Waktu dan Daerah Penelitian Jenis dan Sumber Data

3. METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Daerah Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama 7 bulan, yaitu mulai dari November 2008 hingga Mei 2009. Penelitian ini dilakukan di Jakarta karena kegiatannya terfokus pada pemanfaatan data sekunder yang berasal dari statistik yang diterbitkan oleh Departemen Kelautan dan Perikanan. Pengumpulan data dimulai dari penelusuran pustaka dan statistik dari Departemen Kelautan dan Perikanan serta instansi terkait lainnya di Jakarta mulai bulan November 2008. Cakupan geografi dari penelitian ini adalah hampir seluruh wilayah Indonesia yang dipresentasikan oleh 30 dari 33 provinsi di Indonesia. Tidak tercakupnya seluruh provinsi yang ada tersebut disebabkan data yang dibutuhkan untuk penelitian ini tidak tersedia secara lengkap di tiga 3 provinsi ”baru” hasil pemekaran wilayah, yaitu Provinsi Kepulauan Riau, Sulawesi Barat dan Papua Barat.

3.2 Jenis dan Sumber Data

Data utama yang digunakan dalam penelitian adalah data tahunan untuk periode sejak tahun 2003 sampai 2007 dari statistik perikanan sehingga data yang digunakan bersifat sekunder. Data yang digunakan hanya mencakup data perikanan tangkap di laut. Jenis data yang digunakan adalah data produksi perikanan tangkap jumlah hasil tangkap, jumlah nelayan, jumlah armada perahu, jumlah alat tangkap, dan jumlah produk olahan. Data sekunder tersebut diperoleh dari Departemen Kelautan dan Perikanan, yaitu Ditjen Perikanan Tangkap dan Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Dalam penelitian ini, jenis perikanan tangkap dibedakan menjadi 2, yaitu perikanan rakyat j = 1 dan perikanan industri j = 2. Ciri-ciri dari setiap perikanan tersebut disajikan pada Tabel 8. Perikanan rakyat merupakan himpunan dari kegiatan perikanan tangkap yang oleh perorangan atau usaha keluarga menggunakan alat penangkapan ikan dari jenis-jenis pukat kantong, jaring insang, jaring angkat, dan pancing dengan menggunakan kapal ikan dari kategori perahu tanpa motor dan perahu bermotor tempel. Nelayan perikanan rakyat adalah nelayan dari kategori nelayan sambilan utama dan nelayan sambilan tambahan. Hasil tangkapan perikanan rakyat tesebut biasanya diolah menjadi produk perikanan tradisional, yaitu ikan kering atau ikan asin, ikan pindang, ikan peda hasil fermentasi dan ikan asap. Dalam penelitian ini perlu adanya penekanan dalam membatasi kriteria perikanan rakyat dan perikanan industri, untuk mencegah melebarnya pengertian atau ciri-ciri dari perikanan rakyat dan perikanan industri. Misalnya yang diketahui alat tangkap tradisonal pun banyak yang dimodifikasi dalam pengoperasiannya. Oleh sebab itu dalam penelitian ini dicoba membuat suatu batasan ciri-ciri dari perikanan rakyat dan perikanan industri. penggolongan ciri-ciri dari perikanan rakyat dan perikanan industri dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8 Ciri-ciri perikanan rakyat dan perikanan industri yang digunakan dalam penelitian ini No Faktor Perikanan rakyat Perikanan industri 1 Alat penangkapan ikan 1 Pukat kantong 2 Jaring insang 3 Jaring angkat 4 Pancing lainnya pancing ulur, pancing tegak, pancing cumi dll 5 Perangkap 6 Alat pengumpul 7 Lainnya muroami, jala tebar, garpu dan tombak 1 Pukat tarik trawl 2 Pukat cincin 3 Rawai tuna 4 Rawai hanyut lainnya selain rawai tuna 5 Rawai tetap 6 Rawai dasar tetap 7 Huhate 8 Pancing tonda 2 Kapal ikan 1 Perahu tanpa motor 2 Perahu motor tempel 3 Kapal motor 5GT Kapal motor 5- ≥ 1000 GT 3 Nelayan 1 Nelayan sambilan utama 2 Nelayan sambilan tambahan 1 Nelayan penuh 4 Pengolahan 1 Ikan kering atau ikan asin 2 Ikan pindang, 3 Ikan peda hasil fermentasi 4 Ikan asap 1 Ikan beku, 2 Ikan kaleng, 3 Tepung ikan Perikanan industri adalah himpunan dari kegiatan perikanan tangkap yang dilakukan perusahaan yang terorganisir dengan sistim karir yang jelas bagi tenaga kerja dan yang dilaksanakan dengan mengoperasikan alat penangkapan ikan dari jenis kelompok pukat tarik, pukat cincin, rawai tuna, rawai hanyut lainnya selain rawai tuna, rawai tetap, rawai dasar tetap, huhate dan pancing tonda, dengan kapal ikan dari kategori kapal motor, mulai dari kapal bermotor dalam inboard motor yang berukuran 5 GT hingga lebih dari 1000 GT. Nelayan perikanan industri ini terdiri dari nelayan yang dikategorikan nelayan mempunyai tingkat pengetahuan terdidikprofesional dalam menjalankan pekerjaannya. Hasil tangkapan perikanan industri ini biasanya diolah menjadi produk perikanan untuk pemasaran modern, yaitu ikan beku frozen fish, ikan kaleng canned fish, dan tepung ikan fish meal . Faktor alat penangkapan ikan tersebut digunakan untuk menghitung produksi dari setiap jenis perikanan yaitu perikanan rakyat dan perikanan industri. Produksi perikanan rakyat adalah jumlah produksi ikan yang dihasilkan oleh unit penangkapan ikan yang mengoperasikan alat-alat penangkapan ikan seperti kelompok pukat kantong, kelompok jaring insang, kelompok jaring angkat, kelompok pancing lainnya pancing ulur, pancing tegak, pancing cumi dan lain- lain, kelompok perangkap, kelompok alat pengumpul rumput laut, kerang, teripang, kepiting dan lain-lain, kelompok alat tangkap lainnya muroami, jala tebar garpu dan tombak. Produksi perikanan industri adalah jumlah produksi ikan yang dihasilkan oleh unit-unit penangkapan ikan yang mengoperasikan alat-alat penangkapan ikan seperti kelompok pukat tarik, pukat cincin, rawai tuna, rawai hanyut lainnya selain rawai tuna, rawai tetap, rawai dasar tetap, huhate dan pancing tonda. Dalam penelitian ini perikanan rakyat dicirikan dengan Pembatasan- pembatasan berikut: 1 Jenis alat tangkap yang digunakan pada perikanan rakyat adalah: pukat kantong, jaring insang, jaring angkat, pancing lainnya pancing ulur, pancing tegak, pancing cumi, dan lain-lain, perangkap, alat pengumpul, lainnya uroami, jala tebar, garpu,dan tombak. 2 Kapalarmada yang digunakan pada perikanan rakyat meliputi : perahu tanpa motor, perahu motor tempel, kapal motor 5GT. 3 Nelayan yang dikategorikan dalam perikanan rakyat yaitu : nelayan sambilan utama, nelayan sambilan tambahan. 4 Untuk pengolahan hasil perikanan rakyat yaitu : ikan keringikan asin, ikan pindang, ikan peda hasil fermentasi, ikan asap. Dalam penelitian ini data-data yang dikumpulkan adalah data sekunder yang berasal dari statistik perikanan mulai tahun 2003 sampai dengan tahun 2007 yang dikeluarkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan. 3.3 Metode Analisis Data 3.3.1 Tahapan pengolahan data