komtribusi yang sanagt berarti dalam perkembangan psikologi pendidikan. Sains kognitif merupakan himpunan disiplin yang terdiri atas; psikologi kognitif, ilmu-ilmu komputer,
liguistik, intelegensi buatan, matematika, epistimologi, dan neuropsycsologi psikologi syaraf.E.
PROSES DAN FASE BELAJAR
1. Difinisi Proses Belajar
Dalam psikologi belajar, proses berarti cara-cara atau langkah-langkah khusus yang denganya beberapa yang ditimbulkan hingganya tercapainya hasil-hasil tertentu Reber,
1988. Jadi proses belajar dapat diartikan sebagai tahapan perubahan prilaku kognitif, efektif, dan psikomotor yang terjadi dalam diri siswa.
2.
Fase-Fase Dalam Proses Belajar Menurut Jerome S. Bruner, salah seorang penentang teori S-R Bond Barlo, 1985,
dalam proses belajar, siswa emenpuh tiga episode atau tiga fase, yakni: a
Fase informasi tahap penerimaan materi.b Fase transpformasi tahap
pengubahan materi.c Fase evaluasi tahap penilaian materi.Dalam fase informasi
informatin, seorang siswa yang sedang belajar memeroleh sejumlah keterangan mengenai materi ayang sedang dipelajari. Dalam fase transformasi transformation,
informasi yang telah itu di analisis, diubah, atau di transformasikan menjadi bentuk yang abstrak atau konseptul supaya kelak pada giliranya dapat di masnfaatkan bagihal-hal
yang lebih luas. Dalam fase evaluasi evaluation,seorang siswa yang akan menilai sendiri sampai sejauh mana pengetahuanya informasi yang telah di transforasikan tadi
dapat di mabfaatkan untuk memahami gejala-gejala lain atau memecahkan masalah yang dihadapi.
BAB 4 CIRI, PERWUJUDAN, JENIS, PENDEKATAN, DAN FAKTOR YANG MEMENGARUHI BELAJAR
A. CIRI KHAS PRILAKU
BELAJAR 1.
Perubahan internasional Perubahan yang terjadi dalam proses belajar adalah berkat pengalaman atau praktik
yang dilakukan dengan sengaja dan disadari, atau dengan kata lain bukan kebetulan. Karakteristik ini mengandung konotasi bahwa siswa menyadari akan adanya perubahan
yang pernah di alami sekurang-kurangnya ia nerasakan perubahan dalam dirinaya,seperti penambahan pengetahuan, kebiasaan, sikap dan pandangan sesuatu,
keterampilan dan seterusnya. 2.
Perubahan Positif dan Aktif Positif artinya baik, bermanfaat, sesuai dengan harapan. Hal ini juga bermakna bahwa
perubahan tersebut senantiasa merupakan penambahan, yakni diperolehnya suatu yang baru seperti pemahaman dan keterampilan baru yang lebih baik daripada apa yang
telah ada sebelumnya. 3.
Perubahan Efektif dn Fungsional Artinya, perubahan tersebut membawa pengaruh, makna, manfaat tertentu bagi siswa.
Selain itu, perubahan dalam proses belajar bersifat funsional dalam arti ia relatif menetap dan setiap saat apabila di butuhkan perubahan tersebut dapat di produksi dan di
manfaatkan. B.
PERWUJUDAN PRILAKU BELAJAR
Dalam hal ini memahami arti belajar dan esensi perubahan karena belajar, para ahli sependapat atau sekurang-kurangnya terdapat titik temu di antara mereka mengenai hal-
hal yang prinsipal. Aka tetapi, mengenai apa yang dipelajari siswa dan pbagaimana perwujutanya, aganknya masih ,menjadi teka-teki yang sering menimbulkan pendapat
yang cukup tajam dianatar para ahli itu.
a Kebiasaan
Setiap siswa yang telah mengalami proses belajar, kebiasaan-kebiasaannya akan tampak berubah. Menurut Burghardt 1973, kebiasaan itu timbul karena proses
penyusutan kecendrungan respon dengan menggunakan stimulasi yang berulang-ulang.
b Keterampilan
Keterampilan ialah kegiatan yang berhubungan dengan urat-urat syaraf dan otot-otot neuromuscular yang lazim tampak dalam kegiatan jasmaniah seperti menulisa,
mengetik, olah raga dan sebagainya. c
Pengamatan Pengamatan adalah proses menerima, menafsirkan, dan memberi arti rangsangan yang
masuk melalui indra-indra seperti mata dan telinga. Bakat pengalaman seorang siswa akan mampu mencapai pengamatan yang benar objektif sebelum mencapai pengertian.
Pengamatan yang salah akan mengakibatkan timbulnya kesalahan pula.
d Berpikir Asosiatif dan Daya Ingat
Berfikir asosiatif adalah berpikir dengan cara mengasosiasikan sesuatu dengan yang lain. Berpikir asosiatif itu merupakan proses pembentukan hubungan antara rangsangan
dan respon. e
Berpikir Rasional dan Kritis Berpikir rasional dan kritis adalah perwujudan prilaku belajar terutama yang bertalian
dengan pemecahan masalah. Pada umumnya siswa yang berpikir rasional akan menggunakan prisip-prinsip dan dasar-dasar pengertian dalam menjawab pertanyaan
“bagaimana” how dan “mengapa” why.f Sikap
g Inhibisi
Secara singkat, inhibisi adalah upaya pengurangan atau pencegahan timbulnya suatu respon tertentu karena adanya proses respons lain yang sedang berlangsung Reber,
1988. h
Apresiasi Pada dasarnya aprisiasi berarti sebuah pertimbangan judgemen mengenai arti penting
atau nilai sesuatu Chaplin, 1982. i
Tingkah Laku Afektif Tingkah laku afektif adalah tingkah laku yang menyambut keaneka ragaman perasaan
seperti: takut, marah, sedih, gembira, kecewa, benci, was-was, dan lain sebagainya. C.
JENIS-JENIS BELAJAR
1 Belajar Abstrak
2 Belajar Keterampilan
3 Belajar Sosial
4 Belajar Pemecahan Masalah
5 Belajar Rasional
6 Belajar Kebiasaan
7 Belajar Apresiasi
8 Belajar Pengetahuan
D. EFESIENSI, PENDEKATAN, DAN METODE BELAJAR