Denotasi Versi Siapakah Indonesia
                                                                                tidak dibolehkan lagi.
10
Dalam  scene  tersebut,  Islam  digambarkan  dengan  seseorang yang menggunakan baju koko dan kopiah hitam. Adapun di Indonesia
sendiri,  perpaduan  Antara  Baju  koko  dan  kopiah  merupakan  gaya berbusana  pria  muslim  yang  sangat  iconic.  Uniknya,  asal  mula  baju
koko  sendiri  bukanlah  dari  Indonesia,  tetapi  dari  Negeri  Cina  yang bukan  pula  berasal  dari  negara  Islam.  Namun,  masyarakat  Indonesia
sendiri  lebih  memilih  koko  sebagai  baju  yang  sering  dipakai  saat beribadah  ketimbang  baju  gamis  ala  timur  tengah.  Memang  ada  juga
beberapa  orang  yang  menggunakan  gamis  dengan  sorban,  tapi  tidak sebanyak pengguna baju koko.
11
Adapun  dalam  menggunakan  perhiasan  manusia  juga  diatur untuk  menggunakan  perhiasan  seperlunya  dan  sesuai  dengan  dirinya.
Jika  suatu  perhiasan  tidak  sesuai  dengan  dirinya  lebih  baik  tidak digunakan,  karena  ini  hanya  akan  menjatuhkan  gengsinya  di
pandangan  orang  lain.  Apalagi  ia  seorang  muslim.  Laki-laki  muslim juga dilarang untuk menggunakan pakaian sutera murni dan perhiasan
emas.  Hal  ini  dikarenakan  kedua  barang  tersebut  hanya  cocok  dan pantas dipakai oleh kalangan wanita.
Namun,  tak  hanya  laki-laki,  cara  berpakaian  seorang perempuan muslimah juga diatur oleh Islam. Perempuan yang memang
sudah  dikodratkan  selalu  berdandan,  bersolek  agar  tampak  cantik  dan lebih  menarik  juga  memiliki  ketentuan-ketentuan  didalamnya  agar
10
Hammudah Abdalati, Islam Suatu Kepastian, Jakarta: Media Da’wah, 1983, h. 241.
11
Dana Khoirul Huda, “Gimana Sih Sejarah Baju Koko?,” artikel diakses pada 24 Maret
2016 dari http:www.nakhodaku.com201501gimana-sih-sejarah-baju-koko.html
.
tidak  berlebihan.    Adapun  cara  berpakaian  bagi  laki-laki  dan perempuan Islam salah satunya terdapat pada Al-Quran Surat Al-Nur:
30-31 berikut:
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 Artinya:
“Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman, Hendaklah mereka menahan  pandangannya,  dan  memelihara  kemaluannya;  yang
demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa  yang mereka perbuat.30 Katakanlah kepada wanita
yang  beriman:  Hendaklah  mereka  menahan  pandangannya,  dan kemaluannya,  dan  janganlah  mereka  menampakkan  perhiasannya,
kecuali  yang  biasa  Nampak  dari  padanya.  Dan  hendaklah  mereka menutupkan  kain  kudung  kedadanya,  dan  janganlah  menampakkan
perhiasannya  kecuali  kepada  suami  mereka,  atau  ayah  mereka,  atau ayah  suami  mereka,  atau  putera-putera  mereka,  atau  putera-putera
suami  mereka,  atau  saudara-saudara  laki-laki  mereka,  atau  putera- putera  saudara  lelaki  mereka,  atau  putera-putera  saudara  perempuan
mereka,  atau  wanita-wanita  Islam,  atau    budak-budak  yang  mereka miliki,  atau  pelayan-pelayan  laki-laki  yang  tidak  mempunyai
keinginan  terhadap  wanita  atau  anak-anak  yang  belum  mengerti tentang  aurat  wanita.  Dan  janganlah  mereka  memukulkan  kakinya
agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu  sekalian  kepada  Allah,  hai  orang-orang  yang  beriman  supaya
kamu beruntung.31” [Al-Nur:30-31].
12
12
Terjemahan diambil dari Al Quran Digital Versi 2.0.
                                            
                