dimana : QA
jix
= Location Quotient perikanan j untuk alat penangkapan ikan di provinsi i pada tahun x
A
jix
= Jumlah alat tangkap pada perikanan j di provinsi i tahun x AT
ix
= Total jumlah alat tangkap di provinsi i pada tahun x A
jnx
= Jumlah alat tangkap pada perikanan j secara nasional pada tahun x AT
nx
= Total jumlah alat tangkap secara nasional pada tahun x j
= 1, 2 1 = perikanan rakyat, 2 = perikanan industri i
= 1, 2, ..., 30 30 provinsi x
= 1, 2,..., 5 1=2003, 2=2004, 3=2005, 4=2006, 5=2007 5 Rumus untuk menghitung location quotient perikanan j untuk produk olahan
ikan di provinsi i pada tahun x adalah:
nx jnx
ix jix
jix
OT O
OT O
QO
x 100 ....................................................... 5
dimana : QO
jix
= Location quotient jumlah produk olahan perikanan j di provinsi i pada tahun x
O
jix
= Jumlah produk olahan dari perikanan j di provinsi i tahun x OT
ix
= Total jumlah produk olahan di provinsi i pada tahun x O
jnx
= Jumlah produk olahan dari perikanan j secara nasional pada tahun x OT
nx
= Total jumlah produk olahan secara nasional pada tahun x j
= 1, 2 1 = perikanan rakyat, 2 = perikanan industri i
= 1, 2, ..., 30 30 provinsi x
= 1, 2,..., 5 1=2003, 2=2004, 3=2005, 4=2006, 5=2007 Data produksi ikan olahan ini mencakup semua hasil olahan dari hasil
penangkapan dari semua jenis alat penangkap, baik hasil tangkapan perikanan industri maupun perikanan rakyat dalam satuan ton.
3.3.2 Penentuan sektor basis
Dalam penelitian ini sektor yang akan diamati adalah sektor perikanan tangkap rakyat dan sektor perikanan tangkap industri. Pada masing-masing sektor
tersebut dihitung nilai LQ dari 5 variabel, yaitu variabel produksi perikanan
tangkap jumlah hasil tangkap, jumlah nelayan, jumlah armada perahu, jumlah alat tangkap, dan jumlah produk olahan.
Oleh karena masing-masing sektor memiliki lima variabel nilai LQ selama 5 tahun, maka untuk menentukan sektor apa yang merupakan sektor basis, maka
digunakan asumsi bahwa: 1 Nilai LQ setiap variabel merupakan rata-rata dari nilai LQ masing-masing
variabel selama 5 tahun Lampiran 1 2 Sektor basis adalah sektor yang memiliki lebih dari 3 variabel yang
merupakan variabel basis. Pengembangan perikanan tangkap akan diarahkan pada sektor perikanan
yang menjadi basis di wilayah tersebut dengan memperhatikan variabel nilai LQ yang dominan. Pengembangan perikanan tangkap akan diarahkan pada kebijakan
pro-growth pertumbuhan, pro-poor pengentasan kemiskinan dan pro-job
penyerapan tenaga kerja, serta menciptakan iklim usaha yang menunjang untuk mendorong investasi di bidang kelautan dan perikanan pro-business.
Kebijakan yang akan dipilih dapat dilakukan berdasarkan jenis variabel yang basis pada sektor bersangkutan. Pemilihan kebijakan ini menggunakan dasar
asumsi sebagai berikut:
1 Kebijakan pro-growth pertumbuhan perlu dilakukan bila 3 tiga atau lebih
dari variabel pada sektor perikanan rakyat merupakan variabel basis.
2 Kebijakan pro-poor pengentasan kemiskinan perlu dilakukan bila 3 tiga
atau lebih dari variabel pada sektor perikanan rakyat bukan variabel basis.
3 Kebijakan pro-job penyerapan tenaga kerja perlu dilakukan bila variabel
jumlah nelayan pada sektor perikanan rakyat merupakan variabel basis. 4 Kebijakan pro-business iklim usaha perlu dilakukan bila 3 tiga atau lebih
dari variabel pada sektor perikanan industri merupakan variabel basis atau 2 dua variabel produksi dan olahan hasil perikanan pada perikanan industri
adalah basis.
4. HASIL