Hasil Pembuatan Emulsi Minyak Jinten Hitam Hasil Pengukuran Kadar Minyak Jinten Hitam dalam Mikrokapsul

UIN Syarif hidayatullah Jakarta Tabel 4.4. LOD dan LOQ untuk persamaan linear minyak jinten hitam n X y ȳ y- ȳ 2 LOD LOQ 1 0.000 -5x10 -5 2.5x10 -9 2 100 0.255 0.25995 1.8346 9x10 -5 3 150 0.387 0.38995 1.07803x10 -5 4 200 0.520 0.551995 2.5x10 -9 5 250 0.636 0.64995 1.94603x10 -4 6 300 0.774 0.77995 2.55282x10 -4 Jumlah 10.13959 30.72603

4.2. Hasil Pembuatan Emulsi Minyak Jinten Hitam

Pengamatan pemisahan emulsi minyak jinten hitam dilakukan dengan alat sentrifugasi. Sebanyak 5 gram sampel emulsi minyak jinten hitam dimasukkan dalam alat uji sentrifugasi dengan kecepatan 3500 rpm selama 3 menit. Hasil pengamatan dapat dilihat pada Tabel 4.5. Tabel 4.5. Hasil pengamatan pemisahan emulsi minyak jinten hitam Menit Hasil pengamatan pemisahan emulsi MJH MJH 20 MJH 25 MJH 30 Homogen dan tidak ada pemisahan antara 2 fase fase minyak dan fase air Homogen dan tidak ada pemisahan antara 2 fase fase minyak dan fase air Homogen dan tidak ada pemisahan antara 2 fase fase minyak dan fase air 3 Homogen dan tidak ada pemisahan antara 2 fase fase minyak dan fase air Homogen dan tidak ada pemisahan antara 2 fase fase minyak dan fase air Homogen dan tidak ada pemisahan antara 2 fase fase minyak dan fase air MJH 20 MJH 25 MJH 30 Gambar 4.5. Hasil sentrifugasi emulsi minyak jinten hitam selama 3 menit UIN Syarif hidayatullah Jakarta Uji sentrifugasi ini pada prinsipnya merupakan penggunaan gaya sentrifugal yang dipercepat untuk memisahkan dua atau lebih substansi yang memiliki perbedaan densitas seperti antar cairan atau antara cairan dengan solid, yang bertujuan untuk mengevaluasi dan memprediksi shelf- life emulsi dengan mengamati pemisahan fase terdispersi El-Sayed and Mohammad, 2014. Pada hasil sentrifugasi selama 3 menit dengan kecepatan 3500 rpm, tidak terjadi pemisahan pada masing-masing formula sediaan emulsi minyak jinten hitam. Hal ini dikarenakan bahan pendukung yang digunakan untuk membentuk emulsi masih dapat menjerap minyak jinten hitam, sehingga tidak terjadi pemisahan antara fase minyak dan fase air.

4.3. Evaluasi Mikrokapsul Minyak Jinten Hitam

4.3.1. Rendemen Sampel Minyak Jinten Hitam

Uji perolehan kembali mikrokapsul minyak jinten hitam pada formula 1, 2 dan 3 yang dibuat sebanyak 10 gram menghasilkan persen perolehan kembali berturut-turut adalah 64.72, 68.55 dan 62.75 Nopita, 2016. Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.6. Tabel 4.6. Data rendemen sampel minyak jinten hitam Formula Berat polimer dan air gram Berat zat aktif gram Berat mikrokapsul yang diperoleh gram Persen perolehan kembali Formula 1 7.8 2 6472 64.72 Formula 2 7.5 2.5 6855 68.55 Formula 3 7 3 6275 62.75 Uji perolehan kembali merupakan faktor yang penting untuk mengetahui apakah metode yang digunakan sudah baik atau tidak Rosidah, 2010. Hasil yang kecil pada persen perolehan kembali masing-masing formula kemungkinan disebabkan oleh emulsi minyak jinten hitam yang tersisa didalam wadah tidak bisa terambil oleh needle, menyebabkan beberapa massa emulsi minyak jinten hitam terbuang Nopita, 2016. UIN Syarif hidayatullah Jakarta

4.3.2. Hasil Pengamatan Organoleptis Mikrokapsul Minyak Jinten Hitam

Berdasarkan hasil pengamatan organoleptis, dapat dilihat bahwa hasil mikrokapsul minyak jinten hitam memiliki bau khas minyak jinten hitam, warna krem, bentuknya bulat Nopita, 2016. Hasil pengamatan organoleptis dapat dilihat pada tabel 4.7. Tabel 4.7. Hasil pengamatan organoleptis mikrokapsul minyak jinten hitam Formula Hasil pengamatan organoleptis mikrokapsul MJH Bentuk Bau Warna Formula 1 Beads mikrokapsul Khas minyak jinten hitam Kuning kecoklatan Formula 2 Beads mikrokapsul Khas minyak jinten hitam Kuning Kecoklatan Formula 3 Beads mikrokapsul Khas minyak jinten hitam Kuning kecoklatan Gambar 4.6. Proses pembuatan mikrokapsul dengan polimer alginat Sumber: journal.frontiersin.org Berdasarkan pada gambar 4.6. diketahui bahwa mikrokapsul minyak jinten hitam yang dibuat dengan metode gelasi ionik menggunakan polimer natrium alginat secara teori akan membentuk beads UIN Syarif hidayatullah Jakarta yang bulat. Gambar mikrokapsul minyak jinten hitam dapat dilihat pada lampiran 7.

4.3.3. Hasil Pengukuran Diameter Mikrokapsul Minyak Jinten Hitam

Pengukuran diameter dilakukan dengan menggunakan mikrometer sekrup. Sebanyak 20 sampel mikrokapsul minyak jinten hitam dari maisng-masing formula diukur menggunakan mikrometer sekrup. Hasil dapat dilihat pada tabel 4.8. Pengukuran diameter mikrokapsul ini dilakukan untuk melihat keseragaman ukuran pada satu formula, keseragaman ukuran mikrokapsul akan berpengaruh pada kadar minyak jinten hitam yang terjerap dalam mikrokapsul dan lamanya waktu pelepasan minyak jinten hitam dari mikrokapsu. Pengukuran diameter ini juga untuk mengetahui diameter masing-masing formula masuk ke dalam rentang diameter mikrokapsul yang dipersyaratkan. Hasil dari pengukuran diameter pada masing-masing formula, diketahui bahwa diameter rata-rata pada formula 1, 2 dan 3 masing-masing yaitu 1.628 ± 0.068 µm, 1.784 ± 0.0605 µm, dan 2.127 ± 0.175 µm Nopita, 2016. Adanya perbedaan rata-rata diameter mikrokapsul dari masing- masing formula dipengaruhi oleh zat aktif yang digunakan, dalam hal ini ukuran partikel akan meningkat dengan meningkatnya jumlah zat aktif Sari et al., 2012. Akan tetapi, pada syarat rentang diameter mikrokapsul yang ditetapkan, formula 1, 2 dan 3 sudah memenuhi persyaratan ukuran diameter yaitu berkisar antara 1-5000 mikrometer Benita, 2006. UIN Syarif hidayatullah Jakarta Tabel 4.8. Hasil pengukuran diameter mikrokapsul minyak jinten hitam Diameter Formula 1 Formula 2 Formula 3 1.70 1.71 2.30 1.66 1.88 1.90 1.55 1.83 2.34 1.51 1.78 2.32 1.66 1.82 2.40 1.75 1.69 1.99 1.64 1.70 1.98 1.60 1.79 1.92 1.64 1.70 2.15 1.60 1.85 2.20 1.57 1.74 1.90 1.62 1.88 1.98 1.55 1.75 2.34 1.58 1.79 2.17 1.54 1.75 2.10 1.62 1.80 2.10 1.75 1.85 2.22 1.65 1.77 2.35 1.72 1.85 1.97 1.65 1.75 1.90 Rata-rata 1.628 1.784 2.127 SD 0.068 0.0604 0.175 RSD 4.178 3.385 8.245 Rata-rata ± SD 1.628 ± 0.068 1.784 ± 0.0604 2.127 ± 0.175

4.4. Hasil Pengukuran Kadar Minyak Jinten Hitam dalam Mikrokapsul

Kandungan minyak jinten hitam dalam mikrokapsul pada F1, F2 dan F3 masing-masing adalah 26.18, 28.25 dan 31.73 Nopita, 2016. data selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.9. Hasil dari pengukuran kandungan minyak jinten hitam semakin tinggi dari formula 1, 2 dan 3. Hal ini karena formula 3 memiliki konsentrasi minyak jinten hitam yang lebih tinggi yaitu 30, sehingga bobot zat aktif yang terjerap juga semakin banyak dan persentase kandungan zat aktif yang terjerap juga semakin tinggi Nopita, 2016. Tabel 4.9. Data kandungan minyak jinten hitam dalam mikrokapsul UIN Syarif hidayatullah Jakarta Formula Kadar zat aktif terjerap mg Kadar zat aktif Formula 1 1710.792 26.42 Formula 2 1937.457 28.26 Formula 3 1991.858 31.74

4.5. Hasil Uji Pelepasan In Vitro Mikrokapsul Minyak Jinten Hitam

Dokumen yang terkait

Penetapan kadar dan analisis profil protein dan asam amino ekstrak ampas biji jinten hitam (Nigella sativa Linn.) dengan metode SDS-Page dan KCKT

6 49 77

Uji Imunomodulator Ekstrak Etanol Jinten Hitam (Nigella sativa L.) Terhadap Jumlah Total Leukosit, Persentase Limfosit, Persentase Monosit Dan Kadar Interleukin-1β Pada Mencit BALB/c

1 10 170

Uji Stabilitas Fisik dan Komponen Kimia Menggunakan GCMS pada Emulsi Tipe Minyak Dalam Air Pada Minyak Biji Jinten Hitam (Nigella sativa L.) yang Dikemas Menggunakan Botol Gelap

1 22 120

Uji imunomodulator polisakarida hasil ekstraksi dari jinten hitam (nigella sativa L.) terhadap total leukosit, jumlah limfosit dan monosit , serta interleukin-1β pada mencit BALB/C

2 34 119

Uji Aktivitas Inhibisi Fraksi-Fraksi Hasil Kolom Kromatografi dari Ekstrak Biji Jintan Hitam (Nigella sativa L.) terhadap Enzim RNA Helikase Virus Hepatitis C

0 11 80

Efek ekstrak biji jintan hitam (nigella sativa) terhadap jumlah spermatozoa mencit yang diinduksi gentamisin

2 59 75

Validasi Metode Analisis Timokuinon serta Penetapan Kadar Timokuinon dalam Minyak Biji Jinten Hitam (Nigella sativa L.) secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT)

4 41 76

Penetapan Kadar dan Analisis Profil Protein dan Asam Amino Ekstrak Ampas Biji Jinten Hitam (Nigella sativa Linn.) dengan Metode SDS-PAGE dan KCKT

7 52 77

Formulasi Emulsi Tipe M/A Minyak Biji Jinten Hitam (Nigella sativa L.)

5 41 83

PENGARUH MINYAK BIJI JINTEN HITAM (Nigella sativa L.) TERHADAP DERAJAT INFLAMASI SALURAN NAFAS.

0 0 2