Linearitas dan Kurva Kalibrasi Presisi

UIN Syarif hidayatullah Jakarta pengukuran panjang gelombang campuran antara minyak jinten hitam 1000 ppm dan mikrokapsul minyak jinten hitam 1000 ppm menghasilkan panjang gelombang yang sama yaitu 252 nm. Hal tersebut menandakan bahwa mikrokapsul minyak jinten hitam yang sudah diekstraksi tidak memberikan pengaruh bentuk apapun terhadap panjang gelombang minyak jinten hitam.

4.1.2. Penetapan Operating Time

Setelah menentukan panjang gelombang maksimum perlu dilakukan Operating Time untuk mengetahui waktu kestabilan optimal pada saat proses pembacaan absorbansi. Penentuan Operating Time ditentukan dengan mengukur absorbansi pada panjang gelombang yang sudah diketahui yaitu 252 nm dengan konsentrasi 300 ppm dari standar minyak jinten hitam 1000 ppm. Dengan rentang waktu 0 – 10 menit menunjukkan absorbansi yang stabil sejak menit ke 2 hingga menit ke 10 dengan hasil absorbansi yaitu 0.703. Hal ini menunjukkan bahwa berdasarkan kestabilannya waktu optimal untuk pembacaan absorbansi adalah pada dari menit ke 2. Data Operating Time dapat dilihat pada tabel 4.1. Tabel 4.1. Data Operating Time da lam 10 menit λ=252 nm Waktu menit Absorbansi 1 0.704 2 0.703 3 0.703 4 0.703 5 0.703 6 0.703 7 0.703 8 0.703 9 0.703 10 0.703

4.1.3. Linearitas dan Kurva Kalibrasi

Linearitas dari minyak jinten hitam diperoleh dengan membuat 5 seri konsentrasi, yaitu 100 ppm, 150 ppm, 200 ppm, 250 ppm dan 300 UIN Syarif hidayatullah Jakarta ppm. Kemudian diolah menggunakan Ms. Excel untuk memperoleh kurva kalibrasi dari persamaan garis linear. Data hasil absorbansi minyak jinten hitam dapat dilihat pada tabel 4.2. dan kurva kalibrasi minyak jinten hitam dapat dilihat pada gambar 4.4. Tabel 4.2 . Hasil absorbansi standar minyak jinten hitam λ=252 nm Konsentrasi ppm Absorbansi 0.000 100 0.2557 150 0.387 200 0.52 250 0.626 300 0.774 Gambar 4.4. Grafik Kurva Kalibrasi Minyak Jinten Hitam Pembuatan daerah liniear ini bertujuan untuk mengetahui daerah rentang kerja yang baik dari kelinieran standar minyak jinten hitam. Hal ini sangat perlu dilakukan karena pada daerah ini akan didapatkan metode validasi yang tepat dari analisis suatu analit. Dari hasil diatas menghasilkan persamaan linear y=0.0026x- 0.00005 dengan koefisien korelasi R 2 = 0.9998. Menurut Badan POM 2003, nilai koefisien korelasi diharapkan mendekati 1 atau diatas 0.9950 untuk suatu metode analisis yang baik. Oleh karena itu, metode analisa dari minyak jinten hitam ini sudah dianggap baik dan memenuhi syarat. y = 0,0026x - 5E-05 R² = 0,9998 -0,2 0,2 0,4 0,6 0,8 1 50 100 150 200 250 300 350 ab sor b an si konsentrasi kurva kalibrasi minyak jinten hitam UIN Syarif hidayatullah Jakarta

4.1.4. Presisi

Uji presisi dilakukan dengan mengukur konsentrasi minyak jinten hitam 100 ppm dari larutan induk 1000 ppm, kemudian diukur sebanyak 5 kali untuk mengetahui ketelitian dari instrumen. Hasil presisi dapat dilihat pada tabel 4.3. Dari hasil uji presisi dapat diketahui bahwa persentase simpangan deviasi relativenya kurang dari standar yang telah ditetapkan yaitu kurang dari 2, sehingga dapat disimpulkan bahwa metode tersebut memberikan presisi yang baik. Tabel 4.3. Hasil uji presisi metode pada Spektrofotometri UV Konsentrasi Absorbansi SD RSD 100 ppm 0.264 0.003 1.265 0.271 0.267 0.266 0.272

4.1.5. Limit of Detection LOD and Limit of Quantification LOQ

Dokumen yang terkait

Penetapan kadar dan analisis profil protein dan asam amino ekstrak ampas biji jinten hitam (Nigella sativa Linn.) dengan metode SDS-Page dan KCKT

6 49 77

Uji Imunomodulator Ekstrak Etanol Jinten Hitam (Nigella sativa L.) Terhadap Jumlah Total Leukosit, Persentase Limfosit, Persentase Monosit Dan Kadar Interleukin-1β Pada Mencit BALB/c

1 10 170

Uji Stabilitas Fisik dan Komponen Kimia Menggunakan GCMS pada Emulsi Tipe Minyak Dalam Air Pada Minyak Biji Jinten Hitam (Nigella sativa L.) yang Dikemas Menggunakan Botol Gelap

1 22 120

Uji imunomodulator polisakarida hasil ekstraksi dari jinten hitam (nigella sativa L.) terhadap total leukosit, jumlah limfosit dan monosit , serta interleukin-1β pada mencit BALB/C

2 34 119

Uji Aktivitas Inhibisi Fraksi-Fraksi Hasil Kolom Kromatografi dari Ekstrak Biji Jintan Hitam (Nigella sativa L.) terhadap Enzim RNA Helikase Virus Hepatitis C

0 11 80

Efek ekstrak biji jintan hitam (nigella sativa) terhadap jumlah spermatozoa mencit yang diinduksi gentamisin

2 59 75

Validasi Metode Analisis Timokuinon serta Penetapan Kadar Timokuinon dalam Minyak Biji Jinten Hitam (Nigella sativa L.) secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT)

4 41 76

Penetapan Kadar dan Analisis Profil Protein dan Asam Amino Ekstrak Ampas Biji Jinten Hitam (Nigella sativa Linn.) dengan Metode SDS-PAGE dan KCKT

7 52 77

Formulasi Emulsi Tipe M/A Minyak Biji Jinten Hitam (Nigella sativa L.)

5 41 83

PENGARUH MINYAK BIJI JINTEN HITAM (Nigella sativa L.) TERHADAP DERAJAT INFLAMASI SALURAN NAFAS.

0 0 2