UIN Syarif hidayatullah Jakarta
3.4.2. Pembuatan Mikrokapsul Minyak Jinten Hitam
3.4.2.1.Formula mikrokapsul minyak jinten hitam
Formula mikrokapsul yang dipilih berdasarkan hasil optimasi konsentrasi natrium alginat antara 0.45, 0.5, dan 0.55. Dan
konsentrasi tragakan yang dipilih adalah 0.3. Tabel formula mikrokapsul minyak jinten hitam dapat dilihat pada tabel 3.1.
3.4.2.2.Pembuatan emulsi minyak jinten hitam
Pembuatan emulsi untuk setiap formula dilakukan dengan cara mengembangkan tragakan dan natrium alginat pada aquades menggunakan
homogenizer dengan kecepatan 1000 rpm selama 4 menit, kemudian minyak jinten hitam dimasukkan kedalamnya dan diaduk menggunakan
homogenizer dengan kecepatan 1000 rpm selama 3 menit Chan L. W. et al., 2000
“modifikasi”. Hasil emulsi dari minyak jinten hitam kemudian disentrifugasi dengan kecepatan 3500 rpm selama 3 menit untuk melihat
kestabilan dari emulsi Suraweera, 2014.
Tabel 3.1. Formulasi Mikrokapsul Minyak Jinten Hitam dengan 3 variasi
konsentrasi Komposisi
mikrokapsul Formula 1
Formula 2 Formula 3
Natrium alginat 0,5
0,5 0,5
Minyak jinten hitam 20
25 30
Tragakan 0,3
0,3 0,3
Aquadest hingga 100
hingga 100 hingga 100
3.4.2.3.Pembuatan mikrokapsul minyak jinten hitam
Setiap formula dimasukkan ke dalam syring dengan jarum berukuran 30 G untuk membentuk sediaan menjadi mikrokapsul. Sediaan
kemudian diteteskan di atas larutan CaCl
2
0,5 M sebagai agen crosslinking pembentuk mikrokapsul. Hasil dari mikrokapsul kemudian diidiamkan
selama 20 menit, kemudian disaring menggunakan saringan Soliman, et
al, 2013.
UIN Syarif hidayatullah Jakarta
3.4.3. Evaluasi Mikrokapsul Minyak Jinten Hitam
3.4.3.1.Rendemen sampel
Faktor perolehan kembali ditentukan dengan membandingkan bobot total mikrokapsul yang diperoleh terhadap bobot bahan pembentuk
mikrokapsul. Ditimbang secara seksama natrium alginat, CaCl
2
, minyak biji jinten hitam, tragakan sebagai bobot bahan pembentuk mikrokapsul.
Selanjutnya hasil mikrokapsul ditimbang sebagai bobot total mikrokapsul yang diperoleh. Kemudian, dimasukkan ke dalam persamaan
Kumar et al., 2011. Faktor perolehan kembali dapat digunakan dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan : Wp
: faktor perolehan kembali proses Wm
: bobot mikrokapsul yang diperoleh Wt
: bobot bahan pembentuk mikrokapsul
3.4.3.2.Pengamatan Organoleptis Mikrokapsul Minyak Jinten Hitam
Pengamatan dilihat secara langsung bentuk, warna dan bau dari mikrokapsul Ansel, 1989
“modifikasi”.
3.4.3.3.Pengukuran Diameter Mikrokapsul Minyak Jinten Hitam
Dilakukan pengukuran terhadap 20 mikrokapsul dan diukur diameternya menggunakan mikrometer sekrup Nugrahani, 2005
“modifikasi”.
3.4.4. Pengukuran kadar minyak jinten hitam dalam mikrokapsul