Kabupaten Cianjur .1 Letak Geografis

bervariasi. Kepadatan penduduk terendah terdapat di Kecamatan Ciemas 183 jiwa per km persegi dan tertinggi di Kecamatan Sukabumi 2.447 jiwa per km persegi. Pemukiman padat penduduk umumnya terdapat di pusat kecamatan yang berkarakteristik perkotaan dan di sepanjang jalan raya. Suatu kondisi penting yang sedang terjadi sehubungan dengan ketenagakerjaan adalah pergeseran tenaga kerja dari sektor pertanian ke sektor non pertanian. Penduduk yang bekerja di sektor pertanian telah menurun. 4.3 Kabupaten Cianjur 4.3.1 Letak Geografis Letak goegrafis Kabupaten Cianjur terletak pada 106°25 ′ – 107°25′ Bujur Timur dan 6°21 ′ – 7°32′ Lintang Selatan. Luas wilayah Kabupaten Cianjur 350.148 km 2 dengan jumlah penduduk pada tahun 2007 sebanyak 2.138.465 jiwa. Secara administratif Pemerintah kabupaten Cianjur terbagi dalam 32 kecamatan, dengan batas-batas administratif : Sebelah utara : Kabupaten Bogor dan Kabupaten Purwakarta. Sebelah barat : Kabupaten Sukabumi. Sebelah Selatan : Samudra Indonesia. Sebelah Timur : Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut. Wilayah Kabupaten Cianjur secara administrasi memiliki luas 350.148 ha atau 10,12 dari luas total wilayah Provinsi Jawa Barat. Kabupaten Cianjur terbagi ke dalam 26 kecamatan pada tahun 2001 yang kemudian mengalami pemekaran menjadi 32 kecamatan dengan luas wilayah kabupaten yang tetap pada tahun 2008.

4.3.2 Topografi

Wilayah Kabupaten Cianjur terdiri dari daerah pegunungan, perbukitan, dan sebagian merupakan dataran rendah, dengan ketinggian antara 0 - 2.962 m di atas permukaan laut. Karakteristik topografi yang terdapat di Kabupaten Cianjur adalah, sebagai berikut : a. Datar Kemiringan 0-8 Daerah yang termasuk ke dalam karakteristik dataran, yaitu : Sukaresmi, Cikalongkulon, Cianjur, Ciranjang, Bojongpicung, Sebelah utara Cibeber, Pagelaran, Tanggeung, Kadupandak, dan sepanjang Pantai Selatan. b. Landai Kemiringan 8-15 Daerah yang termasuk ke dalam karakteristik perbukitan dengan relief halus, yaitu : daerah Utara Pacet, Warungkondang, Takokak sebelah Barat, dan Cidaun. c. Agak Curam Kemiringan 15-25 Daerah yang termasuk ke dalam karakteristik perbukitan dengan relief sedang, yaitu : Mande sebelah utara, Kadupandak sebelah selatan, dan Cibeber sebelah selatan. d. Curam Kemiringan 25-40 Daerah yang termasuk ke dalam karakteristik perbukitan dengan relief agak kasar, yaitu : Takokak, Kadupandak bagian Utara dan Selatan, Suka Negara bagian Utara, Argabinta, Cidaun sebelah utara, Pagelaran bagian Selatan dan Tanggeung bagian Utara. e. Sangat Curam Kemiringan 40 Daearah yang termasuk ke dalam karakteristik perbukitan dengan relief kasar, yaitu : Bojongpicung bagian Selatan, Gunung Beleud, Gunung Gede Pangrango, Takokak sebelah Timur dan Gunung Sambul.

4.3.3 Iklim

Secara umum Kabupaten Cianjur memiliki iklim tropis lembab dengan suhu udara minimum sebesar 18 C Maret-April sedangkan suhu maksimal adalah 24 C Oktober-November dengan kelembaban nisbih antara 80-90 . Pada bulan November-Maret, angin bertiup ke arah tenggara yang biasanya berkaitan dengan musim hujan dan pada bulan Mei-September angin bertiup ke arah barat laut yang menandai terjadinya musim kemarau. Puncak musim kemarau terjadi pada bulan Agustus, sedangkan puncak musim hujan terjadi pada bulan Desember-Januari.

4.3.4 Tanah

Wilayah Kabupaten Cianjur memiliki jenis tanah yang beragam, yaitu : Alluvial, Andosol, Grumosol, Latosol, dan Podsolik. Sebagian besar wilayah Kabupaten Cianjur memiliki jenis tanah Latosol sedangkan jenis tanah dengan persentase terkecil adalah tanah Andosol.

4.3.5 Demografi

Menurut Sensus Penduduk 2000, jumlah penduduk Kabupaten Cianjur sebanyak 1.931.480 jiwa, terdiri dari penduduk laki-laki sebanyak 982.164 jiwa dan perempuan 949.676 jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk 2,23 . Kecamatan yang jumlah penduduknya terbesar adalah Kecamatan Pacet sebanyak 170.224 jiwa dan Kecamatan Cianjur sebanyak 140.374 jiwa. Kecamatan lainnya yang jumlah penduduknya di atas 100.000 jiwa, yaitu : Kecamatan Cibeber 105.0204 jiwa, Kecamatan Warungkondang 101.580 jiwa, dan Kecamatan Karangtengah 123.158 jiwa. Kecamatan yang jumlah penduduknya terkecil adalah Kecamatan Cikadu sebanyak 36.212 jiwa. Kecamatan lainnya yang jumlah penduduknya antara 40.000 - 50.000 jiwa, yaitu : Kecamatan Sindangbarang, Takokak, dan Sukanagara.

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

Evaluasi Akurasi Klasifikasi Penutupan Lahan Menggunakan Citra Alos Palsar Resolusi Rendah Studi Kasus Di Pulau Kalimantan

0 22 94

Evaluasi penafsiran citra alos palsar resolusi 12,5 m slope corrected dan 50 meter dengan menggunakan metode manual dan digital dalam identifikasi penutupan lahan (studi kasus di Kabupaten Bogor, Cianjur, dan Sukabumi)

3 16 93

Aplikasi dan evaluasi citra ALOS PALSAR resolusi 50 m dan 12,5 m untuk identifikasi tutupan lahan: studi kasus di Kabupaten Brebes, Cilacap, Banyumas dan Ciamis

2 15 87

Evaluasi manual penafsiran visual citra alos palsar dalam mengidentifikasi penutupan lahan menggunakan citra alos palsar resolusi 50 M

3 12 72

Pendugaan Distribusi Spasial Biomassa di Atas Permukaan Tanah Menggunakan Citra Alos Palsar Resolusi 50 M di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Studi Kasus Areal Reklamasi Bekas Tambang)

0 7 115

Aplikasi dan Evaluasi Citra ALOS PALSAR Resolusi 50 m, Resolusi 12,5 m, dan Resolusi 6 m untuk Identifikasi Tutupan Lahan (studi kasus di Kabupaten Humbang Hasundutan, Kabupaten Tapanuli Utara, dan Kabupaten Samosir)

0 3 145

Aplikasi Citra ALOS PALSAR Multiwaktu Resolusi 50 m dalam Identifikasi Tutupan Lahan di Provinsi Lampung

0 2 136

Model Spasial Pendugaan dan Pemetaan Biomassa di Atas Permukaan Tanah Menggunakan Citra ALOS PALSAR Resolusi 12.5 M.

4 19 51

Klasifikasi dan Detektsi Perubahan Tutupan Hutan dan Lahan Menggunakan Citra ALOS PALSAR Resolusi 50 Meter di Wilayah Barat Provinsi Jambi.

0 9 70

Model Penduga Biomassa Hutan Alam Lahan Kering Menggunakan Citra ALOS PALSAR Resolusi 50 M di Areal Kerja PT. Trisetia Intiga

0 5 165