Metode Mikroenkapsulasi Gelasi Ionik

UIN Syarif hidayatullah Jakarta atau tidaknya produk yang dibuat untuk digunakan dan dipasarkan. Evaluasi yang dilakukan pada mikrokapsul meliputi pemeriksaan bentuk dan morfologi mikrokapsul, ukuran dan distribusi ukuran mikrokapsul, faktor perolehan kembali, penentuan kandungan zat inti, efisiensi penjerapan, serta uji pelepasan in vitro.

2.6. Metode Mikroenkapsulasi Gelasi Ionik

Ada banyak metode enkapsulasi yang dapat digunakan untuk membuat mikrokapsul. Metode pembuatan mikrokapsul yang paling sering diterapkan dalam bidang farmasi antara lain suspensi udara, pemisahan fase koaservasi, semprot kering dan pembekuan, penyalutan dalam panci, proses multi lubang sentrifugal, gelasi ionik serta metode penguapan pelarut Lachman, Herbert, Joseph, 1994; Swarbick Boylan, 1994. Pada penelitian ini akan digunakan metode gelasi ionik dengan penyalut natrium alginat. Prinsip metode gelasi ion adalah proses taut silang antara polimer dengan kation multivalen. Selain alginat, polimer yang dapat digunakan dalam metode gelasi ion antara lain kitosan dan karaginan Liouni, Drichoutis, Nerantzis, 2008. Kemampuan natrium alginat membentuk gel tidak larut air dengan adanya kation divalen menjadi dasar penggunaan natrium alginat pada proses penyalutan obat Manz, Hillgartner, Zimmermann, Zimmermann, Volke, Zimmermann, 2003. Teknik gelasi ion terdiri dari dua macam, yaitu gelasi eksternal dan gelasi internal. Perbedaan gelasi internal dan gelasi eksternal ini terdapat pada sumber kation divalennya. Dinamakan teknik gelasi internal, jika sumber kation divalen didispersikan bersama dengan natrium alginat. Teknik gelasi internal dilakukan dengan cara mencampur garam kalsium yang tidak larut misalnya CaCO 3 dengan larutan natrium alginat. Hasil campuran tersebut kemudian diemulsifikasikan ke dalam fase minyak yang mengandung surfaktan, gelasi ion dimulai dengan menambahkan asam asetat. CaCO 3 tersebut akan telarut dan melepaskan Ca 2+ kemudian terjadi gelasi ion menbentuk Ca-alginat. Sedangkan pada teknik gelasi eksternal sumber kation divalennya tidak didispersikan bersama dengan UIN Syarif hidayatullah Jakarta natrium alginat Liu, et al, 2004. Tautan silang pada teknik gelasi eksternal dapat dicapai dengan meneteskan droplet-droplet natrium alginat ke medium yang mengandung ion divalen misalnya Ca 2+ , Ca 2+ kemudian akan langsung bereaksi dengan gugus karboksilat dari residu asam guluronat pada permukaan tetesan droplet, selanjutnya Ca 2+ tersebut akan berdifusi ke dalam droplet dan bereaksi membentuk Ca-alginat Liu, et al, 2002. Ketika natrium alginat dimasukkan ke dalam larutan yang mengandung ion kalsium, ion kalsium akan menggantikan ion natrium pada polimer. Setiap ion kalsium dapat berikatan dengan dua rantai polimer. Proses tersebut disebut tautan silang dan dapat digambarkan seperti Gambar 2.6. Gelasi alginat terjadi saat kation divalen berinteraksi dengan gugusan residu asam guluronat pada natrium alginat sehingga terbentuk jaringan gel tiga dimensi dan biasa digambarkan sebagai model “egg-box” Liouni, Drichoutis, Nerantzis, 2008. Untuk proses pembuatan dan pengikatan mikrokapsul dapat dilihat pada gambar 2.7. Gambar 2.6. Proses terjadinya tautan silang antara polimer natrium alginat dan ion kalsium Royal Society of Chemistry, 2011. UIN Syarif hidayatullah Jakarta Gambar 2.7. Proses pembuatan dan pengikatan mikrokapsul Sumber: journal.frontiersin.org

2.7. Uji Pelepasan In Vitro

Dokumen yang terkait

Penetapan kadar dan analisis profil protein dan asam amino ekstrak ampas biji jinten hitam (Nigella sativa Linn.) dengan metode SDS-Page dan KCKT

6 49 77

Uji Imunomodulator Ekstrak Etanol Jinten Hitam (Nigella sativa L.) Terhadap Jumlah Total Leukosit, Persentase Limfosit, Persentase Monosit Dan Kadar Interleukin-1β Pada Mencit BALB/c

1 10 170

Uji Stabilitas Fisik dan Komponen Kimia Menggunakan GCMS pada Emulsi Tipe Minyak Dalam Air Pada Minyak Biji Jinten Hitam (Nigella sativa L.) yang Dikemas Menggunakan Botol Gelap

1 22 120

Uji imunomodulator polisakarida hasil ekstraksi dari jinten hitam (nigella sativa L.) terhadap total leukosit, jumlah limfosit dan monosit , serta interleukin-1β pada mencit BALB/C

2 34 119

Uji Aktivitas Inhibisi Fraksi-Fraksi Hasil Kolom Kromatografi dari Ekstrak Biji Jintan Hitam (Nigella sativa L.) terhadap Enzim RNA Helikase Virus Hepatitis C

0 11 80

Efek ekstrak biji jintan hitam (nigella sativa) terhadap jumlah spermatozoa mencit yang diinduksi gentamisin

2 59 75

Validasi Metode Analisis Timokuinon serta Penetapan Kadar Timokuinon dalam Minyak Biji Jinten Hitam (Nigella sativa L.) secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT)

4 41 76

Penetapan Kadar dan Analisis Profil Protein dan Asam Amino Ekstrak Ampas Biji Jinten Hitam (Nigella sativa Linn.) dengan Metode SDS-PAGE dan KCKT

7 52 77

Formulasi Emulsi Tipe M/A Minyak Biji Jinten Hitam (Nigella sativa L.)

5 41 83

PENGARUH MINYAK BIJI JINTEN HITAM (Nigella sativa L.) TERHADAP DERAJAT INFLAMASI SALURAN NAFAS.

0 0 2