4.2.25 Provinsi Sulawesi Tengah
Provinsi Sulawesi Tengah mempunyai basis pada sektor perikanan rakyat, dengan empat variabel yang dominan yaitu variabel jumlah nelayan, jumlah
produksi, jumlah armada dan jumlah hasil olahan Tabel 38. Tabel 38. Arah pengembangan perikanan tangkap pada provinsi Sulawesi
Tengah
NO VARIABEL
LQ PI
PR 1
NELAYAN 0.779009893
1.468732103 2
PRODUKSI 0.840843604
1.033963166 3
ARMADA 0.059806929
1.11898495 4
ALAT 1.299803225
0.934614733 5
OLAHAN 0.326493665
1.645987354
Namun perikanan rakyat ini menunjukkan bahwa jumlah alat tangkap memiliki nilai LQ yang rendah.
4.2.26 Provinsi Sulawesi Selatan
Provinsi Sulawesi Selatan memiliki basis pada sektor perikanan rakyat, dimana semua variabelnya kecuali alat tangkap, merupakan sektor basis Tabel
39. Provinsi ini sejak dahulu kala masyarakatnya terkenal sebagai bangsa pelaut dengan kapal pinisinya yang dikenal di seluruh dunia, sehingga sangat wajar bila
sektor perikanan rakyat menjadi basis secara nasional. Tabel 39. Arah pengembangan perikanan tangkap pada provinsi Sulawesi
Selatan
NO VARIABEL
LQ PI
PR 1
NELAYAN 0.358227066
2.33383357 2
PRODUKSI 0.840519604
1.066022132 3
ARMADA 0.383698098
1.079746886 4
ALAT 1.266021435
0.888646999 5
OLAHAN 0.123033934
1.823302928
4.2.27 Provinsi Sulawesi Tenggara
Provinsi Sulawesi Tenggara memiliki basis pada sektor perikanan rakyat, dengan tiga variabel yang dominan, yaitu variabel jumlah nelayan, jumlah armada
dan jumlah olahan Tabel 40. Sedangkan variabel jumlah produksi dan jumlah
alat tangkap belum menjadi basis.
Tabel 40. Arah pengembangan perikanan tangkap pada provinsi Sulawesi
Selatan
NO VARIABEL
LQ PI
PR 1
NELAYAN 0.764295246
1.45968369 2
PRODUKSI 1.083060303
0.893178948 3
ARMADA 0.158145135
1.104950626 4
ALAT 1.373572903
0.916958775 5
OLAHAN 0.600503662
1.40617364
4.2.28 Provinsi Maluku
Provinsi Maluku mempunyai sektor basis pada perikanan rakyat, dengan tiga variabel dominan yaitu pada variabel jumlah nelayan, jumlah armada dan jumlah
alat tangkap Tabel 41. Namun perikanan rakyat ini menunjukkan bahwa jumlah produksi dan jumlah hasil olahan memiliki nilai LQ yang rendah.
Tabel 41. Arah pengembangan perikanan tangkap pada provinsi Maluku
NO VARIABEL
LQ PI
PR 1
NELAYAN 0.912078934
1.195589592 2
PRODUKSI 1.505071294
0.567206955 3
ARMADA 0.406462377
1.070851855 4
ALAT 0.836229557
1.056407845 5
OLAHAN 1.96552825
0.115556507
4.2.29 Provinsi Maluku Utara
Provinsi Maluku Utara memiliki basis sektor perikanan industri, dengan tiga
variabel dominan, yaitu variabel jumlah produksi, alat tangkap, dan hasil olahan. Tabel 42. Arah pengembangan perikanan tangkap pada provinsi Maluku Utara
NO VARIABEL
LQ PI
PR 1
NELAYAN 0.912163513
1.195434823 2
PRODUKSI 1.469124936
0.601771767 3
ARMADA 0.684221368
1.044415468 4
ALAT 1.41437821
0.75324388 5
OLAHAN 1.192794715
0.76772727
Berdasarkan Tabel 42 perikanan rakyat ini menunjukkan bahwa jumlah nelayan memiliki nilai LQ yang rendah.
4.2.30 Provinsi Papua