menjadi bagian organik dari ajaran agama-agama, termasuk agama Islam.
3
Menurut ajaran islam, toleransi bukan saja terhadap sesama manusia tetapi juga terhadap alam semesta, binatang, dan lingkungan
hidup. Dengan makna toleransi yang luas semacam ini, maka toleransi antar-umat beragama dalam Islam memperoleh perhatian penting dan
serius.Apalagi toleransi beragama adalah masalah yang menyangkut eksistensi keyakinan manusia terhadap Allah.Ia begitu sensitif,
primordial, dan mudah membakar konflik sehingga menyedot perhatian besar dari Islam.
4
Dalam Al-Quran ada beberapa ayat yang terkait dengan toleransi beragama, salah satunya terdapat pada surat Al-Mumtahanah:
8-9.
Artinya:
“Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan
tidak pula mengusir kamu dari negrimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-
orang yang berlaku adil.” 8 “Sesungguhnya Allah hanya melarang kamu menjadikan sebagai kawanmu orang-orang yang
memerangi kamu karena agama dan mengusir kamu dari negrimu dan
3
Syamsul Arifin Nababan, “Toleransi Antar-Umat Beragama dalam Pandangan Islam,”
artikel diakses pada 24 Maret 2016 dari http:annaba-center.comkajiantoleransi-antar-umat-
beragama-dalam-pandangan-islam .
4
Syamsul Arifin Nababan, “Toleransi Antar-Umat Beragama dalam Pandangan Islam,”
artikel diakses pada 24 Maret 2016 dari http:annaba-center.comkajiantoleransi-antar-umat-
beragama-dalam-pandangan-islam .
membantu orang lain untuk mengusirmu. Dan barangsiapa menjadikan mereka sebagai kawan, maka mereka itulah orang-orang
yang dhalim. 9” [Al-Mumtahanah: 8-9].
5
Berdasarkan ayat tersebut dapat kita lihat bahwa Umat Islam diperbolehkan berbuat baik terhadap orang-orang kafir yang tidak
menyatakan permusuhan terang-terangan kepada kaum muslimin. Hidup bermasyakarat dan bernegara dengan mereka selama mereka
berbuat baik dan tidak memusuhi umat Islam dan selama tidak melanggar prinsip-prinsip terpenting dalam Islam.
2. Versi Orasi Hary Tanoesoedibjo
Dalam Iklan Partai Perindo Versi Orasi Hary Tanoesoedibjo terdapat scene yang menggambarkan keadaan pasar tradisional. Adapun kamera
terfokus pada beberapa sosok ibu yang menggunakan jilbab atau kerudung. Narasi yang terdapat dalam scene tersebut berasal dari orasi
Hary Tanoesoedibjo yang sedang menyampaikan sambutannya di depan para kader dan anggota partai. Dalam scene ini Hary Tanoesoedibjo tepat
sedang menyampaikan pesannya mengenai infrastruktur dan ekonomi.
5
Terjemahan diambil dari Al Quran Digital Versi 2.0.
Tabel 4.2.Scene 00:00:10-00:00:15 Visual
Narasi Type of Shot
Menyentuh dan
memberikan manfaat
bagi masyarakat
golongan ekonomi
lemah, Long Shot LS,
pengambilan gambar melebihi full shot.
Menunjukkan objek dengan latar
belakangnya.
Close Up CU, pengambilan gambar
dari tepat atas kepala sampai bawah leher.
Untuk memberi gambaran objek secara
jelas.
Two Shot 2S pengambilan gambar
dua objek. Biasanya memperlihatkan adegan
dua orang sedang bercakap.
a.
Denotasi
Gambar pertama menampilkan situasi pasar yang ramai dengan aktivitas jual beli dan orang berlalu lalang. Pada gambar kedua terlihat
dua sosok ibu menggunakan jilbab dengan latar belakang pasar tradisional. Kemudian pada gambar ketiga fokus pada aktifitas pasar
tradisional. Adapun di gambar keempat terlihat sosok ibu berjilbab
yang sedang bertransaksi jual beli dengan seorang pedagang.
b. Konotasi
Pada scene tersebut dapat kita lihat bahwa keempat potongan gambar mengambil latar pasar tradisional. Adapun scene tersebut
diikuti dengan narasi ‘Menyentuh dan memberikan manfaat bagi
masyarakat golongan ekonomi lemah, ’. Hal ini menggambarkan
bahwa pasar tradisional diidentikan dengan terjadinya kegiatan ekonomi. Selain itu, pasar tradisional juga didentikan sebagai tempat
berbelanja masyarakat berekonomi lemah. Beberapa sosok ibu yang mengenakan jilbab seolah mewakili umat Islam. Seperti kita ketahui
jilbab kian identik dengan masyarakat Islam di Indonesia. Secara keseluruhan scene tersebut menggambarkan bahwa umat Islam di
Indonesia saat ini memiliki ekonomi lemah. c.
Mitos
Pada tahun 2015 lalu, lemahnya perekonomian Umat Islam di Indonesia sempat menjadi bahan perbincangan. Anwar Abbas yang
kala itu menjabat sebagai Ketua Bidang Pemberdayaan Perekonomian Majelis Ulama Indonesia, menyoroti perekonomian sebagai titik lemah
umat Islam di Indonesia. Menurut Anwar Abbas, masalah ekonomi merupakan kelemahan utama Umat Islam di Indonesia sekarang ini.
6
Banyak orang kaya di Indonesia saat ini tapi masih sedikit sekali yang muslim. Jika mengacu pada teori kapital yang
mengendalikan politik, umat Islam belum bisa menjadi penentu. Oleh
6
Indah Wulandari, “Perekonomian, Titik Lemah Umat Islam,” artikel diakses pada 25
Maret 2016 dari http:www.republika.co.idberitadunia-islamislam-nusantara150804nsiqyy
346-perekonomian-titik-lemah-umat-islam .