UIN Syarif hidayatullah Jakarta
makanan terutama untuk tambahan citarasa, pengawetan dan terapi alami, bisa digunakan sebagai antibakteri pada konsentrasi 0,5, 1,0
dan 2 menggunakan metode agar difusi yang menyerang 24 bakteri patogenik dan bakteri asam laktat. Dan semua minyak yang diuji
menunjukkan aktivitas antibakteri pada konsentrasi 2 yang lebih efektif dibandingkan konsentrasi lainnya.
b. Antidiabetik
Banyak penelitian yang membuktikan berbagai macam khasiat dari minyak
jinten hitam,
di antaranya
adalah kemampuannya
memperpanjang waktu protombin dari tikus untuk aktivitas antikoagulan. Pada pemberian minyak biji jinten hitam jangka panjang
yang dicampurkan pada makanan sehari-hari tikus diabetes yang terinduksi streptozotocin STZ memperlihatkan bahwa terjadi proses
penyembuhan yang cukup signifikan dari hari ke hari El-Din, El-Tahir dan Bakeet, 2006. Begitupun dengan penelitian Al-Logmani 2011
yang menyebutkan hal yang sama, bahwa dengan diberikannya minyak biji jinten hitam pada tikus yang terinduksi streptozotocin STZ dapat
menurunkan glukosa darah, trigliserida, kolesterol, LDL, asam urat, urea, kadar kreatinin, ALT, AST dan total protein secara signifikan jika
dibandingkan dengan tikus normal.
c. Antioksidan
Untuk aktivitas sebagai antioksidan, minyak biji jinten hitam ini telah dibuktikan dapat mencegah senyawa kimia carbon tetrachloride
CCl yang menyebabkan kerusakan hati. Pemberian 10 mlkghari minyak biji jinten hitam selama tujuh hari dapat menurunkan level
serum enzim hati yang tinggi secara signifikan dan memperbaiki oxidative stress Aorahman, 2009.
d. Antikanker
Kemudian Salomi, et al., 1991 meneliti bahwa kandungan fatty acids dalam minyak biji jinten hitam dapat menghambat dengan
sempurna tumor Ehrlich ascites carcinoma yang merupakan jenis sel kanker yang umum ditemukan pada mencit dengan dosis 2 mg per hari
UIN Syarif hidayatullah Jakarta
selama 10 hari pemberian. Serta pada dosis 100 mgkg minyak biji jinten hitam ini menunda onset atau awal mula pembentukan papilloma
dan mengurangi angka papilloma pada tikus.
e. Antiinflamasi
Secara tradisional pun menurut penelitian Houghton 1995, minyak biji jinten hitam dan thymoquinone dapat menghambat generasi
eicosanoid dan membran lipid peroksidasi, dengan melewati jalur penghambatan cyclooxigenase dan 5-lipoxygenase dari metabolisme
arakidonat yang bertanggung jawab sebagai aktivitas antiinflamasinya.
f. Antihipertensi
Sedangkan untuk aktivitas hipertensinya, minyak biji jinten hitam dalam beberapa penelitian dapat menurunkan tekanan darah secara
spontan pada tikus hipertensi yang hampir sama efeknya dengan nifedipin. Kemudian penelitian menyebutkan bahwa secara tradisional
penurunan tingkat kolesterol dengan mengontrol keseimbangan darah dan berat badan yang merupakan efek dari pemberian minyak biji jinten
hitam Gillani, et al., 2004.
g. Sistem Imunitas Tubuh
Biji jinten hitam pada umumnya digunakan pada pengobatan tradisional, seperti diuretik, antihipertensi, memperbaiki proses
pencernaan, antidiare, stimulan, analgesik, antibakteri dan digunakan untuk penyakit kulit. Sudah dilakukna studi studi terhadap pemanfaatan
jinten hitam, dari hasil studi tersebut didapat hasil bahwa jinten hitam memiliki aktivitas sebagai antidiabetes, antikanker, imunomodulator,
antimikroba, antiinflamasi, spasmolitik, bronkodilator, hepatoprotektif, pelindung ginjal dan antioksidan Gilani, Jabeen Khan, 2004.
Kawther, Ahmed dan Sakina 2008 telah melakukan penelitian mengenai observasi efek jintan hitam. Dari hasil penelitian tersebut
dinyatakan bahwa jintan hitam memiliki potensi sebagai antiviral, antikanker, anti angiogenic, dan antioksidan. Sedangkan Musa, Nihat,
Hacite, Gulruh, dan Muharrem 2004 menyatakan bahwa ekstrak etanol jintan hitam berpotensi sebagai antitumor. Jintan hitam juga
UIN Syarif hidayatullah Jakarta
dapat digunakan sebagai antimalaria menurut penelitian Abdulelah Zainal, 2007. Penelitian Ali, Gamze Tugba 2007 melaporkan
bahwa jintan hitam memiliki potensi sebagai antimikotik dan antimikroba.
Biji jintan hitam telah diketahui memiliki sifat farmakologi seperti obat penenang, antiinflamasi dan ekspektoran. Dari zaman kuno, jintan
hitam telah digunakan sebagai pelindung pakaian dari gangguan serangga. Adanya fraksi karboksil nigellone dan non-karboksil
dilaporkan dapat digunakan sebagai antihistamin. Fraksi fenoliik menunjukkan
adanya aktivitas
sebagai antimikroba
terhadap Micrococcus pyogenes var. aureus dan E.coli. pada penelitian lain
menunjukkan bahwa jintan hitam mempunyai imunomodulator yang kuat dan memiliki aktivitas seperti interferon, dengan demikian jinten
hitam mampu menghambat perkembangan kanker dan sel endotel dan dapat mengurangi produksi faktor pertumbuhan protein angiogenik
fibroblastik yang dibuat oleh sel tumor Malhotra, 2004.
2.2. Natrium Alginat Rowe, R.C., et al., 2009