Struktur Produksi Sektor Ekspor Utama
66 Selanjutnya, harga balas jasa faktor kapital di setiap sektornya menggunakan
harga relatif sebesar 1,00 numeraire. .Harga berbagai komoditas yang digunakan dalam model SAM-Based
CGE merupakan harga relatif seperti; harga komoditas domestik, komoditas impor, komoditas ekspor, dan sebagainya. Karena kerangka data SNSE adalah
berbentuk nilai yang merupakan perkalian dari kuantitas dan harga, maka untuk menghasilkan analisis yang konsisten seperti perilaku agen ekonomi yang
diasumsikan akan menentukan kuantitas suatu produk dengan harga tertentu price given sehingga harus dipisahkan antara harga dan kuantias untuk setiap
variabel komoditas. Namun tanpa informasi tambahan tentang harga atau kuantitas maka untuk memisahkan harga dari kuantitas untuk setiap variabel dapat
diatasi dengan menganggap nilai nominal dalam SNSE adalah sebagai nilai riil dari kuantitas untuk tahun dasar base year yaitu memperlakukan harga untuk
sebagian besaran komoditas sebagai satu unity. Perlakuan ini secara teoritis konsisten karena fokus analisis adalah riil ekonomi dimana masalah moneter
diabaikan. Dengan demikian maka data SNSE diperlakukan sebagai nilai kuantitas yang diukur dalam harga dasar base-year price dengan indeks harga
unity untuk setiap variabel. Parameter harga tersebut adalah harga nilai tukar EXR, harga dari aktivitassektor, PAA, harga domestik untuk konsumsi
domestik, PDC, harga ekspor, PEC, untuk komoditas C dalam rupiah, harga impor, PMC, untuk komoditas C dalam rupiah, harga komposit PQC
komoditas C serta harga produsen untuk komoditas C, PXC, masing-masing digunakan harga relatif yaitu sebesar 1,000. Sementara, harga nilai tambah VA
untuk aktivitassektor a, PVAA, diperoleh dari PVAA = SUMF, SAMF,A SAMA,TOTAL PAA.
Selanjutnya, elastisitas perdagangan yang digunakan dalam model ini adalah elastisitas Armington yaitu elastisitas antara komoditas impor dan
komoditas domestik CES dan elastisitas transformasi yaitu elastisitas antara komoditas ekspor dan komoditas domestik CET.
Sebagian besar angka elastisitas diperoleh dari hasil penelitian terdahulu yaitu sebagaimana ditulis oleh Anabi et al,
2006 yang dilakukan oleh Devarajan terhadap perekonomian Indonesia. Namun karena klasifikasi yang terbatas 17 sektor dan tidak saling terkait maka digunakan pula hasil
67
penelitian oleh antara lain Dervis, Lofgren, Sadoulet serta Kapuschinski seperti terlihat pada Tabel 6,1.
Elastisitas CES dan CET merupakan parameter eksternal yang diperoleh dari hasil studi yang dilakukan oleh Devarajan et.al. 1993 di Indonesia. Selain itu
digunakan pula nilai elastisitas CES maupun CET yang berasal dari studi yang dilakukan oleh Dervis di Turki dan Kamerun, Sadoulet di Ekuador, Kapuscinski
di Pilipina dan penelitian di negara lain yang sesuai dengan kondisi Indonesia menurut sektorkomoditas. Berkaitan dengan tidak tersedianya data elastisitas
CET sigmat c maupun ArmingtonCES sigmaq c yang sesuai dengan komoditas dan sektor yang digunakan dalam penelitian ini maka selanjutnya
dilakukan penyesuaian terhadap nilai CES dan CET setiap komoditas tersebut untuk memperoleh kondisi ekuilibrium perekonomian. Ketidak tersediaan
estimasi yang berkaitan
dengan elastisitas CET sigmatc maupun
ArmingtonCES sigmaq c, beberapa peneliti menggunakan estimasi yang bersifat subjektifarbitrary seperti dilakukan oleh peneliti peneliti lainnya
Burniaux et al, 2007. Devarajan et al.1993, dalam penelitiannya tentang dampak shock term of
trade terhadap nilai tukar dan neraca perdagangan dengan model 123-CGE
menggunakan nilai elastisitas Armington CES dan CET sebesar antara 0.4 sampai dengan 2.0 Annabi et al, 2006. Secara lengkap nilai sigma t dan sigma
q masing-masing komoditas di Indonesia yang digunakan dalam model ini merupakan kombinasi hasil penelitian yang dilakukan oleh Deravajan, Darvis,
Lofgren,
Tourinho serta Kapuschinski Annabi et al, 2006 seperti terlihat pada Tabel 6.1.
Model SAM-Based CGE juga menggunakan parameter yang diperoleh dari kerangka data SNSE Indonesia 2005. Hasil pengolahan dengan perangkat
lunak GAMS ver 3.2 menghasilkan penghitungan parameter parameter yang berasal dari kerangka SNSE Indonesia antara lain rho ρ, deltaq C, deltat C
dan sebagainya. Rho ρ adalah eksponen fungsi Armington atau fungsi transformasi komoditas C. Deltaq C merupakan parameter share fungsi
Armington untuk komoditas C dan deltat C adalah parameter share fungsi CET untuk komoditas C. Selanjutnya, parameter aq dan at merupakan parameter shift
untuk fungsi Armington dan CET. Dalam fungsi CES maupun CET, p
erubahan
68
optimal dalam rasio kuantitas
antara kuantitas komoditas impor dengan komoditas domestik atau komoditas ekspor dengan komoditas domestik akibat perubahan
harga relatif akan tergantung kepada parameter sigma σ dan rho ρ. Tabel 6.1 Elastisitas Transformasi Sigmat C dan Elastisitas Armington
Sigmaq C menurut Komoditas.
No Komoditas
Sigmat CET
Sigmaq CES
Keterangan
1 2
3 4
5
1 2
3
4 5
6 7
8 9
10 11
12 13
14
15 16
17 18
19 20
21 22
23 Pertanian tanaman pangan KOD1
Pertanian tanaman lainnya KOD2 Peternakan dan hasil-hasilnya
KOD3 Kehutanan dan perburuan KOD4
Perikanan KOD5 Batu bara KOD6
Minyak bumi KOD7 Biji tembaga KOD8
Pertambangan mineral dan logam lainnya KOD9
Pertambangan dan penggalian lainnya KOD10
Minyak hewani dan minyak nabati KOD11
Industri makanan lainnya, minuman dan tembakau KOD12
Pakaian jadi KOD13 Industri pemintalan, tekstil, pakaian
dan kulit selain pakaian jadi KOD14
Industri kayu barang dari kayu KOD15
Barang elektronika KOD16 Logam dasar bukan besi KOD17
Industri kertas, percetakan, alat angkutan dan barang dari logam dan
industri selain barang elektronika KOD18
Kimia dasar KOD19 Gas alam cair KOD20
Karet remah KOD21 Industri kimia, pupuk, hasil dari
tanah liat, semen KOD22 Jasa jasa KOD23
0,60 0,60
0,60
0,60 0,60
0,80 1,00
0,80
0,90 0,60
0,60 1,20
0,40 0,50
0,60 0,60
2,00
2,00 0,50
0,40 0,50
0,49 0,40
0,60 0,60
0,60
0,60 0,40
0,40 0,60
0,90
0,90 0,90
0,66 0,90
0,90 0,90
0,90 0,60
0,60
0,90 0,60
0,90 0,60
0,60 0,40
Pertanian:Indonesia CET=0,6; CES=0,6 Devarajan
Pertambangan Turki CET CES = 0,3-1,0 Dervis
Tambang mineral Ekuador CESCET= 1,3-1,9Sadaulet
RH Pertambangan lainnya
Kamerun CET=0,6; CES=0,9 Devarajan
Oils dan fats Pilipina CES= 0,72 Kapuschinski
Ind. Makanan Indonesia CET=1,2;CES=0,9 Deravajan
Tekstil Indonesia: CET= 0,6; CES=0,9 Devarajan
Ind. kayu Indonesia: CET =0,6;CES=0,9 Devarajan
Brg elektr Indonesia: CET =0,6;CES=0,6 Devarajan
Non metal, Kertas dsj Indonesia CET =2,0; CES= 0,6
Devarajan Non metal, Mesir CET
=1,5;CES=0,9Lofgren Kimia, Indonesia CET
=0,5;CES=0,6 Devarajan Produk minyak, Brasil:
CES=1,2 Tourinho Jasa, Indonesia CET
=0,4;CES=0,4 Devarajan
Keterangan: Annabi et al, 2006,.
69
. Dengan nilai
sigmaq C dan sigmat C tertentu dan diketahui bahwa
eksponen dari fungsi CET, rhot C, adalah sama dengan 1 sigmat C + 1 dan eksponen dari fungsi Armington, rhoq C, adalah sama dengan 1sigmaq C – 1,
maka hasil penghitungan menunjukkan semakin besar sigma σ maka rho ρ menjadi semakin kecil. Sehingga tingkat substitutabilitas dan transformabilitas
sangat tergantung kepada σ sigma dan ρ rho, Sanchez C, M.V, 2004. Secara keseluruhan eksponen fungsi Armington CES, rhoq C dan eksponen fungsi
CET rhot C dapat dilihat pada Tabel 6.2. Tabel 6.2 Eksponen Fungsi Armington rhoq dan Eksponen Fungsi CET rhot
No Sektor produksi
rhoq C
rhot C
1 2
3 4
1 Pertanian tanaman pangan
0,667 2,667
2 Pertanian tanaman lainnya
0,667 2,667
3 Peternakan dan hasil-hasilnya
0,667 2,667
4 Kehutanan dan perburuan
0,667 2,667
5 Perikanan
1,500 2,667
6 Batu bara
1,500 2,250
7 Minyak bumi
0,667 2,000
8 Biji tembaga
0,111 2,250
9 Pertambangan mineral dan logam lainnya
0,111 2,111
10 Pertambangan dan penggalian lainnya
0,111 2,667
11 Minyak hewani dan minyak nabati
0,515 2,667
12 Industri makanan, minuman tembakau
0,111 1,833
13 Pakaian jadi
0,111 3,500
14 Industri pemintalan, tekstil, pakaian dan kulit
selain pakaian jadi 0,111
3,000 15
Industri kayu barang dari kayu 0,111
2,667 16
Barang elektronika 0,667
2,667 17
Logam dasar bukan besi 0,667
1,500 18
Industri lainnya 0,111
1,500 19
Kimia dasar 0,667
3,000 20
Gas alam cair 0,111
3,500 21
Karet remah 0,667
3,000 22
Industri kimia, pupuk, hasil dari tanah liat, Semen 0,667
3,041 23
Jasa-jasa 1,500
3,500
Sumber: Diolah dari hasil penghitungan SAM-Based CGE