Provinsi Nangroe Aceh Darussalam Provinsi Sumatera Utara Provinsi Sumatera Barat

1 Kebijakan pro-growth pertumbuhan perlu dilakukan bila 3 tiga atau lebih dari variabel pada sektor perikanan rakyat merupakan variabel basis. 2 Kebijakan pro-poor pengentasan kemiskinan perlu dilakukan bila 3 tiga atau lebih dari variabel pada sektor perikanan rakyat bukan variabel basis. 3 Kebijakan pro-job penyerapan tenaga kerja perlu dilakukan bila variabel jumlah nelayan pada sektor perikanan rakyat merupakan variabel basis. 4 Kebijakan pro-business iklim usaha perlu dilakukan bila 3 tiga atau lebih dari variabel pada sektor perikanan industri merupakan variabel basis atau 2 dua variabel produksi dan olahan hasil perikanan pada perikanan industri adalah basis.

4.2.1 Provinsi Nangroe Aceh Darussalam

Provinsi NAD memiliki basis pada sektor perikanan industri, dengan empat variabel yang dominan, yaitu variabel jumlah nelayan, produksi perikanan tangkap jumlah hasil tangkap, jumlah armada perahu, dan jumlah alat tangkap Tabel 14. Namun perikanan industri ini tidak didukung dengan tersedianya sarana pengolahan yang cukup memadai, sehingga jumlah produksi olahannya tidak menjadi sektor basis. Tabel 14. Arah pengembangan perikanan tangkap pada provinsi NAD NO VARIABEL LQ PI PR 1 NELAYAN 1.173664577 0.73318615 2 PRODUKSI 1.178512529 0.88459174 3 ARMADA 1.007596074 0.999758694 4 ALAT 1.486486368 0.716717802 5 OLAHAN 0.00049023 1.942771823

4.2.2 Provinsi Sumatera Utara

Provinsi Sumatera Utara memiliki basis pada sektor perikanan industri, dengan tiga variabel yang dominan, yaitu variabel jumlah nelayan, jumlah armada perahu, dan jumlah alat tangkap Tabel 15. Namun perikanan industri ini menunjukkan bahwa jumlah produksi tangkapan dan jumlah hasil olahan memiliki nilai LQ yang rendah. Rendahnya nilai produksi dibandingkan dengan jumlah armada yang sangat tinggi dapat terjadi bila industri perikanan tangkap tidak menjual hasil tangkapannya di daerahnya, namun dijual ke daerah lain. Tabel 15. Arah pengembangan perikanan tangkap pada provinsi Sumatera Utara NO VARIABEL SUMUT PI PR 1 NELAYAN 1.236753748 0.543169706 2 PRODUKSI 0.66154287 1.178766289 3 ARMADA 2.312395208 0.835111078 4 ALAT 1.462592238 0.732383016 5 OLAHAN 0.155105524 1.805488967

4.2.3 Provinsi Sumatera Barat

Provinsi Sumatera Barat memiliki basis pada sektor perikanan rakyat, dengan empat variabel yang dominan, yaitu variabel jumlah produksi, jumlah armada perahu, dan jumlah alat tangkap, jumlah produk olahan Tabel 16. Namun perikanan rakyat ini menunjukkan bahwa jumlah nelayan memiliki nilai LQ yang rendah. Hal ini mungkin terjadi karena nelayan pada perikanan rakyat bekerja penuh sebagai nelayan, sehingga dalam statistik teridentifikasi sebagai nelayan perikanan industri. Dalam perikanan rakyat, variabel yang menjadi basis adalah variabel jumlah produksi perikanan tangkap, jumlah armada, jumlah alat tangkap dan variabel jumlah hasil olahan, sedangkan variabel nelayan tidak menjadi basis. Tabel 16. Arah pengembangan perikanan tangkap pada provinsi Sumatera Barat NO VARIABEL LQ PI PR 1 NELAYAN 1.191411346 0.640725759 2 PRODUKSI 0.364958621 1.379965364 3 ARMADA 0.697975213 1.037521107 4 ALAT 0.213720925 1.330098916 5 OLAHAN 0.219069191 1.717427614

4.2.4 Provinsi Riau