Fluktuasi harga Komoditas Internasional.

27 b Isian dalam baris merupakan penerimaan dan isian di masing-masing kolom adalah pengeluaran. Kerangka data SNSE Indonesia tahun 2005 secara rinci terdiri dari matriks ukuran 107x107 dengan rincian neraca faktor produksi dirinci menjadi faktor produksi tenaga kerja dan bukan tenaga kerja kapital. Faktor produksi tenaga kerja dibedakan lagi atas faktor produksi tenaga kerja sebagai buruh hingga manajer dan profesional dan juga dibedakan atas tenaga kerja di desa dan kota. Neraca institusi dirinci atas institusi rumah tangga, perusahaan dan pemerintah. Institusi rumah tangga dirinci lagi menurut rumah tangga petani menurut buruh tani dan petani, menurut luas kepemilikan tanah pertanian, serta bukan petani menurut golongan rendah dan atas di desa dan kota. Neraca sektor, komoditas domestik dan komoditas impor dirinci menjadi 24 sektorkomoditas. Serta neraca neraca lainnya seperti neraca kapital S-I, pajak tak langsung, subsidi dan luar negeri. Gambaran hubungan setiap neraca dalam kerangka matriks SNSE Indonesia secara umum dapat dilihat pada tabel kerangka SNSE Indonesia agregat ukuran 13x13 sebagai berikut; Baris 1 dan 2 : merupakan penerimaan atas balas jasa faktor produksi tenaga kerja baris 1 dan faktor produksi bukan tenaga kerja seperti kapital, tanah, enterpreneur baris 2 yang digunakan dalam kegiatan ekonomi domestik kolom 6 dan yang digunakan di luar negeriRoW kolom 13. Jumlah baris 1 dan baris 2 masing- masing merupakan jumlah penerimaan dari balas jasa faktor tenaga kerja dan balas jasa faktor produksi bukan tenaga kerja. Kolom 1 dan 2: menjelaskan alokasi penerimaan dari balas jasa faktor produksi total baris 1 dan baris 2 yang didistribusikan kepada institusi pemilik faktor produksi. Penerimaan dari balas jasa tenaga kerja upah dan gaji diterima oleh institusi rumah tangga sedangkan penerima pendapatan dari balas jasa faktor produksi bukan tenaga kerja adalah institusi rumah tangga memperoleh pendapatan antara lain dari usaha rumah tanggaunincorporated enterprise, institusi perusahaan memperoleh keuntungan atau pendapatan property dan sebagainya dan luar negeri menerima balas jasa 28 antara lain berupa investasi langsung foreign direct investmentFDI . Baris 3, 4 dan 5: merupakan penerimaan institusi domestik. Penerimaan institusi domestik selain dari balas jasa faktor produksi baris 1 dan 2 juga berasal dari penerimaan transfer yang diberikan oleh institusi domestik perpotongan baris 3,4 dan 5 dengan kolom 3, 4 dan 5 dan transfer dari luar negeri perpotongan baris 3, 4 dan 5 dengan kolom 13. Jumlah baris 3, 4 dan 5 masing-masing adalah jumlah penerimaan dari rumah tangga, perusahaan dan pemerintah. Kolom 3, 4 dan 5: Penerimaan yang diperoleh rumah tangga, perusahaan dan pemerintah selanjutnya digunakan untuk membayar transfer kepada institusi lain baris 3, 4 dan 5, untuk konsumsi akhir baris 8 dan 9, pengeluaran pemerintah dalam rangka pemberian subsidi atas komoditas domestik baris 12 serta pengeluaran transfer ke luar negeri baris 13. Jumlah penerimaan setelah dikurangi dengan pengeluaran akhir dan transfer merupakan tabungan di masing-masing institusi baris 10. Baris 6 : merupakan penerimaan dari penjualan produk barang dan jasa domestik kolom jumlah yang terdiri dari biaya produksi kolom 8 dan subsidi yang diberikan kepada produk barang dan jasa domestik kolom 12. Kolom 6 : merupakan pengeluaran oleh produsensektor produksi atas penggunaan input primer tenaga kerja dan kapital baris 1 dan 2 dan pengeluaran untuk input antara barang domestik maupun impor baris 8 dan 9. Baris 7 : merupakan penerimaan dari ongkos transportasi dan keuntungan perdagangan atas penjualan produk domestik kolom 8 dan bea masuk atas produk impor kolom 9. Kolom 7 : merupakan total biaya marjin pengangkutan dan perdagangan, baik untuk komditas domestik maupun impor. Baris 8 dan 9 : adalah penerimaan dari penjualan atau penggunaan barang dan jasa produksi domestik baris 8 dan produksi impor baris 9 yang