Biologi Populasi 1 Aspek Molekuler

b.3 Aspek Fluktuasi Asimetri  Pengambilan sampel ikan

Pengambilan sampel ikan dilakukan sepanjang tahun 2009 dan 2010 pada lima stasiun pengambilan sampel dengan menggunakan alat pancing, lukah, serok dan sempirai yang dibantu oleh nelayan setempat Lampiran 2. Lima stasiun pengambilan sampel di Sungai Kampar tersebut adalah Waduk Kutopanjang, Teso, Langgam, Rantau Baru dan Kuala Tolam Gambar 8 dan Lampiran 1. Ikan sampel diambil secara acak dengan jumlah sampel untuk pengamatan morfologi berkisar antara 10-30 specimen pada setiap lokasi.  Penanganan dan penghitungan karakter asimetri Sampel ikan belida utuh selanjutnya disebut carcass, ditandai tagging dituliskan kode dan lokasi asal spesimen dengan menggunakan dymo machine; contohnya LG 001. Sampel yang sudah ditandai selanjutnya di diawetkan dengan cara direndam secara bertahap pada larutan alkohol 5 10 menit, 10 10 menit, 20 10menit, 40 10 menit dan penyimpanan akhir dalam larutan alkohol 75. Organ tubuh berpasangan yang diamati dan dihitung adalah jumlah jari-jari sirip dada, diameter mata dan jumlah tapis insang pada lengkung insang bagian luar Gambar 11. Untuk melakukan penghitungan tersebut, terlebih dahulu lembar insang terluar, sirip dada dan diameter mata, dipisahkan dari bagian tubuh ikan dengan cara memotong dari pangkal tanpa merusak lembar insang terluar, sirip dada dan diameter mata ikan. Penghitungan bagian sebelah kiri dan bagian sebelah kanan organ-organ tersebut dilakukan dibawah mikroskop binokuler. Hasil penghitungan rigi tapis insang pada lembar insang terluar, jari-jari sirip dada dan diameter mata, selanjutnya digunakan untuk menghitung nilai fluktuasi asimetri, baik besaran magnitude maupun bilangan number. Keterangan : 1. Rigi tapis insang pada lembar insang terluar 2. Jari-jari sirip dada 3. Diameter mata Gambar 11. Karakter fluktuasi asimetri yang diamati  Analisa data fluktuasi asimetri Fluktuasi asimetri ikan belida diestimasi menggunakan formula Leary et al.1983 : FAm = ∑L-R dan N FAn = ∑ Z N Keterangan : FAm = Fluktuasi asimetri magnitude besaran Fan = Fluktuasi asimetri number bilangan L = Jumlah organ sisi kiri R = Jumlah organ sisi kanan Z = Jumlah asimetri untuk ciri meristik tertentu. N = Jumlah sampel 3 2 1 1 1

c. Makanan  Pengambilan sampel ikan

Pengambilan sampel ikan dilakukan setiap tiga bulan sekali pada tahun 2009 yaitu pada bulan Mei, Agustus dan November yang mewakili musim kemarau Mei dan Agustus dan musim hujan November. Pada tahun 2010 dilakukan koleksi sampel setiap bulan mulai dari bulan Februari sampai dengan November 2010. Pengambilan sampel ikan dilakukan pada lima stasiun pengambilan sampel dengan menggunakan alat pancing, lukah, serok dan sempirai yang dibantu oleh nelayan setempat Lampiran 2. Lima stasiun pengambilan sampel di Sungai Kampar tersebut adalah Waduk Kutopanjang, Teso, Langgam, Rantau Baru dan Kuala Tolam Gambar 8 dan Lampiran 1. Ikan yang tertangkap diukur panjang total dan beratnya. Panjang total diukur dengan menggunakan penggaris yang dimulai dari bagian ujung kepala sampai bagian paling ujung dari sirip ekor, sedangkan berat ikan ditimbang dengan menggunakan timbangan dengan ketelitian 1 gram. Selanjutnya ikan dibedah dengan menggunakan gunting bedah mulai dari anus menuju bagian atas perut secara horisontal sampai bagian belakang sirip perut dan menuju ke dasar perut. Bagian bawah perut dibuka sehingga organ-organ dalam dapat dilihat dan jenis kelamin dapat ditentukan dengan melihat struktur morfologis gonadnya. Saluran pencernaan dipisahkan dari organ lainnya dan dimasukkan ke dalam botol sampel untuk diawetkan dengan formalin 4. Sampel ini dibawa ke laboratorium untuk dianalisis di Laboratorium Biologi Makro I, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor dan Laboratorium Hidrobiologi, Balai Riset Perikanan Perairan Umum Palembang.  Identifikasi Jenis-jenis Makanan Identifikasi jenis-jenis makanan dilakukan di Laboratorium Biologi Makro I, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor dan Laboratorium Hidrobiologi, Balai Riset Perikanan Perairan Umum Palembang. Saluran pencernaan ikan yang telah diawetkan, dipisahkan terlebih dahulu antara usus dan lambungnya. Usus ikan yang telah dipisahkan, diukur panjangnya dengan menggunakan penggaris. Untuk mengetahui jenis-jenis makanan yang dimakan oleh ikan belida, dilakukan hal sebagai berikut: melakukan pembedahan lambung untuk mengambil isinya dan meletakkannya pada cawan petri. Selanjutnya mengelompokkan berdasarkan jenisnya dan melakukan pengukuran volume masing-masing kelompok tersebut. Pengukuran volume dilakukan menggunakan gelas ukur, dengan cara mengisi gelas ukur dengan aquades sampai 1 ml, memasukkan jenis makanan yang telah dikelompokkan ke dalam gelas ukur dan mencatat penambahan volume yang dihasilkan. Pengukuran volume ini dilakukan pada setiap kelompok jenis makanan, untuk kemudian mengakumulasi volume total semua kelompok makanan dan menghitung persentase masing-masing kelompok jenis makanan. Jenis organisme yang terdapat pada saluran pencernaan diidentifikasi berdasarkan Needham and Needham 1962. Untuk memperjelas tampilan, organisme tersebut diamati dibawah mikroskop.  Analisa Makanan Ikan Belida » Indeks Bagian Terbesar Indeks bagian terbesar Index of Preponderance dihitung dengan menggunakan rumus perhitungan menurut Natarajan and Jhingran in Effendie 1979 adalah sebagai berikut : Keterangan : IP i = Indeks bagian terbesar jenis organisme makanan ke-i V i = Persentase volume jenis organisme makanan ke-i O i = Persentase frekuensi kejadian jenis organisme makanan ke-i Indeks bagian terbesar Index of Preponderance makanan dihitung untuk mengetahui persentase suatu jenis organisme makanan tertentu terhadap semua organisme makanan yang dimanfaatkan oleh ikan. Jika nilai IP 40 maka organisme tersebut dikategorikan sebagai makanan utama, sedangkan IP antara 4 – 40 maka organisme tersebut dikategorikan sebagai makanan pelengkap dan jika nilai IP 4 maka organisme tersebut dikategorikan sebagai makanan tambahan. » Luas Relung Makanan Analisis luas relung makanan dilakukan untuk melihat proporsi sumberdaya makanan yang dimanfaatkan oleh ikan tersebut. Luas relung dihitung menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Levins in Krebs 1989, yaitu : Keterangan : Bi = Luas relung makanan kelompok ikan ke-i Pij = Proporsi organisme makanan ke-i yang dimanfaatkan oleh kelompok ikan ke-i Pada perhitungannya diperlukan suatu standarisasi agar nilai luas relung yang dihasilkan berkisar antara 0 – 1 dengan selang yang tidak terlalu besar dan nyata. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut: Keterangan : B A = Standarisasi luas relung kisaran 0 – 1 B = Luas relung n = Jumlah seluruh organisme makanan yang dimanfaatkan » Index Stomach Content ISC Index stomach content atau konsumsi pakan relatif adalah nilai dari perbandingan berat isi lambung dengan berat tubuh ikan Spataru and Gophen diacu dalam Sulistiono 1998. Berat Isi Lambung ISC = X 100 Berat Tubuh » Penentuan Kelompok Ukuran Panjang Selang kelas ukuran ikan berdasarkan ukuran panjang total ditentukan dengan menggunakan perhitungan statistika menurut Walpole 1995 adalah sebagai berikut : N = 1 + 3.32 log n Keterangan : N = Jumlah kelas n = Jumlah ikan C = Lebar kelas Lmax = Panjang total ikan terbesar Lmin = Panjang total ikan terkecil