelompok Ukuran
N il
a i
R a
ta -r
a ta
I K
G
Gambar 92. Nilai rata-rata IKG ikan belida betina pada setiap stasiun pengambilan sampel berdasarkan TKG
Fekunditas
Fekunditas merupakan kemampuan reproduksi ikan yang ditunjukkan dengan jumlah telur yang ada dalam ovarium ikan betina. Ikan belida merupakan jenis ikan yang
bersifat parental care menjaga dan melindungi anaknya. Biasanya ikan yang bersifat parental care memiliki fekunditas yang kecil jika dibandingkan dengan ikan yang
memiliki tipe pemijahan yang sama tetapi tidak melindungi telurnya Siregar 1989. Fekunditas ikan belida diperoleh berdasarkan 12 sampel gonad yang sudah masak,
TKG III 4 gonad dan TKG IV 8 gonad. Jumlah telur yang diperoleh setelah dilakukan pengamatan berkisar antara 442 - 11972 butir telur. Jumlah telur ikan belida dengan
frekuensi terendah ditemukan pada ikan dengan panjang tubuh total 428 mm sebanyak 442 butir telur TKG III, sedangkan jumlah telur dengan frekuensi tertinggi ditemukan
pada ikan dengan panjang tubuh total 860 mm sebanyak 11972 butir telur TKG IV. Hubungan antara fekunditas dengan panjang total ikan terlihat pada Gambar 93.
Apabila dibandingkan dengan Sungai Batanghari dan Sungai Musi, fekunditas ikan belida yang terdapat di Sungai Kampar relatif lebih besar. Fekunditas ikan belida
yang ditemukan di daerah aliran sungai Batanghari, Provinsi Jambi berkisar antara 260- 6080 butir Adjie dkk.. 1999 sedangkan ikan belida di perairan sekitar Lubuk Lampam
Sumatera Selatan pada tingkat kematangan gonad TKG IV memiliki fekunditas berkisar antara 1194 - 8320 butir Adjie dan Utomo 1994.
y = 14.771x - 6209.9 R
2
= 0.4222 r=0.6498
1000 2000
3000 4000
5000 6000
7000 8000
9000 10000
11000 12000
200 400
600 800
1000 1200
Panjang Total mm
Fe k
undi ta
s but
ir
Gambar 93. Hubungan panjang total mm ikan belida dengan jumlah telur fekunditas pada TKG III dan IV
Stasiun Kutopanjang memperlihatkan nilai fekunditas yang paling besar Gambar 94 dan Teso yang terendah. Adanya variasi fekunditas diantara stasiun pengambilan
sampel menurut Effendie 2002 menjelaskan bahwa fekunditas suatu jenis ikan berkaitan erat dengan lingkungannya diantaranya suhu air, kedalaman perairan dan oksigen terlarut.
Fujaya 2004 menambahkan kelimpahan makanan dan Olatunde 1978 in Siregar 1989 mengatakan fekunditas mempunyai keterpautan dengan umur, panjang atau berat individu
dan faktor genetis.
1000 2000
3000 4000
5000 6000
7000 8000
9000 10000
11000 12000
Kutopanjang Teso
Langgam Rantau Baru Kuala Tolam
Stasiun Pengambilan Sampel
F e
k u
n d
it a
s b
u ti
r
Gambar 94. Fekunditas Ikan belida pada setiap stasiun pengambilan sampel
Diameter Telur
Pengamatan diameter telur dapat digunakan untuk mengetahui pola pemijahan ikan. Diameter telur ikan belida betina berkisar antara 0.04
– 2.75 mm pada TKG III dan
0.04 - 3.25 mm pada TKG IV Gambar 95, diameter telur ikan pada TKG IV lebih besar daripada TKG III.
TKG III
50 100
150 200
250
.0 4
-0 .3
3 .3
4 -0
6 3
.6 4
-0 .9
3 .9
4 -1
.2 3
1 .2
4 -1
.5 3
1 .5
4 -1
.8 3
1 .8
4 -2
.1 3
2 .1
4 -2
.4 3
2 .4
4 -2
.7 3
2 .7
4 -3
.0 3
Selang diameter telur mm Fr
e k
ue ns
i
TKG IV
50 100
150 200
250 300
350 400
450 500
550 600
.0 4
-0 .3
3 .3
4 -0
6 3
.6 4
-0 .9
3 .9
4 -1
.2 3
1 .2
4 -1
.5 3
1 .5
4 -1
.8 3
1 .8
4 -2
.1 3
2 .1
4 -2
.4 3
2 .4
4 -2
.7 3
2 .7
4 -3
.0 3
Selang diameter telur mm
Fr e
k ue
ns i
Gambar 95. Sebaran diameter telur ikan belida pada TKG III dan IV Pola sebaran diameter telur ikan belida betina yang menyebar menunjukkan
bahwa ikan tersebut tergolong ikan yang memiliki pola pemijahan total spawner, artinya ikan belida memijah beberapa kali dalam setahun dan dalam satu kali pemijahan semua
telurnya dikeluarkan sekaligus. Lama pemijahan pada ikan dapat diduga dari ukuran diameter telur, jika waktu pemijahan pendek semua telur masak yang ada di ovarium
berukuran sama, ukuran ini berbeda dengan ukuran telur pada saat folikel masih muda. Tetapi bila waktu pemijahan terus menerus pada kisaran waktu yang lama maka ukuran
yang ada dalam ovarium berbeda-beda Hoar 1957 in Siregar 2004. Rata-rata diameter telur stasiun Kuala Tolam relatif lebih tinggi dibandingkan
stasiun pengambilan sampel yang lain dan stasiun Teso memiliki diameter telur paling rendah Gambar 96. Ukuran diameter telur antar stasiun atau lokasi bervariasi, menurut
Scott 1979 in Siregar 1989 variasi diameter telur dipengaruhi oleh faktor genetis, lingkungan, dan makanan yang dikonsumsi oleh individu.
0.1 0.2
0.3 0.4
0.5 0.6
0.7 0.8
0.9 1
1.1 1.2
1.3 1.4
1.5
Kutopanjang Teso
Langgam Rantau Baru Kuala Tolam
Stasiun Pengambilan Sampel F
e k
u n
d it
a s
b u
ti r
Gambar 96. Ukuran diameter telur ikan belida berdasarkan stasiun pengambilan sampel