Bagian tanaman yang digunakan Kandungan kimia

UIN Syarif hidayatullah Jakarta

2.1.2. Budidaya

Jinten hitam Nigella sativa Linn. tumbuh 2500 meter di atas permukaan laut. Jinten hitam dikenal sebagai tumbuhan liar dan dibudidayakan di India, Mesir dan Timur Tengah. Selain di negara-negara tersebut jinten hitam juga dibudidayakan di Sri Lanka, Bangladesh, Nepal, Mesir, Irak dan Pakistan. Namun di negara-negara ini pembudidayaannya masih dalam skala kecil. India termasuk negara produsen jintan hitam terbesar Malhotra, 2004.

2.1.3. Morfologi

Tanaman jintan hitam merupakan jenis tanaman berbunga, tumbuh setinggi 30-35 cm, berbatang tegak, berkayu dan berbentuk bulat menusuk. Daunnya runcing, bercabang, bergaris, kadang-kadang tunggal atau bisa majemuk dengan posisi tersebar berhadapan. Bentuk daun bulat telur berujung lancip, permukaan daun berbulu halus. Tanaman ini memiliki bunga yang berbentuk beraturan, berwarna biru pucat atau putih dengan 5-10 mahkota bunga, dan akan menjadi buah berbentuk bumbung atau kurung berbentuk bulat panjang. Buahnya keras seperti buah buni, berisi 3-7 folikel, masing-masing berisi banyak biji atau benih yang sering digunakan sebagai bahan rempah. Rasa pahit yang tajam dengan bau khas Savitri, 2008.

2.1.4. Ekologi dan penyebaran

Tumbuh dari daerah Levant ke arah timur Samudera Indonesia sebagai gulma semusim.

2.1.5. Bagian tanaman yang digunakan

Biji

2.1.6. Kandungan kimia

Biji jintan hitam mengandung asam amino yaitu berupa leucine, valine, lysine, threonine, phenylalanine, isoleucine, histidine, methionine, glutamic acid, arginine, aspartic acid, glysin, proline, serine, alanine, tyrosine, cystine Al-Jassir, 1992. Minyak atsiri 0,5 – 1,6. Minyak UIN Syarif hidayatullah Jakarta atsiri yang terkandung di dalam biji jintan ini meliputi nigellone, thymoquinone, thymohydroquinone, dithymoquinone, thymol, carvacrol, α dan β-pinene, d-limonene, d-citronellote, dan p-cymene Ali-Ali, Alkhawajah, Rhandhawa dan Shaikh, 2008. Kandungan lain dari biji jintan hitam adalah dithymoquinone, thymoquinone, oxy-coumarin, 6- methoxy coumarin 7-hidroxy-coumarin, steryl-glucoside Randhawa, 2008. Asam lemak 35,6 – 41,6 yang terkandung didalam biji jintan hitam seperti asam arakidonat, asam linoleat, asam oleat, asam palmitat, asam stearat, dan asam miristat. Selain itu jintan hitam juga mengandung protein 22,7, asam amino meliputi albumin, globulin, lisin, leusin, isoleusin, valin, glisin, alanin, fenilalanin, arginin, asparagin, sistein, asam glutamat, asam aspartat, prolin, serin, treonin, triptopan dan tirosin. Dalam jintan hitam terdapat juga senyawa alkaloid meliputi nigellicine, nigellidine-N-oxide. Mineral 1,79 – 3,74, meliputi Fe, Na, Cu, Zn, P dan Ca. Vitamin seperti asam askorbat, tiamin, niasin, piridoksin, dan asam folat. Karbohidrat 33,9, serat 5,5, dan air 6. Selain itu, terkandung juga senyawa flavanoid, saponin, terpenoid, alpipatic alcohol, unsaturated α-β-hidroxy ketone, sterol, ester serta asam organik. Bijinya juga mengandung lipase, fitosterol dan β-sitosterol Gilani, Jabeen dan Khan, 2004. Pada bagian luar kulit biji terdapat sulfat garam asam belerang, fosfor, fosfat, karotin, besi, dan salinium. Pada bagian dalam isi, terdapat kandungan minyak, enzim, hormon, dan baham-bahan karbohidrat dan protein. Pada bagian yang memisahkan kulit dan isi, yang berwarna cokelat mengandung tocopherol, bahan-bahan yang bersifat sulfat, dan tembaga, juga mengandung antibiotik serta hormon-hormon dan sebagainya Hasan M.M, 2007. UIN Syarif hidayatullah Jakarta Tabel 2.1. Komposisi biji jintan hitam Komposisi Nilai Mean ± SD Air 6.46 ± 0.17 Protein 22.80 ± 0.60 Lemak 31.16 ± 0.82 Serat 6.03 ± 0.16 Abu 4.20 ± 0.11 Total Polifenol mg asam galatkg minyak 310.26 ± 6.82 Sumber : Sultan et al. 2009. Biji jintan hitam mengandung sejumlah mineral yang penting bagi tubuh. Kandungan fosfor dan kalsium pada biji jintan hitam lebih besar dari elemen mineral yang lain. Beberapa penelitian telah menentukan komposisi mineral pada biji jintan hitam, diantaranya yang dilakukan oleh Sultan et al. 2009 Tabel 2.2.. Tabel 2.2. Komposisi mineral biji jintan hitam Mineral mg100g Jumlah Kalsium Ca 570 ± 21.5 Fosfor P 543 ± 10.04 Magnesium Mg 265 ± 4.87 Sodium Na 17.6 ± 2.21 Iron Fe 9.70 ± 0.65 Mangan Mn 8.53 ± 0.11 Zinc Zn 6.23 ± 0.21 Tembaga C 2.60 ± 0.03 Sumber : Sultan et al. 2009. Pada penelitian yang dilakukan oleh Harzallah et al. 2011, minyak atsiri atau essensial oil jintan hitam yang dideteksi menggunakan Gas Chromatography Mass Spectra GC-MS mengandung: p-cymene 49.48, a-thujene 18.93, a-pinene 5.44, ß-pinene 4.31, y- terpinene 3.69, dan thymoquinone 0.79. Jintan hitam juga mengandung alkaloid seperti koumarin; nigellicine, nigellidine, dan UIN Syarif hidayatullah Jakarta nigellimine-N-oxide. Minyak atsiri jintan hitam mengandung dithymoquinone, thymohydroquinone, nigellone, carvacrol, d-limonene, d- citronellol, 2-2-methoxypropyl-5-methyl-1,4-benzenediol dan thymol yang memiliki aktivitas farmakologi, diantaranya sebagai penghilang sakit analgesik, antipembengkakan antiinflamasi, antialergi antihistamin, mampu menghambat proliferasi produksi sel kanker, antiangiogenesis menghentikan pembentukan pembuluh darah bagi sel kanker, antioksidan dan antimikroba Junaedi et al. 2011. Kandungan thymoquinone dalam biji jintan hitam diduga merupakan bahan bioaktif utama dari minyak atsiri jintan hitam Fararh et al. 2010 dan thymoquinone termasuk dalam senyawa fenolik kuinonik Kumar, 2011. Thymoquinone memiliki sifat antioksidan yang kuat, dapat melindungi jaringan yang bukan tumor dari kerusakan yang disebabkan oleh kemoterapi dan sebagai pelindung dari kerusakan hati Fararh et al. 2005. Selain itu adanya senyawa ß-pinene menunjukkan aktivitas antiproliferatif melawan sel tumor A549 Bourgou et al. 2010; senyawa longifolene sebagai antioksidan dan antibakteri, dan senyawa thymol sebagai antimikroba Martos et al. 2011. Gambar 2.2. Struktur timokuinon yang terkandung dalam minyak jinten hitam Nigella sativa Iqbal, 2013. 2.1.7. Khasiat dan kegunaan

a. Antibakteri

Dokumen yang terkait

Penetapan kadar dan analisis profil protein dan asam amino ekstrak ampas biji jinten hitam (Nigella sativa Linn.) dengan metode SDS-Page dan KCKT

6 49 77

Uji Imunomodulator Ekstrak Etanol Jinten Hitam (Nigella sativa L.) Terhadap Jumlah Total Leukosit, Persentase Limfosit, Persentase Monosit Dan Kadar Interleukin-1β Pada Mencit BALB/c

1 10 170

Uji Stabilitas Fisik dan Komponen Kimia Menggunakan GCMS pada Emulsi Tipe Minyak Dalam Air Pada Minyak Biji Jinten Hitam (Nigella sativa L.) yang Dikemas Menggunakan Botol Gelap

1 22 120

Uji imunomodulator polisakarida hasil ekstraksi dari jinten hitam (nigella sativa L.) terhadap total leukosit, jumlah limfosit dan monosit , serta interleukin-1β pada mencit BALB/C

2 34 119

Uji Aktivitas Inhibisi Fraksi-Fraksi Hasil Kolom Kromatografi dari Ekstrak Biji Jintan Hitam (Nigella sativa L.) terhadap Enzim RNA Helikase Virus Hepatitis C

0 11 80

Efek ekstrak biji jintan hitam (nigella sativa) terhadap jumlah spermatozoa mencit yang diinduksi gentamisin

2 59 75

Validasi Metode Analisis Timokuinon serta Penetapan Kadar Timokuinon dalam Minyak Biji Jinten Hitam (Nigella sativa L.) secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT)

4 41 76

Penetapan Kadar dan Analisis Profil Protein dan Asam Amino Ekstrak Ampas Biji Jinten Hitam (Nigella sativa Linn.) dengan Metode SDS-PAGE dan KCKT

7 52 77

Formulasi Emulsi Tipe M/A Minyak Biji Jinten Hitam (Nigella sativa L.)

5 41 83

PENGARUH MINYAK BIJI JINTEN HITAM (Nigella sativa L.) TERHADAP DERAJAT INFLAMASI SALURAN NAFAS.

0 0 2